Sementara itu, jumlah rig minyak di AS bertambah | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat eDilansir CNBC, harga minyak mentah Brent di bursa berjangka, naik lima sen dari perdagangan sebelumnya menjadi US$56,86 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate, juga naik lima sen di US$53,88 per barel. Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan hari ini, Senin 6 Februari 2017. Minyak naik disebabkan kekhawatiran sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, dapat memengaruhi pasokan minyak dunia. Berita terkait: Dolar Kembali Menguat, Minyak Mentah Dunia Anjlok 1,5% AS menjatuhkan sanksi kepada Iran, setelah Teheran melakukan uji coba rudal balistik. Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, memberikan sanksi kepada individu-individu dan entitas yang terkait dengan Garda Revolusi Iran. Jumlah rig minyak di AS, bertambah 17 rig pada minggu lalu hingga 3 Februari, menjadi total 583 rig. Ini merupakan jumlah rig terbanyak sejak Oktober 2015. Para pedagang menyatakan, ketegangan antara Iran dan AS, bisa berdampak pada ekspor minyak Iran. "Langkah yang dilakukan AS untuk memberikan sanksi, karena uji coba rudal balistik dapat meningkatkan risiko ketegangan lebih lanjut mengganggu pasokan," kata bank ANZ. Tetapi, potensi gangguan pasokan minyak dunia tersebut dapat dihambat oleh meningkatnya aktivitas produksi minyak AS. ANZ menyatakan, perusahaan-perusahaan minyak AS menambah jumlah rig minyak, minggu lalu. Wall Street Terpukul Penurunan Tajam Harga Minyak Mentah | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Pasar saham Amerika Serikat (AS) dotutup melemah, terpukul oleh saham sektor energi seiring harga minyak mentah yang mengalami penurunan. Investor pun masih menanti kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump. Harga minyak mentah jatuh karena persediaan minyak AS yang meningkat dan adanya perkiraan spekulatif output minyak Amerika akan melebihi OPEC. Di sisi lain, meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran terkait krisis di Teheran akan membuat harga cukup memanas. Indeks Dow Jones Industrial Average DJI turun 18,29 poin atau 0,09% ke 20.053,17, indeks S&P 500 kehilangan 4,87 poin atau 0,21% ke 2.292,55 dan Nasdaq Composite turun 3,21 poin atau 0,06% ke 5.663,55. Brent berjangka turun USD1,09 atau 1,9%, untuk menetap di USD55,72 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate melemah 82 sen atau 1,5% menjadi USD53,01. Hedge fund dan spekulan lainnya meningkatkan taruhan bullish mereka di mentah berjangka AS ke level tertinggi. Sanksi baru terhadap Iran, meskipun tidak mempengaruhi produksi minyak, akan mengangkat kekhawatiran tentang potensi perkembangan selanjutnya yang dapat menghambat pertumbuhan ekspor di produsen terbesar ketiga OPEC. Harga minyak mentah sempat menguat, didukung oleh langkah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk melakukan pemotongan pasokan sejak awal tahun ini, namun lonjakan dalam ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat akan membuat harga minyak mentah menguat. Ketegangan Iran-AS, harga minyak terangkat | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Pada transaksi Senin (6/2), harga minyak dunia berhasil mencatatkan kenaikan. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 10.20 waktu Singapura, harga kontrak minyak Brent naik 10 sen menjadi US$ 56,91 per barel. Kenaikan harga minyak dipicu oleh kecemasan investor mengenai sanksi terbaru AS terhadap Iran, sehingga bisa berdampak pada suplai minyak dunia. Kendati demikian, market juga dipengaruhi oleh adanya sinyal mengenai pertumbuhan produksi minyak AS. Sementara, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 8 sen menjadi US$ 53,91 per barel. Ketegangan antara Teheran dan Washington kian meningkat sejak uji coba peluru balistik Iran. Hal ini dapat mendorong pemerintahan AS pimpinan Donald Trump untuk menetapkan sanksi terhadap individu maupun perusahaan yang terkait dengan unit militer Pasukan Elit Revolusioner Iran. Sekadar tambahan informasi, perusahaan minyak AS menambah jumlah rig yang aktif sebanyak 17 rig pada pekan yang berakhir 3 Februari lalu. Dengan demikian, berdasarkan catatan Baker Hughes Inc, total rig yang aktif di AS saat ini mencapai 583 rig, jumlah terbanyak sejak Oktober 2015. Trader mengatakan, ketegangan antara Teheran dan AS menimbulkan kecemasan bahwa sanksi AS dapat memangkas jumlah ekspor minyak Iran. "Namun, hal ini diimbangi dengan data lain yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas rig AS," jelas ANZ bank Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|