Gerry Soejatman mempertanyakan wacana penggunaan pilot TNI AU sebagai pengganti pilot Garuda PT Rifan Financindo BerjangkaSelain itu, dari segi jenis pesawat pun antara pilot Garuda dan TNI AU memiliki perbedaan yang sangat jelas. Gerry menyatakan bahwa rata-rata pesawat Garuda berjenis Boeing 737-800. Sementara TNI AU diklaim hanya memiliki satu pesawat dengan jenis tersebut. "Karena cuma punya satu pesawat jenis itu maka enggak banyak pilot TNI AU dengan type rating menerbangkan pesawat Garuda. Butuh waktu antara 2 minggu sampai 3 bulan buat mereka dapat type rating Boeing 737-800," sambungnya. Oleh karena itu, Gerry menilai rencana penggunaan pilot TNI AU sebagai pengganti pilot Garuda yang mogok adalah langkah tak realistis. "Jadi, kalau menurut saya rencana mengganti pilot dengan anggota TNI AU itu enggak realistis, sama sekali enggak realistis," pungkas Gerry. Gerry menilai, rating dan lisensi menerbangkan pesawat komersil seperti Garuda sangat penting dimiliki oleh pilot. Seberapa banyak pengalaman terbang pilot TNI AU tak menjadi acuan bagi mereka untuk bisa menerbangkan Garuda. "Mereka punya license sipil atau enggak. Itu yang pertama, karena aturannya sudah jelas kalau pesawat sipil harus diterbangkan oleh pilot yang punya license sipil," ungkap Gerry. Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mempertanyakan wacana penggunaan pilot TNI AU sebagai pengganti pilot Garuda yang mogok kerja. Pasalnya, saat ini jumlah pilot TNI AU yang memiliki izin dan lisensi menerbangkan pesawat Garuda tidak banyak. " Pilot TNI AU yang punya rating untuk pesawat Garuda ada berapa, itu pertanyaannya. Kan enggak banyak. Selain itu, enggak boleh juga kalau belum punya ratingnya di sini untuk terbang pakai itu," kata Gerry saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/6/2018). ( Baca : Mobil di Eropa dan Jepang Tak Butuh Ban Serep Lagi ) Luhut Jadi Mediator Antara Direksi dan Pilot Garuda | PT Rifan Financindo BerjangkaSebelumnya, Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) termasuk Pilot Garuda mengancam akan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dikabulkan manajemen. Salah satu tuntutan mereka ialah dicopotnya Linggarsari Suharso dari jabatannya sebagai Direktur Personalia Garuda. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Persero Pahala Nugraha Mansury mengatakan pihaknya terbuka untuk berdiskusi dengan pilot dan karyawan Garuda. "Kami gembira sekali baca presrealse yang terakhir, sudah disampaikan bawah tidak akan melakukan aksi mogok pada saat peak season," tutur dia. Menurut Luhut, permasalahan antara direksi dan pilot Garuda tersebut dikarenakan kurangnya komunikasi. Sehingga, tidak perlu dilakukan aksi mogok kerja, karena akan berdampak pada publik. Pertemuan akan dilaksanakan pada Rabu, 6 Juni 2018. Luhut akan menyerahkan hasil pertemuan tersebut untuk diselesaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjadi mediator untuk menyelesaikan polemik antara direksi dan pilot Garuda Indonesia. Polemik tersebut antara lain adalah ancaman mogok pilot Garuda. "Pertemuannya nanti antara manajemen Garuda Indonesia, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan Kemenaker. Jadi di situ mereka akan bicara. Saya hanya memediasi," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Selasa, 5 Juni 2018. Sudah Lobi Asosiasi Pilot Garuda Indonesia, Moeldoko Yakin Mereka Tidak Jadi Mogok Kerja | PT Rifan Financindo Berjangka"Tidak ada direktur operasi dan direktur teknik itu berarti tidak ada penanggung jawab di dalam audit Airport Operating Certificate (AOC). AOC itu istilahnya surat trayeklah kalau punya mikrolet," kata Presiden APG Captain Bintang Hardiono, Kamis (3/6/2018). Selain itu, asosiasi berpandangan bahwa muncul persoalan baru karena banyak dewan direksi di Garuda Indonesia yang latar belakangnya bukan dari dunia penerbangan, melainkan dari perbankan. Asosiasi protes pula mengenai kebijakan penggeseran jam kerja saat bulan puasa 2017, pemotongan hak berupa tidak ada lagi kenaikan gaji berkala per tahunnya atas alasan efisiensi, hingga pemangkasan jam terbang pilot yang berdampak pada berkurangnya besaran penghasilan. Diberitakan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia berencana mogok kerja karena kecewa dengan pihak perusahaan. Asosiasi protes atas keputusan rapat umum pemegang saham April 2017, yakni soal penghapusan posisi direktur operasi dan direktur teknik internal perusahaan. Ia sendiri langsung berkomunikasi dengan Direktur Utama Garuda Indonesia mengenai keluhan asosiasi pilotnya. Mantan Panglima TNI tersebut juga sudah memberikan masukan sesuai apa yang dikeluhkan asosiasi pilot. "Nanti, biar mereka yang mencarikan titik temunya. Masing-masing sudah tahu harus bagaimana mestinya ke depan," ujar Moeldoko. Selain itu, Moeldoko menyarankan pimpinan Garuda Indonesia agar melaksanakan musyawarah sekali lagi dengan asosiasi pilot mengenai keluhan mereka. Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku, sudah melobi Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) agar mereka tidak melakukan mogok kerja. "Mereka sudah ke KSP ya. Kita sudah diskusikan dengan mereka. Saat itu saya minta kalian jangan mogok. Karena alam kondisi masyarakat membutuhkan kalian, nanti malah tidak produktif. Jadi untuk sekarang jangan mogok dulu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (5/6/2018). Pihak asosiasi pilot, lanjut Moeldoko, akan mempertimbangkan masukan KSP itu. "Jadi alhamdulilah diikuti. Jadi, hari raya Lebaran ini, mudah-mudahan mereka komitmen dengan apa yang sudah kita bicarakan, enggak ada pemogokan," lanjut dia. Tentang keluhan asosiasi yang menyebabkan mereka berencana mogok kerja, Moeldoko berjanji untuk mencarikan jalan keluar. PT Rifan Financindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|