BTN menyedikan dana awal untuk 3.000 debitur | PT Rifan Financindo Berjangka PusatPT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan meluncurkan kredit pemilikan rumah / KPR mikro dengan plafon Rp 75 juta pada 24 Februari 2017. KPR mikro hanya untuk pegawai informal dan pedagang berpenghasilan tidak tetap. (Baca juga: KPR untuk Pekerja Serabutan Diluncurkan Pekan Depan ) Menurut Handayani, Direktur Konsumer BTN, KPR mikro mempunyai tiga skema. Pertama adalah skema kepemilikan rumah langsung. Kedua adalah renovasi rumah yang ada. “Dan ketiga adalah membangun rumah di atas tanah yang sudah dimiliki,” ujar Handayani, Senin sore (14/2). BTN menyedikan dana awal sebesar Rp 150 miliar untuk 3.000 debitur. Nantinya dana ini akan berasal dari alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Untuk skema kedua yaitu renovasi rumah ditujukan untuk rumah yang selama ini tidak bisa terjangkau oleh pembiayaan bank lain dengan jaminan sertifikat. Untuk memastikan kualitas penyaluran kredit, BTN akan menggandeng beberapa lembaga seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan Perumnas. Untuk kerjasama dengan Kemenkop UKM, ini ditujukan agar identifikasi calon nasabah seperti pedagang dan koperasi bisa dilakukan dengan mudah. Handayani menambahkan, BTN juga akan bekerjasama dengan asosiasi untuk membantu mengumpulkan cicilan. Untuk skema cicilan, BTN akan menggunakan metode Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Llaku Pandai). Nantinya skema cicilannya bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan. Skema ketiga ditujukan untuk debitur yang misalnya sudah memiliki tanah namun tidak bisa membangun karena terkendala masalah tanah adat. Terkait permasalahan tersebut, BTN akan membantu membuat sertifikat untuk nasabah tersebut. Karena ditujukan ke rumah informal, BTN mensyaratkan nasabah yang akan mengambil program ini membuka rekening di bank BTN selama 3 bulan. Ini agar BTN bisa memantau dan menganalisa cashflow debitur selama tiga bulan. KPR Murah, BTN Tetapkan Dua Syarat Utama | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Direktur BTN Handayani mengatakan ada dua syarat utama yang harus dipenuhi nasabah yang ingin mengajukan KPR mikro ini. Pertama, para debitur harus memiliki rekening tabungan di BTN, minimal dalam tiga bulan terakhir. Syarat ini diperlukan untuk melihat arus keuangan (cash flow) debitur. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., akan segera meluncurkan layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mikro untuk pekerja informal atau pekerja yang penghasilannya tidak tetap. Namun, untuk memperoleh KPR mikro tidak mudah, BTN menetapkan syarat yang harus dipenuhi calon debitur. Kedua, para debitur tersebut harus bisa berkomitmen menyelesaikan pembayaran pinjaman dalam jangka waktu maksimal 10 tahun. Nilai maksimal pinjamannya pun hanya sebesar Rp 75 juta. Debitur bisa mengajukannya kembali setelah pinjaman pertama selesai dilunasi. Syarat ini menjadi pertimbangan untuk melihat seberapa layak debitur tersebut mendapatkan pinjaman mikro ini. Ini untuk meminimalisasi risiko sehingga bisa menekan angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari nasabah KPR mikro. "Untuk KPR mikro ini, kami berencana meluncurkannya pada 24 Februari 2017 mendatang di Semarang," ujar Handayani saat konferensi pers, di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Senin (13/2). Handayani mengatakan BTN juga akan bekerja sama dengan asosiasi dengan mengadopsi pola Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif yang memungkinkan masyarakat membuka rekening tabungan, menabung, dan menarik dana melalui perantara agen bank. "Nanti ketua paguyuban (asosiasi) tersebut jadi agen Laku Pandai kita. (KPR mikro) ini juga untuk meningkatkan inklusi finansial," ujar Handayani BTN juga telah menyusun berbagai strategi untuk menekan NPL kredit tersebut. Pertama, BTN akan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), untuk mengidentifikasi UKM-UKM yang telah mendapatkan pelatihan dan terdaftar oleh pemerintah. Direktur Utama BTN Maryono mengatakan produk KPR ini akan dimulai di Semarang, dengan menggandeng Perum Perumnas. Dalam program ini BTN tak hanya akan mengurusi pembiayaan, melainkan turut juga dalam pengerjaan proyek dan penyaluran produk. Maryono menjelaskan program KPR ini tidak bisa diberikan secara individu, melainkan harus mengajukannya melalui komunitas-komunitas. Dia mencontohkan, komunitas pedagang, nelayan, petani, dan sebagainya, yang menjadi sasaran utama program tersebut. Hanya saja, Maryono belum bisa memastikan berapa unit rumah yang akan dibangun di Semarang ini, begitu pula dengan rincian luas tanah dan bangunannya. "Yang jelas, unitnya banyak. Karena satu unit itu perkiraannya Rp 50-75 juta. Mulai Februari ini (berjalan)," ujar Maryono. BTN menargetkan penyaluran KPR Mikro ini dapat diminati masyarakat. Sehingga, target penyaluran program kredit sebesar Rp 200-300 miliar bisa tercapai. KPR ini juga diharapkan dapat membantu pertumbuhan industri properti, terutama untuk memenuhi kekurangan penyediaan rumah (backlog) di masyarakat Indonesia yang mencapai 13 juta unit. Produk KPR Mikro juga tidak hanya ditujukan untuk membiayai pembelian rumah baru. Bisa juga digunakan untuk merenovasi rumah, membeli rumah bekas atau membangun rumah diatas tanah yang telah dimilikinya. Uang muka atau Down Payment (DP) ditetapkan sekitar 10 persen dari harga rumah, bahkan bisa lebih rendah lagi. Besaran bunganya sangat rendah, antara 6-7 persen. Rifanfinancindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|