Rumah yang akan dibangun mencapai sekitar 8.749 unit | pt rfb medan Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan sebagai integrator Program Sejuta Rumah, pihaknya akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan akan perumahan di Indonesia. Dalam proyek perumahan ini, Bank BTN tak hanya berperan sebagai pemberi kredit pemilikan rumah (KPR), tapi juga menyalurkan kredit konstruksi bagi pengembang. “Kami terus berupaya memberikan fasilitas kredit tidak hanya bagi nasabah perorangan tapi juga bagi para pengembang untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat kelas menengah ke bawah,” jelas Maryono dalam peresmian Villa Kencana Cikarang, Bekasi, Kamis (4/5). Dalam rangkaian acara peresmian ini juga akan dilakukan akad KPR untuk 1.200 unit rumah. Adapun, pembangunan Villa Kencana Cikarang telah dimulai sejak 2016. Rumah yang dibangun bagi kalangan /wong cilik/ ini memiliki tipe 25/60 dengan harga per unit mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 141 juta. Untuk akses KPR, masyarakat cukup mengeluarkan DP sebesar 1 persen dan bunga cicilan 5 persen fixed hingga 20 tahun. Hingga Maret 2017, Arrayan pun tercatat telah merealisasikan pembangunan 4.734 unit rumah di proyek perumahan Villa Kencana Cikarang. Kemudian, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit kurang lebih senilai Rp 500 miliar untuk proyek tersebut. Fasilitas pinjaman tersebut diberikan baik untuk KPR subsidi bagi 3.612 rumah di perumahan Villa Kencana Cikarang, maupun untuk kredit konstruksi bagi Arrayan. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menggandeng PT Arrayan Bekasi Development untuk menyediakan rumah tapak (landed house) murah bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program ini dilakukan dalam rangka menyukseskan program Sejuta Rumah. Melalui kemitraan ini, kalangan MBR bisa memiliki rumah tapak dengan uang muka (down payment/DP) sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000 per bulan. Proyek rumah tapak bernama Villa Kencana Cikarang tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 105 hektare di Bekasi. Secara total, rumah yang akan dibangun mencapai sekitar 8.749 unit rumah yang diperuntukkan bagi kalangan MBR. Peresmian proyek ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Dukungan Bank BTN dalam Program Sejuta Rumah tersebut juga tersebar di seluruh Indonesia. Di Jawa misalnya, mulai April 2015 hingga kuartal I/2017, Bank BTN telah menyalurkan KPR dan kredit konstruksi untuk 851.204 unit rumah atau senilai Rp 103,82 triliun. Di Sumatra, Bank BTN mengucurkan kredit perumahan senilai Rp 19,42 triliun untuk 235.226 unit rumah. Bank dengan kode emiten BBTN ini pun tercatat mengucurkan kredit perumahan untuk 116.787 unit rumah senilai Rp 9,77 triliun di Kalimantan. Lalu, di Sulawesi, tercatat ada 97.672 unit rumah yang mendapat kucuran kredit perumahan dari Bank BTN atau setara Rp 7,18 triliun. Di Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, Bank BTN juga menyalurkan kredit perumahan senilai Rp 3,44 triliun untuk 33.851 unit rumah. Kemudian di Papua, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan senilai Rp 722 miliar untuk 6.642 unit rumah. Sementara itu, berbagai kontribusi telah dilakukan Bank BTN dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah. Sejak program nasional ini diluncurkan pertama kali pada April 2015 hingga triwulan I/2017, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk 1,34 juta unit rumah. Jumlah tersebut terdiri dari 433.350 unit yang telah menjadi KPR dan 908.032 unit yang masih dalam proses pembangunan. “Sejak diluncurkan pada 2015 hingga kuartal I/2017, nilai kredit perumahan yang telah disalurkan Bank BTN dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah mencapai sekitar Rp144,37 triliun,” papar Maryono. Ternyata Presiden Jokowi Juga Pernah Ngontrak Rumah 9 Tahun, Ini Kisahnya | pt rfb medan Presiden Joko Widodo, Kamis (4/5/2017) kemarin meresmikan pembangunan sejuta rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Perumahan Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dengan cicilan sebesar Rp750 ribu hinggaRp900 ribu serta DP sebesar 1 persen, Presiden Jokowi -yang telah berkomunikasi dengan calon pembeli- merasa tidak begitu membebani masyarakat. Bahkan, rumah dengan tipe 25/60 itu membuat Jokowi juga ingin membelinya dengan cara menyicil. "Ini kalau bisa dicicil dengan baik. Yang di Serpong kemarin rusunami Rp1,2 juta cicilannya. Itu rusunami kalau ini rumah tapak. Kalau saya pilih rumah tapak. Kalau boleh saya beli satu. Boleh enggak? Nyicil juga. Enggak berani jawab pak dirut," kata Jokowi sambil berkelakar. Saat berdialog dengan tiga calon pemilik rumah di Villa Kencana Cikarang, Presiden sempat menceritakan pengalamannya yang pernah mengontrak. "Saya dulu 9 tahun ngontrak baru bisa beli rumah," ujar Presiden Jokowi. Jokowi bercerita bagaimana ia sempat mengontrak dengan ruangan kontrakan yang memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi. "Dulu saat saya ngontrak hingga memiliki rumah, kamar dua sama. Ini tipe 25 gede. Dua kamar, satu kamar mandi," ucap Jokowi. Rumah merupakan satu diantara dari kebutuhan dasar masyarakat. Sehingga Presiden mengatakan penyediaan rumah murah merupakan upaya Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Presiden Jokowi: Saya Dulu 9 Tahun Ngontrak | pt rfb medan Presiden Jokowi Dodo menceritakan pengalaman hidupnya, ketika harus mengontrak rumah selama 9 tahun. Hal ini disampaikan Jokowi, saat meresmikan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), di Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kab. Bekasi, Jawa Barat, Kemarin. Proyek perumahan tapak yang bernama Villa Kencana Cikarang ini, akan dibangun 8.749 unit rumah di lahan seluas 105 hektar. Saat ini, sudah terbangun 4.734 unit rumah. Pembangunan rumah itu, adalah bagian dari program sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. “Lebih dari cukup menurut saya. Dulu saat saya ngontrak rumah kemudian memiliki rumah dengan tipe ini sudah cukup. Ini tipe 25, 2 kamar, daripada ngontrak, saya dulu 9 tahun ngontrak,” ungkap Presiden. Jokowi berharap, masyarakat bisa memiliki rumah. Meskipun kata dia, terpaksa harus mencicil terlebih dahulu. “Kan kalau rezeki Allah yang mengatur, nanti kalau ada rezeki yang lebih baik membeli rumah yang lebih gede. Tapi paling tidak rakyat sudah memiliki rumah terlebih dahulu,” tambah Jokowi. Jokowi mengatakan, pemerintah akan memenuhi hak rakyat untuk memiliki rumah. Apalagi dengan meningkatnya harga tanah di perkotaan dan di kawasan industri, menjadikan semakin penting keberpihakan pemerintah kepada hak dasar rakyat, yaitu rumah. Karena itu, Presiden Jokowi bersyukur kalau rumah itu bisa dicicil dengan baik. “Bedanya di situ, kalau saya milih rumah tapak. Kalau boleh saya beli satu Pak Dirut (Dirut BTN) boleh ndak, tapi nyicil juga loh. Enggak berani jawab Pak Dirut,” kata Presiden yang disambut tawa para pengunjung yang hadir di acara tersebut. pt rfb medan Categories
1 Comment
|
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|