Harga emas Antam naik 1.000 jadi Rp602 ribu per gram | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Harga emas dunia merangkak naik di saat nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) merosot jelang pertemuan Bank Sentral AS (The Fed). Para investor memprediksi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya. Bila suku bunga tidak berubah, mata uang AS akan berada dalam tekanan sehingga emas berpotensi menjadi lebih menarik sebagai komoditas investasi. Namun, bila The Fed memberi indikasi akan menaikkan suku bunga maka sebaliknya akan terjadi. Mata uang dolar AS menguat, sementara emas akan tertekan. Dilansir CNBC, Selasa, 20 September 2016, harga emas di pasar spot lebih mahal 0,2 persen di US$1.313,11 per ons. Sedangkan harga emas di bursa berjangka naik 0,5 persen di SU$1.316,5 per ons. "Data ekonomi tidak terlalu bagus, jadi mereka (investor) tidak perlu bertindak terlalu cepat. Akan tetapi sebuah risiko The Fed akan melakukan sesuatu yang mengejutkan dan bahwa itu akan memberi dampak negatif bagi emas," kata analis dari Quantitative Commodity Research, Peter Fertig. Investor saat ini masih menanti dan mengawasi pertemuan The Fed yang akan berlangsung Rabu ini. The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya hari itu. Berikut ini, harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp2,86 juta, 10 gram Rp5,68 juta, 25 gram Rp14,12 juta, 50 gram Rp28,2 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp56,35 juta, 250 gram Rp140,75 juta, dan emas 500 gram dibanderol Rp281,3 juta. Sementara itu, harga emas di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, berdasarkan data Unit Bisnis Antam, untuk pembelian di kantor Pulogadung, harga emas dibanderol Rp602 ribu per gram naik Rp1.000 dibanding dengan harga kemarin, Rp601 ribu per gram. Sedangkan untuk pembelian kembali, atau buyback emas pada hari ini naik Rp1.000 dari Rp549 ribu per gram menjadi Rp550 ribu per gram. Harga Emas Hari Ini : 20 September 2016, Harga Emas Mulai Bangkit Rp 1 Ribu Per Gram Jelang Pertemuan The Fed | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Kenaikan ini dipicu oleh indeks dolar yang berdampak pada enam mata uang utama. Selan itu harga konsumen AS naik lebih yang dibayangkan sebelumny dan mencatatkan untuk yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi semakin membaik dan kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga ditahun ini untuk memperngaruhi Harga Emas dunia. Harga Emas hari ini masih stabil dengan mengalami kenaikan hanya Rp 1. Sebelumnya harganya sempat menyentuh angka terendah dalam dua minggu pada hari jumat lalu. Harga terendah ini karena investo selalu berhati-hati dengan pertemuan Bank Sentral dan Amerika Serikan minggu depan. Harga logam mulia PT Aneka Tambang dijual dengan harga Rp 602.000 dan harga beli kembali sebesar Rp 550.000. Tidak hanya pecahan satu gram yang mengalami kenaikan tetapi juga pecahan lainnya di Pt Antam. Untuk harga emas pegadaian mulai ukuran 5 gram dapat diperoleh dengan membayar uang sebesar Rp 572.000 per gram. Ukuran 10 gram dihargai dengan angka Rp 567.000 dan ukuran 250 gram dijual dengan kisaran Rp 562.000 per gram. Untuk pecahan lima gram dibanderol dengan harga Rp 573.000 per gram namun untuk harga perbatang dijual dengan harga Rp 2.865.000. sedang pecahan untuk ukuran dua kali lipat dari ukuran 5 gram PT Antam menjual dengan harga yang elbih murah. Pecahan 10 gram dibanderol dengan angka Rp 568.000 per gram atau lebih murah sebesar Rp 5.000 dari ukuran lima gram. Ukuran yang juga sering diminati oleh publik yaitu 250 gram dan 500 gram yang dijual oleh Pt Aneka Tambang. Harga Emas ukuran 250 gram dan 500 gram dapat diperoleh dengan merogoh kocek sebesar Rp 563 per gram dan Rp 562,600 per gram. Semua ukuran logam mulia tersedia banyak edisi seperti lebaran natal dan edisi kusus lainnya. Harga emas Antam naik Rp 1.000 jadi Rp 602.000/gram | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Hari ini, harga emas di Jakarta dijual pada kisaran Rp 562.600 hingga Rp 602.000 per gram. Harga tersebut mulai terbesar untuk ukuran terkecil 1 gram dan harga terkecil untuk ukuran terbesar sebesar 500 gram. Harga emas batangan di unit bisnis pengolahan dan penjualan PT Aneka Tambang Tbk di Pulogadung naik Rp 1.000 menjadi Rp 602.000 per gram dibanding kemarin di Rp 601.000 per gram. Dikutip dari laman resmi logammulia, Selasa (20/9). Sementara, harga penjualan kembali (buyback) emas juga naik sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 550.000 dari posisi sebelumnya di Rp 549.000 per gram. Rifanfinancindo
0 Comments
OPEC dan non OPEC diperkirakan akan mencapai kesepakatan kesepakatan | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Dilansir CNBC, Selasa 20 September 2016, kenaikan harga minyak juga dipicu bentrokan di Libia yang dikhawatirkan akan mengganggu rencana ekspor minyak. Minggu lalu, minyak Brent menyentuh level terendah dalam dua minggu, dan WTI anjlok ke level terendah dalam lima minggu akibat kekhawatiran kelebihan pasokan dari Libia dan Nigeria. Namun bentrokan yang terjadi di Libia, Sabtu lalu, menyebabkan pengiriman ekspor kargo minyak di pelabuhan Ras Lanuf tertunda. Sementara, OPEC dan non OPEC akan bertemu pada konferensi industri di Algeria minggu depan untuk membicarakan kemungkinan menunda sementara produksi minyak. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengatakan OPEC dan non-OPEC semakin mendekati mencapai kesepakatan untuk menstabilkan harga minyak paling lambat bulan ini. Harga minyak dunia melonjak dua persen pada perdagangan Senin 19 September 2016. Kenaikan itu terjadi setelah Venezuela memberi petunjuk bahwa OPEC dan produser-produser minyak dunia akan mencapai kesepakatan untuk menstabilkan harga minyak. Harga minyak Brent di bursa berjangka naik 32 sen atau 0,7 persen di US$46,09 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS (WTI) naik 28 sen atau 0,7 persen di US$43,31 per barel. Libya memanas, harga minyak akan terus naik | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Mengutip Bloomberg, Senin (19/9) pukul 15.30 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange melesat 1,65% di US$ 43,74 per barel dibanding hari sebelumnya. Konflik di Libya jadi pendongkrak utama lambungan harga minyak mentah WTI. Ditambah dengan sentimen positif dari anggota OPEC dan non OPEC pada pertemuan yang akan dilaksanakan akhir bulan nanti, analis menduga kenaikan harga minyak WTI ini masih bisa bertahan jangka pendek. Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka mengatakan saat ini sorotan utama tertuju pada Libya. Dengan cakupan wilayah konflik yang meluas memang akhirnya pasar semakin cemas akan terganggunya distribusi pasokan minyak di sana. Nanang menduga kans harga minyak WTI untuk naik lagi masih terbuka. Apalagi kini pasar tengah was was menanti hasil FOMC, memberi ruang bagi harga komoditas untuk naik sesaat. Walau memang rentang kenaikan akan semakin menyempit. "Kenaikan akan mengejar level US$ 45 per barel, jika mampu naik ke level tersebut maka tren bullish lebih terjaga," tebak Nanang. Nantinya jika The Fed gagal menaikkan suku bunga bulan ini, harga minyak WTI akan naik lagi hingga nanti mendekati pertemuan OPEC. Direncanakan kapal Seadelta yang tertahan akibat kekacauan itu akan mengekspor 781.000 barel minyak mentah ke Italia. Dengan keadaan ini maka ada pasokan yang tertahan sehingga bisa memberikan dorongan positif bagi harga jual minyak WTI. Selain itu menurut Nanang penurunan harga minyak yang signifikan memicu pasar untuk mengambil langkah bargain hunting. "Kemarin sempat mendekati level US$ 42,00 per barel, pasar memilih untuk ambil untung dulu karena posisi terlampau menukik," tutur Nanang. Harga pun sedang menyesuaikan posisi. Pada Minggu (18/9) kemarin terjadi bentrok antara Petroleum Facilities Guard Unit dengan tentara militan di bawah pasukan Khalifa Haftar. Efeknya pasokan minyak yang sedang dimuat gagal didistribusikan. "Kisruh terjadi di pelabuhan Ras Lanuf, salah satu pelabuhan terbesar di Libya untuk pengiriman ekspor minyaknya," terang Nanang. Harga minyak naik didorong ekspektasi kesepakatan OPEC | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Menteri Perminyakan Venezuela, Eulogio Del Pino, Senin, mengatakan, pasokan minyak global perlu diturunkan sepersepuluh untuk menyesuaikan dengan tingkat konsumsi. Negara-negara anggota OPEC dan Rusia dijadwalkan bertemu di sela-sela Forum Energi Internasional di Aljazair yang dimulai pada 26 September hingga 28 September. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober bertambah 0,27 dolar AS menjadi menetap pada 43,30 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 0,22 dolar AS menjadi ditutup pada 45,95 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menaikkan ekspektasi untuk kesepakatan mendukung pasar dari OPEC. Harga minyak mendapat dukungan karena Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Minggu, mengatakan, negara-negara OPEC dan non-OPEC hampir mencapai kesepakatan untuk menstabilkan pasar minyak. Harga minyak juga didukung karena dolar AS yang melemah mengangkat sentimen investor, yang membuat minyak yang dihargakan dalam denominasi dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,26 persen menjadi 95,859 pada akhir perdagangan Senin. Rifanfinancindo Waskita Beton Precast melakukan pencatatan saham perdana di BEI | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) yakni PT Waskita Beton Precast hari ini, Selasa (20/9) dijadwalkan akan melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sekadar informasi, saat dilakukan masa penawaran awal pada 10 hingga 26 Agustus 2016, permintaan saham perseroan mengalami kelebihan permintaan atau over subscribe sebanyak tiga kali dari jumlah yang ditawarkan. Guna memuluskan aksinya, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau under writer. Waskita Beton Precast akan melepas sebanyak-banyaknya 10,54 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 490 per lembar saham. Sebagian besar modal kerja tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji karyawan, dan juga biaya overhead. Sisanya, sekira 44 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha. Rencananya perseroan akan menambah lima pabrik baru hingga 2018 dan meningkatkan kapasitas delapan pabrik yang sudah ada. Dari hasil IPO tersebut, perseroan berharap bisa meraup dana segar hingga Rp 5,1 triliun. Dari perolehan dana tersebut, 56 persen rencananya akan digunakan sebagai modal kerja. Saham Perdana Waskita Precast Melesat 19% | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (20/9/2016). Waskita Beton Precast menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas. Saham perusahaan sempat menyentuh angka tertinggi di harga Rp 610 dan harga terendah di posisi Rp 490. Total transaksi sebanyak 2.085 kali dengan volume 1,95 juta lot dengan nilai mencapai Rp 114 miliar. Anak usaha BUMN Waskita Karya ini tercatat dengan kode emiten WSBP, dan juga sebagai perusahaan ke-12 yang mencatatkan namanya di papan bursa di tahun 2016 atau menjadi emiten ke 532 di BEI. Perseroan melepas saham dengan skema Initial Public Offering (IPO) sebanyak 10.544.463.000 lembar saham baru atau sekitar 40% saham dari modal setelah penawaran umum. Ditargetkan perolehan dana hasil IPO akan mencapai sekitar Rp 5,1 triliun. Harga saham perdana perseroan dipatok Rp 490 per saham dan mengalami kenaikan 19,39% dari harga perdana menjadi Rp 585 per saham. "Melepas 10,5 miliar lembar saham atau setara 40% saham dari modal setelah oenawaran umum kepada publik melalui penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia," jelas Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (20/9/2016). Pagi Ini, Waskita Beton Precast Siap 'Tancapkan' Saham di Bursa | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa PT Waskita Beton Precast Tbk siap mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini. Perseroan akan menjadi emiten ke-11 di 2016, atau ke-532 yang listing di bursa hingga saat ini. Sekadar informasi, perseroan berdiri sejak 7 Oktober 2014. Proyek-proyek besar yang dikerjakan perseroan, antara lain jalan tol Pejagan-Pemalang, jalan tol di atas laut Tanjung Benoa, Dermaga KBS, jalan tol Gempol-Pasuruan, jembatan Kapuk Naga Indah, dan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengungkapkan perseroan menawarkan harga saham di kisaran Rp400-Rp500 per saham. Dengan begitu, perseroan bakal meraup dana segar sekitar Rp4,21 triliun-Rp5,27 triliun. "Penggunaan dana IPO, kami akan gunakan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha perseroan," ungkap Jarot. penggunaan dana segar dari hasil IPO, WSBP akan menggunakan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha perseroan. Untuk merealisasikan langkah IPO, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Seperti diketahui, perusahaan melantai di pasar modal dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 10.544.463.000 (10,5 miliar) saham, atau 40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal saham yang dipatok dengan harga Rp100 per saham, sedangkan harga saham yang dilepas pada saat IPO sebesar Rp490 per saham. Perjalanan IPO perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi beton dan precast akan terlaksanakan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 20 September, bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham di bursa. Perseroan yang mendapatkan kode saham WSBP ini akan meraup dana segar sebesar Rp5,1 triliun dari proses IPO. Rifanfinancindo Industri dalam negeri mengeluhkan tingginya harga gas bumi | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, di Medan, ada sekitar 45 industri besar yang membeli gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebesar USD 12,22 per MMBTU. Harga gas bumi ke industri di Medan, Sumatera Utara, yang mencapai USD 12,22 per MMBTU. Padahal menurut data Kementerian Perindustrian, harga gas di Singapura hanya sekitar USD 4,5 per MMBTU, Malaysia USD 4,47 per MMBTU, dan Filipina USD 5,43 per MMBTU. Industri dalam negeri mengeluhkan tingginya harga gas bumi dibandingkan negara tetangga seperti Singapura. Harga gas untuk industri di Tanah Air saat ini mencapai sekitar USD 12 per MMBTU ( Million Metric British Thermal Unit). Harga ini jauh lebih mahal dibanding negara ASEAN lainnya seperti Singapura. Padahal, Indonesia selama ini merupakan negara eksportir gas. Dari data yang ada, PGN mengutip biaya kecil yakni USD 1,35 per MMBTU. Biaya tersebut diambil atas pengelolaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa sepanjang 600 km hingga sampai ke industri di Medan. Namun, harga ke industri tetap mahal. Lalu, bagaimana rincian harga gas di Industri khususnya di Medan? Berikut rinciannya dari data Kementerian ESDM. Untuk sumber pertama dari LNG Bontang, LNG tersebut merupakan alokasi gas yang ditetapkan Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk industri di Medan. Harganya US$ 7,8 per MMBTU. Hampir 63 persen komposisi harga gas ke industri di Medan berasal dari harga gas di hulu. Artinya harga gas bumi ke industri sejak awal sudah mahal. Pertama, pasokan gas ke industri di Medan terbagi atas dua sumber yakni dari LNG dari Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur dan Sumut pipa gas dari Pertamina EP di Sumatera. Kedua, LNG dari Bontang tersebut kemudian di regasifikasi di Terminal Regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh. Biaya proses regasifikasi atau menjadikan gas alam cair jadi gas bumi dikenakan USD 1,5 per MMBTU. Lalu ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yakni USD 0,15 per MMBTU, jadi total US$ 1,65 per MMBTU. Ketiga, gas bumi dari Terminal Regasifikasi Arun diangkut melalui pipa trasmisi Arun-Belawan milik PT Pertamina Gas (Pertagas) sepanjang 350 km. Pertagas mengenakan biaya angkut gas sebesar USD 2,53 per MMBTU dan ditambah PPN sebesar USD 0,25 per MMBTU, sehingga total USD 2,78 per MMBTU. Keempat, setelah dari Pertagas, gas bumi tersebut harus melalui perusahaan trader gas. Perusahaan ini tidak memiliki fasilitas pipa sama sekali. Trader gas tak bermodal fasilitas ini memungut biaya margin sebesar USD 0,3 per MMBTU. Tak cukup sampai disitu, trader gas tak bermodal ini juga mengenakan Own Used & Boil Off Gas (BOG) sebesar USD 0,65 per MMBTU serta Cost of Money sebesar USD 0,27 per MMBTU. Total, trader tak bermodal tersebut memungut USD 1,55 per MMBTU. Lalu, trader gas tak bermodal ini mengenakan lagi biaya yang namanya Gross Heating Value (GHV) Losses sebesar USD 0,33 per MMBTU. Dengan dua sumber gas tersebut di campur menjadi satu, lalu dibagi volume gas masing-masing pasokan, maka harga rata-rata gas bumi sebelum dibeli oleh PGN sebesar USD 10,87 per MMBTU. Kemudian oleh PGN diteruskan ke pelanggan industrinya dengan biaya yang dikenakan USD 1,35 per MMBTU. Sehingga ujungnya industri-industri di Medan membeli gas bumi dengan harga US$ 12,22 per MMBTU. Lalu, sumber gas dari produksi Pertamina EP dikenakan USD 8,24 per MMBTU, kemudian diangkut melalui pipa transmisi gas bumi Pangkalan Susu-Wampu yang dikelola Pertaggas dengan biaya USD 0,92 per MMBTU termasuk pajak. Tuh Kan, Harga Gas Industri Mahal sejak Hulu | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Anggota Komisi VII Kurtubi menilai titik kunci persoalan harga gas industri berada pada revisi UU Migas yang lebih bersahabat dengan industri dalam negeri. Revisi UU ditargetkan selesai akhir tahun ini. ’’Kalau belum selesai juga, pemerintah harus menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang,’’ tuturnya. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh menuturkan, ada potensi turunnya harga gas. Salah satu caranya, menghilangkan pedagang perantara atau trader tanpa infrastruktur. Selain itu, perlu didirikan badan usaha yang mengurus hulu hingga hilir sehingga hingga bisa mengurangi bagian pemerintah dari bagi hasil migas. ’’Untuk lapangan gas yang mature, pemerintah lebih baik mendorong KKKS menurunkan harga gas karena sudah mencapai nilai keekonomian,’’ katanya. Tingginya harga gas industri hingga kini belum bisa diatasi dengan Perpres No 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Pemerintah menilai rantai distribusi yang panjang menjadi penyebab utamanya. Alasan tersebut dinilai gegabah oleh pedagang perantara atau trader gas. BUMD Gresik Migas menilai tingginya harga gas industri disebabkan melambungnya harga gas dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Anggota Komisi VII Kurtubi menilai titik kunci persoalan harga gas industri berada pada revisi UU Migas yang lebih bersahabat dengan industri dalam negeri. Revisi UU ditargetkan selesai akhir tahun ini. ’’Kalau belum selesai juga, pemerintah harus menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang,’’ tuturnya. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menilai harga gas di hulu perlu diperhatikan pemerintah. Bagi industri tekstil, harga gas yang murah menjadi tuntutan agar bisa bersaing di pasar internasional. ’’Kami ingin (harga gas, Red) ke depan bagaimana. Bukan hanya aturan (tentang insentif) yang berlaku mundur,’’ ujarnya. Dia menyatakan, proteksi bagi industri hulu migas dengan memberikan banyak insentif seharusnya bertujuan menurunkan harga gas di tingkat konsumen. Sebagai kompensasinya, pemerintah mendapat ganti dari pajak penghasilan, pemungutan ekspor, dan pajak pertambahan nilai. ’’Tidak masuk akal gas kita dijual ke luar negeri USD 4 per mmbtu. Tapi, di dalam negeri justru lebih mahal,’’ jelasnya. Menurut Dirut Gresik Migas Bukhari, harga gas yang dipatok operator mencapai USD 8 per mmbtu. Karena itu, harga gas tidak masuk akal jika ditekan menjadi USD 6 per mmbtu tanpa subsidi pemerintah. Dia mencontohkan harga gas West Madura Offshore (WMO) USD 7,9 per mmbtu. Untung, posisi Gresik tidak jauh dari Madura. Karena itu, harga jual dari Gresik Migas ke konsumen tidak terpaut jauh. ’’Kami hanya mengambil margin USD 0,5 sen per mmbtu sehingga harga jual gas jadi USD 8,4 per mmbtu,’’ kata Bukhari dalam diskusi di Gedung Dewan Pers akhir pekan lalu. Dia juga meminta pemerintah tidak menyudutkan trader sebagai biang mahalnya harga gas dengan menyebut hanya bermodal kertas. Bukhari menilai jumlah trader yang tidak membangun infrastruktur distribusi sangat sedikit sejak penerbitan Permen ESDM No 6 Tahun 2016. Trader modal kertas hanya bertahan hidup hingga kontrak berakhir. Harga gas industri memang ditentukan berdasar jarak antara konsumen dan KKKS. Dia mencontohkan, ada industri di Jawa Barat yang harus membayar USD 14 per mmbtu karena posisinya jauh dari jaringan pipa gas utama. ’’Kalau yang dekat pipa, hanya USD 11 per mmbtu,’’ ungkapnya. Karena harga gas di hulu tidak murah, upaya pemerintah untuk menekan harga di tingkat konsumen menjadi USD 5 per MMBTU seperti yang dipatok Singapura sangat sulit. ’’Tanpa ada pemain di hilir saja sudah mahal. Sebab, sumber gas dan lokasi konsumen jauh sekali. Itulah kenapa harga USD 10 per mmbtu di Sumatera masuk akal,’’ ucap Bukhari. Trader "Goreng" Gas | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Anggota DPR RI Komisi VII Kurtubi menyebutkan bahwa para calo alias trader yang tidak memiliki fasilitas penyaluran seperti pipa gas harus dihapus dalam rantai distribusi. Jangan sampai kelompok tersebut mendapatkan keuntungan dari apa yang tidak mereka kerjakan. "Saran saya langkah pertama menghilangkan titik-titik inefisiensi terdapat trader yang tidak punya infrastruktur atau yang hanya modal dengkul. Siapa pun orangnya harus dihapus dalam sistem keuntungan yang mereka serap jangan merugikan rakyat, merugikan kalangan industri," katanya. Selanjutnya, Komisi VII DPR RI akan melakukan revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas. Distribusi migas nantinya harus langsung dari perusahaan migas yang memiliki fasilitas distribusi seperti pipa untuk menyalurkan gas. Sehingga harga beli gas oleh pelaku industri tidak lagi mahal."Intinya baik minyak atau gas tidak lewat perantara baik ekspor maupun impor luar negeri jangan lewat. Kalau gas milik negara langsung kepemilikannya PGN dan Pertamina untuk bisa membangun infrasuktur gas negara. Sehingga harga yang dibayar oleh konsumen itu nggak mahal. Tidak ada lagi peran trader ini," jelas Kurtubi. Dirinya menargetkan revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas dapat selesai sebelum tahun 2017. Komisi VII DPR RI akan membahas revisi undang-undang migas tersebut di bulan ini."Targetnya tahun ini 2016 mudah-mudahan bulan ini Komisi VII akan membahas memfinalkan revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001. 10 fraksi banyak pendapat-pendapat memang susah menyatukan mereka," ujar Kurtubi. Namun apabila revisi undang-undang tersebut belum selesai hingga akhir 2016, maka pemerintah diminta untuk membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang perlu diajukan ke DPR RI. Trader gas asal Gresik bernama Bukhari membantah jika kelompoknya yang telah membuat harga gas melambung tinggi. Menurutnya, harga gas dari tingkat hulu sudah dirasakan tinggi mencapai US$ 8/mmbtu. Sehingga harga dari sejak awal ini lah yang membuat harga gas industri di Indonesia menjadi tinggi."Struktur harga saat ini sedari awal saja sejak berhubungan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) di hulu sampai saat ini sudah berada US$ 8/mmbtu," jelas Bukhari dalam acara tersebut. Dirinya menambahkan bahwa keinginan pelaku industri terhadap harga gas yang berada di bawah US$ 6/mmbtu sangat sulit dipenuhi karena tingginya harga gas industri sudah terjadi sejak awal dipasarkan dari sumur bor ke tingkat distributor. "Sehingga kalau ekspektasi konsumen di bawah US$ 5- US$ 6/mmbtu sedari awal saja tanpa keberadaan pemain di hilir sudah terbantahkan. Bahwa sudah mahal sejak awal," kata Bukhari.Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh mengatakan, mahalnya harga gas industri di Indonesia dikarenakan panjangnya mata rantai distribusi gas dari sumur bor ke industri. Para trader "menggoreng" gas sehingga membuat harganya menjadi sangat mahal. "Mata rantai distribusi terlalu panjang. Ada 5 tingkat dari trader pertama, kedua dan seterusnya itu terlalu panjang," ujar Syamsir dalam sebuah diskusi di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat, Minggu (18/9). Diskusi dengan tema Energi Kita kali ini juga dihadiri oleh trader gas Bukhari, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi, dan Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara. Syamsir menyebut, karena dijual dari trader ke trader yang masing-masing mencari untung maka harga gas menjadi mahal saat tiba di tangan end user seperti pabrik pupuk, pabrik tekstil dan lainnya."Harga gas di Indonesia yang termahal di dunia. Padahal menghasilkan gas juga," sambungnya. Tingginya harga gas industri di Indonesia semakin tidak masuk akal. Dengan banyak daerah yang menghasilkan gas alam, harga jual gas industri di Indonesia lebih mahal daripada negara tetangga, misalnya di Singapura yang berada di kisaran US$ 6-US$ 8/mmbtu. Industri dalam negeri harus merogoh antara US$ 8-US$ 14/mmbtu untuk memperoleh gas. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat menyebutkan gas untuk dikonsumsi di dalam negeri justru lebih mahal ketimbang harga gas untuk diekspor."Gas kita dijual ke dalam negeri lebih dari US$ 9/mmbtu, ke luar US$ 4/mmbtu. Ini dari zaman Pak SBY sudah dikeluhkan masalah energi," tuturnya. Ketegasan pemerintah dibutuhkan dalam menetapkan harga acuan gas industri agar kualitas produksi industri dalam negeri bisa semakin meningkat. Dengan harga gas industri yang murah, industri tidak perlu lagi menekan biaya produksi dan dapat menggunakan bahan baku yang lebih berkualitas. "Kebijakan energi dituntut pelaku industri dengan adanya hilirisasi. Sehingga pelaku industri memiliki daya saing dalam mengahadapi produk yang sama," ujar Ade. Menurutnya, tingginya harga gas turut berimbas terhadap naiknya harga komoditas yang diproduksi. Sehingga pemerintah dirasa perlu mencari jalan keluar untuk menekan harga gas industri yang mahal."Proses industrialisasi tidak bisa terlepas dari kebijakan energi suatu Negara," tutur Ade. Rifanfinancindo 10 Kapolda mengamankan iklim investasi di Indonesia | PT Rifan Financindo Berjangka Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan bahwa Kapolri Tito Karnavian akan memberi tugas kepada 10 Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dalam mengamankan iklim investasi di Indonesia. Langkah itu patut diapresiasi karena erat kaitannya dalam memaksimalkan arus investasi ke Tanah Air, Dengan adanya keamanan dari pihak Kepolisian, lanjut Tom, biasa ia disapa, maka dana investasi yang dikeluarkan akan lebih efisien dan tidak ada lagi kegiatan yang sifatnya merugikan para investor. Itu menjadi penting mengingat banyak investor yang datang dari luar Indonesia. Saat ini, lanjut Tito, permasalahan investasi yang terjadi di lapangan adalah seperti sengketa limbah, lahan, dan masalah premanisme. Hal itu yang akan dibantu oleh Kepolisian agar kawasan investasi maupun industri lebih kondusif dari berbagai hal yang menghambat minat investasi dari luar maupun dalam negeri. "Investasi sangat penting sekali. Selain promosi, menarik investor yang ada di Indonesia, investor ini tidak beralih ke negeri lain. Pastinya jaminan keamanan dan hukum. Kita sekarang ini ingin mendukung langkah-langkah BKPM untuk mengkoordinasikan ini," pungkasnya. "Ada 10 Kapolda dari 10 wilayah, karena 10 wilayah ini sudah mencakup 90 persen investasi. Investasi banyak di daerah. BKPMD di tingkat daerah supaya langsung pada hari ini tukar kontak dan info untuk memberikan pokja dan jalur informasi agar iklim investasi aman," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Senin (19/9/2016). Sementara itu, Kapolri Tito Karnavian menuturkan, sebanyak 10 Kapolda dan BKPMD di masing-masing wilayah tersebut akan melindungi investor. Pastinya, mereka akan membuat ruang iklim investasi lebih baik. "Mereka akan bantu menyelesaikan aspek hukum. Jadi nantinya akan membuat investor lebih bagus lagi kenyamanannya," jelas Tito. Amankan Investasi, BKPM Gandeng Polri Atasi Demo Hingga Pemalak Berseragam | PT Rifan Financindo Berjangka Investasi menjadi jalan paling efektif dalam menopang perekonomian negara-negara di tengah perlambatan ekonomi dunia saat ini. Hal ini menjadi faktor negara-negara di dunia semakin kompetitif dalam mengundang investor masuk ke negaranya masing-masing. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan penandatanganan Pedoman Kerja Bersama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tentang koordinasi perlindungan dan keamanan bagi dunia usaha dalam rangka mendukung kegiatan investasi di Indonesia. Pedoman kerja ini merupakan acuan pejabat/pegawai BKPM dan Polri untuk berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas masing-masing pihak dalam penyelenggaraan perlindungan dan keamanan dalam kegiatan investasi Indonesia. Maksud pedoman kerja ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam melakukan perlindungan dan keamanan bagi dunia usaha. Sehingga siapa yang mampu menawarkan dan menjamin investasinya paling menarik kemudian dapat bertahan di situasi ekonomi yang melambat. Persoalan dan tantangannya saat ini adalah bagaimana membuat iklim yang kondusif bagi para investor sehingga nyaman untuk berinvestasi di Indonesia. Khusus untuk masalah jaminan keamanan, yang diharapkan oleh para investor adalah bagaimana mendapatkan jaminan keamanan dalam berinvestasi. Masalah-masalah demonstrasi, pemogokan, premanisme menjadi beberapa masalah di antaranya yang selama ini dirasakan para investor. "Mulai dari pemalak yang beneran maupun yang berseragam. Makanya kita harus benar-benar menyamakan persepsi bahwa kita harus ikut mengambil bagian. Kalau tidak, maka investor tidak akan masuk," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam acara Investor Forum BKPM dan Polri di Gedung Suhartoyo BKPM, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2016). Hal ini diamini oleh Kepala BKPM yang juga hadir pada kesempatan yang sama. Masalah perlindungan hukum dan keamanan kerap menjadi hambatan para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kondisi tersebut dinilai cukup menghambat pemerintah dalam meningkatkan investasi dalam negeri di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini. "Kalau kita berhasil memegang investasi, harus kita akui ini solusi dari segala-galanya. Dengan sendirinya pajak akan naik, seiring dengan banyaknya industri. Penerimaan akan naik. Konsumsi domestik, penghasilan publik, penerimaan pajak akan naik, dan seterusnya," tandasnya. "Oleh karena itu, saya berharap ke jajaran kepolisian di 10 daerah utama sasaran investasi, kita buka iklim yang bagus, kita bantu jangan dipersulit. Kalau ada permasalahan, dicari solusi yang tepat. Jangan sampai investor nya lari," tambahnya. Gandeng Polri, BKPM Targetkan Investasi PMDN dan PMA 2017 Capai 631 Triliun | PT Rifan Financindo Berjangka Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mulai menjalin kerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengembangkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), Senin (19/9). "Dengan terjalinnya kerjasama dan koordinasi antara BKPM dan Polri yang lebih erat, diharapkan target realisasi investasi PMDN dan PMA tahun 2016 sebesar Rp. 594,8 triliun dan tahun 2017 sebesar Rp. 631,5 Triliun," ujar Thomas di Gedung Nusantara BKPM, Jalan Gatot Subroto No. 44, Jakarta Selatan, Senin, (19/9). Jika mengacu pada debottlenecking data terkait permasalahan proyek yang difasilitasi, Thomas menyatakan masih ada sekitar 95 proyek yang mengalami kendala dalam merealisasikan investasinya dengan nilai mencapai Rp. 487 triliun. Namun sejauh ini yang masih difasilitasi BKPM hanya 34 proyek saja dengan nilai mencapai Rp. 145 triliun dan tersebar di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, Kepala BKPM Thomas Trikasih Limbong menyatakan, pihaknya sangat berharap target investasi bisa mencapai Rp. 631,5 Triliun di tahun 2017 mendatang. Sementara itu, nilai komitmen investasi yang sudah mendapatkan izin prinsip penanaman modal dengan rencana investasi sebesar Rp. 1.360,7 triliun untuk periode Januari sampai Juli 2016. Lebih lanjut Thomas menegaskan, BKPM akan terus memantau dan memfasilitasi proyek diatas. Dengan kerjasama yang dilakukan bersama Polri, ia berharap permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan dalam khususnya dalam segi keamanan investasi bisa mendapatkan solusi yang lebih baik. (tsar) Rifan Financindo Menhub dan Dirjen Bea Cukai mendiskusikan dwell time di pelabuhan | PT Rifan Financindo Berjangka Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengadakan pertemuan dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Heru Pambudi untuk mendiskusikan solusi dalam menekan waktu tunggu alias dwell time di pelabuhan. Budi mengungkapkan, ada kebijakan yang sudah diterapkan dalam menekan dwell time, namun ada juga yang belum diterapkan. Dengan demikian, Kementerian Perhubungan kini sedang memilah proses yang bisa dilakukan di pelabuhan lainnya sehingga masalah dwell time bisa teratasi. Menurut Budi, hal lain yang akan dilakukan antara lain deregulasi beberapa aturan yang menghambat efisiensi dwell time. Di samping itu, simplifikasi atau penyederhanaan aturan juga akan dilakukan. "Simplifikasi mungkin belum dilakukan. Apabila suatu barang berulang-ulang datang ke suatu tempat, apa iya departemen tertentu harus mengawasi itu? Itu tidak efektif, kita simplifikasi saja," ungkap Budi. Keduanya sepakat untuk mengaplikasikan berbagai hal yang telah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok dalam mengefisienskan dwell time. Saat ini, dwell time di Tanjung Priok sudah mencapai tiga hari. "Yang sudah bagus akan kita kloning ke tempat lain, sehingga bisa diberlakukan. Selama ini itu belum dilakukan," kata Budi di Hotel Borobudur, Minggu (18/9/2016). Sementara itu Heru mengungkapkan, konsep single risk management semacam itu akan diterapkan di pelabuhan besar lainnya. Pada akhirnya, lamanya periode dwell time bisa ditekan, baik dalam perizinan, pemeriksaan dokumen maupun barang. Ia pun menyatakan, pengawasan juga sebaiknya dilakukan dan secara bersama-sama. Dengan begitu, dwell time tidak hanya bisa diefisiensikan di Tanjung Priok, namun di pelabuhan lainnya pula. "Kalau importir yang reputasi nya sudah baik, terbukti tidak ada masalah selama ini, harus ada simplifikasi perizinan, harus ada kemudahan dan percepatan. Sehingga, bisa mendorong mereka keluar pelabuhan lebih cepat," jelas Heru. Makassar Rancang Percepatan Penurunan Dwelling Time | PT Rifan Financindo Berjangka |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|