SMI mengolah nikel ore dengan kadar di atas 1,7% | PT Rifan Financindo Berjangka PusatIndustri Morowali Industrial Park (IMIP) mencatat produksi hasil pengolahan dan pemurnian (smelter) sebesar 1,5 juta metrik ton (MT). Ini diperolah dari produksi smelter PT Sulawesi Mining Invesment (SMI) sebesar 300.000 MT, PT Guang Ching and Stainless Steel (GCNS) 600.000 MT dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) 600.000 MT. (Baca jua: Aturan Ekspor Jonan Bikin Investasi US$4 Miliar Terancam ) CEO IMIP Alexander Barus menjelaskan, PT SMI mengolah nikel ore dengan kadar di atas 1,7% hasilnya sudah mencapai 300.000 MT untuk power palnt 2x65 megawatt (mw). Capaian ini pun ternyata sudah melebihi produksi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). "SMI sekarang sudah beroperasi. Di mana saat diresmikannya dilakukan Presiden Jokowi pada 29 Mei 2015," tuturnya, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (6/2/2017). "Nah, jumlah produksi dari tiga smelter itu 1,5 juta MT feronikel yang diproduksi di Morowali. Ini sudah jauh lebih besar dari pada INCO," ujarnya. Kemudian, pada smelter yang dikelola PT GCNS mengelola nikel ore di atas 1,7% menghasilkan NPI (Nikel Pig Iron) 10% untuk 600.000 MT. Hasil ini dapat digunakan untuk power plant berkapasitas 2x150 mw. Selain itu, dibangun juga smelter stainlees steel yang berproduksi 1.000.000 MT. Wow, Industri Morowali Sumbang USD990 Juta ke Pendapatan Negara | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat CEO IMIP Alexander Barus menjelaskan, industri feronikel SMI menghasilkan 300.000 metrik ton (MT), GCNS menghasilkan 600.000 ribu MT dan ITSS 600.000. Total feronikel yang dihasilkan 1,5 juta MT dari tiga smelter. Industri Morowali Industrial Park (IMIP) memberikan sumbangan untuk penerimaan negara sebesar USD990 juta dari hasil fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). Di mana smelter yang aktif berproduksi ada tiga, yakni PT Sulawesi Mining Invesment (SMI), PT Guang Ching and Stainless Steel (GCNS), dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). "Itu katakanlah harga USD10 per ton bisa kamu hitung sendiri. Intinya dampak ke negara kita dari ekspor produk smelter USD990 juta. Ini belum lagi dibangunnya industri integrated stainless stell dengan hasil 3 juta, kakau dikalikan harga sekarang maka tambahan negar bertambah Rp60 triliun,"jelasnya, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (6/2/2017). "Nah itu fakta sampai hari. Yang paling penting adalah man power (tenaga kerja) di kawasan industri Morowali sampai hari ini mencapai 11 ribu di mana pada 2018 nanti diprediksi mencapai 22 ribu pegawai," tuturnya. Selain menyumbang penerimaan negara dari ekspor, keberadaan Morowali menyumbang penerimaan negara melalui sektor pajak sebesar Rp1,7 triliun dengan nilai investasi sebesar USD3,9 miliar. Selain itu, Morowali memberikan pendapat pada daerah sevesar Rp97,9 triliun. Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|