Pelemahan pada rupiah dimungkinkan dapat kembali terjadi | PT Rifan Financindo BerjangkaRupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran di level support Rp14.044/USD dan resisten Rp14.000/USD. Sementara, dia menjelaskan, kembali tercatatnya defisit pada perdagangan Indonesia membuat nilai tukar Rupiah tenggelam pada zona merah. "Pada awalnya rupiah mencoba memanfaatkan masih adanya pelemahan USD dan terapresiasinya EUR setelah adanya sentimen positif dari ECB, namun adanya rilis neraca perdagangan tersebut membuat rupiah tertahan potensi kenaikannya," pungkasnya. Pelemahan pada rupiah dimungkinkan dapat kembali terjadi seiring minimnya sentimen positif. Antisipasi pada beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) antara lain consumer spending yang diperkirakan akan meningkat dapat berimbas pada kembali naiknya USD. Selain itu, perkiraan akan kembali naiknya imbal hasil obligasi AS pun juga akan berimbas pada terapresiasinya USD. "Untuk itu, tetap mewaspada berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (16/5/2018). Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 14.000 | PT Rifan Financindo BerjangkaBelum lagi, isu terorisme di Indonesia ikut membebani laju rupiah. "Usaha BI untuk intervensi jadi berat," kata dia, Selasa (15/5/2018). Lukman memprediksi, hari ini rupiah akan lanjut melemah dan bergerak di rentang Rp 14.025–Rp 14.075 per dollar AS. Sementara, David memperkirakan kurs rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 13.980–Rp 14.020 per dollar AS. Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, defisit neraca perdagangan sebesar US$ 1,63 miliar turut menekan pergerakan mata uang Garuda. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, salah satu penyebab rupiah kembali ke level Rp 14.000 adalah sinyal European Central Bank (ECB) yang akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan. Selain itu, AS meresmikan kedutaan besar di Yerusalem. Hal ini berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Alhasil, sebagian investor kembali memburu aset safe haven, yang salah satunya adalah the greenback. Tekanan eksternal kembali membuat rupiah loyo. Kemarin, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,46% menjadi Rp 14.037 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga terkoreksi 0,31% ke level Rp 14.020 per dollar AS. ( Baca : Makin Anjlok, Siang Ini Rupiah Tembus Rp14.107/USD ) Sulit Keluar dari Tekanan, Rupiah 'Nyaman' di Rp14.070/USD | PT Rifan Financindo BerjangkaIndeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,64% menjadi 93,183 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1850 dari USD1,1943 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3510 dari USD1,3568 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7473 dari USD0,7529. Sebelumnya, kurs dolar AS diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena meningkatnya suku bunga obligasi pemerintah AS mendukung selera terhadap mata uang. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mencapai 3,058% pada Selasa 15 Mei 2018, level tertinggi sejak 2011. Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 33 poin atau 0,24% menjadi Rp14.065 per USD. Dalam pantuan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp14.030 per USD hingga Rp14.065 per USD. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya semakin 'nyaman' di level Rp14.000-an per USD. Sebab, belum ada tanda-tanda penguatan dari mata uang Indonesia ini. Melansir Bloomberg Dollar Index, Rabu (16/5/2018) pukul 08.38, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 33 poin atau 0,24% ke level Rp14.070 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.070-Rp14.070 per USD. Rifanfinancindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|