Jokowi meminta perbankan mempermudah penyaluran kredit kepada para pelaku UMKM | PT Rifan Financindo BerjangkaHal ini terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) perbankan sebesar 23,36%, risk-based capital (RBC) industri asuransi umum dan asuransi jiwa juga berada di level tinggi, yaitu 310% dan 492%. Gearing ratio perusahaan pem biayaan tercatat sebesar 2,97 kali jauh di bawah threshold se besar 10 kali. Kuatnya permodalan perbankan ini juga diikuti dengan likuiditas yang cukup memadai. Pada Desember 2017, rasio Alat Likuid per Non-Core Deposit (AL/NCD) perbankan tercatat sebesar 90,48% di atas thres - hold sebesar 50%. Sementara excess reserve perbankan tercatat di kisaran Rp626 triliun. Kondisi ini didukung tingkat risiko kredit yang terkendali dengan rasio NPL 2,59% gross (1,11% net) dengan tren yang menurun. Rasio non-performing financing (NPF) perusahaan pem biayaan juga mengalami pe nurunan menjadi 2,96%. Kredit perbankan sampai Desember 2017 tercatat sebesar Rp4.782 triliun atau tum buh sebesar 8,35% year on year. “Ini tidak ada bunga, hanya kena administrasi 3%. Itu bukan bunga, hanya biaya administrasi, karena biaya untuk industri keuangan memang sebesar itu,” sebutnya. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, OJK memiliki komitmen yang besar dalam meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam memacu pertum buhan ekonomi dengan tetap menjaga kesinambungan da lam menjaga stabilitas sistem ke uangan di Tanah Air. Pihaknya yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 5,4%. Hal ini didukung solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas maupun tingkat risiko yang terkendali. Saat ini, menurutnya, merupakan momentum yang tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi makroekonomi dan sektor jasa keuangan yang kondusif. Permodalan lembaga jasa keuangan terpantau kuat sampai dengan Desember 2017. “Kita harus bimbing usaha mikro naik menjadi usaha kecil, naik kemenengah dan memang butuh banyak tenaga serta pikiran,” kata Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 di Jakarta kemarin. Menurut Jokowi, pelaku usaha UMKM memang perlu di perhatikan lebih. Pasalnya melalui usaha berskala mikro, kecil maupun menengah, ketimpangan ekonomi di Tanah Air bisa semakin dipersempit. Oleh sebab itu UMKM membutuhkan dana dalam mengem bang kan usaha dan perlu suatu bimbingan. “Kredit bagus angka laporannya, tapi hanya ke debitor itu saja, orangnya bisa dihitung. Tidak menyebar, tidak merata. Ini harus mulai dilakukan me nye bar dan merata. Kita harus dorong masyarakat terhubung de ngan program nontunai,” tegasnya. Menurut Jokowi, negara mendukung pengembangan UMKM melalui pembentukan bank wakaf mikro (BWM). Melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nantinya akan dikembangkan banyak lokasi BWM di lingkungan pondok pesantren yang memiliki komunitas bisnis. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan mempermudah penyaluran kredit kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Menurut Presiden, pertumbuhan kredit perbankan tercatat tinggi, tetapi sasaran debitornya sama. Tak hanya itu, Jokowi juga menyoroti kalangan perbankan yang terkesan enggan memberikan kredit, tetapi lebih tertarik mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK). Presiden Jokowi ingatkan bank tidak pelit beri kredit pengusaha kecil | PT Rifan Financindo Berjangka"Bank Wakaf Mikro yang akan memberikan kredit pada pengusaha-pengusaha mikro di lingkungan pesantren. Tidak ada bunga, hanya terkena biaya administrasi 3 persen, itu bukan bunga tapi biaya administrasi." Presiden Jokowi mengatakan model bisnis seperti itu harus terus dibuka dan dikembangkan untuk mempermudah para pengusaha kecil dalam memperoleh bantuan kredit atau modal. "Ini akan terus kita buka sehingga usaha-usaha mikro akan terus kita perhatikan jika kita ingin ketimpangan semakin menyempit. Jangan sampai industri perbankan kita asyik mengumpulkan DPK tapi pemberian kreditnya susah." Presiden Jokowi menekankan kepada perbankan jangan hanya fokus mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tapi juga harus memperhatikan para pengusaha mikro atau pengusaha kecil dengan cara pemberian atau penyaluran kredit. "Contohnya perbankan, jangan asyik mengumpulkan DPK tapi kreditnya susah, terutama untuk pengusaha kecil," ujarnya. "Memang membutuhkan lebih banyak tenaga dan pikiran disana. Tapi itulah memang yang harus kita lakukan," tegasnya. Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah bersama OJK siap memfasilitasi peningkatan kredit bagi para pengusaha kecil. Salah satu yang sudah berjalan diantaranya adalah Bank Wakaf Mikro yang merupakan pemberi fasilitas kredit bagi para pengusaha kecil di lingkungan sekitar pesantren di mana Bank Wakaf tersebut berdiri. Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengatakan kondisi industri keuangan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang baik. Dia berharap dengan kondisi tersebut industri keuangan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih berkualitas. "Jadi industri keuangan kita sudah tumbuh baik, perbankan, asuransi, bursa. Hanya kita tinggal memastikan tumbuhnya industri keuangan itu ikut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," kata Presiden Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di The Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/1). Perbankan Jangan Cuma Asyik Kumpulkan DPK | PT Rifan Financindo Berjangka |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|