TARGET Kemenperin Pertumbuhan Industri 5 - 6 Persen | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya Berdasarkan perhitungan Kementerian Perindustrian, dengan target pertumbuhan industri nasional sebesar 5-6 persen per tahun, sektor industri memerlukan tenaga kerja sebanyak 600 ribu orang setiap tahun. Dalam hal ini, Kemenperin telah mengembangkan program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mencetak SDM industri berbasis kompetensi. Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto optimistis Indonesia akan menjadi negara maju dalam satu dekade ke depan. Kunci suksesnya kemajuan tersebut adalah generasi muda yang giat belajar dan berkomitmen tampil unggul sehingga mampu menghadapi persaingan global. Sebagaimana diketahui, industri TPT merupakan sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang atau sebesar 10,36 persen tenaga kerja di sektor industri. "Kami menargetkan industri TPT selaku sektor strategis dan prioritas ini segera menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus masuk dalam jajaran lima besar negara eksportir TPT dunia,” paparnya. Saat ini, Kemenperin telah memiliki sembilan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), delapan Politeknik, dan satu Akademi Komunitas Industri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang industri. "Sesuai amanat UU Perindustrian, kami akan terus kembangkan unit-unit pendidikan sejenis di kawasan industri serta wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri," tuturnya. Majunya Indonesia, membutuhkan generasi muda yang selalu siap untuk maju dan bersaing. Untuk bisa siap bersaing, maka perlu committed to excellence," kata Airlangga, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (17/9/2016). Apalagi, tambah Menperin, dunia industri saat ini memerlukan tenaga kerja yang terampil dan kompeten. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan daya saing dan nilai tambah produk yang dihasilkan agar diminati pasar yang kian terbuka. "Salah satunya melalui Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Solo dan memfasilitasi program diklat 3in1 untuk operator mesin garmen," ungkap Airlangga. "Kita ketahui, sektor industri merupakan motor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, diperlukan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang sesuai kebutuhan industri saat ini," tegasnya. Menperin: Sektor Industri Butuh SDM Terampil dan Kompeten | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan rasa optimistisnya bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dalam satu dekade ke depan. Saat ini, Kemenperin telah memiliki 9 sekolah menengah kejuruan (SMK), 8 politeknik, dan 1 akademi komunitas industri yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang industri. "Sesuai amanat UU Perindustrian, kami akan terus kembangkan unit-unit pendidikan sejenis di kawasan industri serta wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri,” tuturnya. Sebagaimana diketahui, industri TPT merupakan sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang atau sebesar 10,36 persen tenaga kerja di sektor industri. “Kami menargetkan industri TPT selaku sektor strategis dan prioritas ini segera menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus masuk dalam jajaran lima besar negara eksportir TPT dunia,” paparnya. Menurut dia, kunci suksesnya adalah generasi muda yang giat belajar dan berkomitmen tampil unggul sehingga mampu menghadapi persaingan global. “Majunya Indonesia membutuhkan generasi muda yang selalu siap untuk maju dan bersaing. Untuk bisa siap bersaing, maka perlu committed to excellence,” ujarnya, Jumat (16/9/2016). Berdasarkan perhitungan Kementerian Perindustrian, dengan target pertumbuhan industri nasional sebesar 5 sampai 6 persen per tahun, sektor industri memerlukan tenaga kerja sebanyak 600.000 orang setiap tahun. Dalam hal ini, Kemenperin telah mengembangkan program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mencetak SDM industri berbasis kompetensi. “Salah satunya melalui Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Solo dan memfasilitasi program diklat 'three in one' untuk operator mesin garmen,” kata Airlangga. Menperin menegaskan, dunia industri saat ini memerlukan tenaga kerja yang terampil dan kompeten. "Kita ketahui, sektor industri merupakan motor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, diperlukan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang sesuai kebutuhan industri saat ini,” ujarnya. ‘Kompetensi SDM Kunci Penggerak Pertumbuhan Ekonomi’ | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Surabaya |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|