Harga Cabai terus naik | PT Rifan Financindo Berjangka PusatBerdasarkan data Informasi Pangan Jakarta (IPJ) pada Selasa (27/12/2016) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terpantau harga komoditas cabai merah keriting Rp 26.000 per kilogram (kg) naik Rp 2.000 dari hari sebelumnya dan cabai merah besar Rp 26.000 per kilogram (kg) naik Rp 2.000. Dua hari setelah Hari Raya Natal 2016, harga komoditas cabai mengalami kenaikan, mulai dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, sampai dengan bawang merah. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, saat ini harga cabai masih tinggi dan belum ada kecenderungan penurunan harga. Selanjutnya, cabai rawit merah Rp 74.000 per kg naik Rp 4.000 dari sebelumnya, cabai rawit hijau Rp 63.000 per kg naik Rp 8.000, dan bawang merah Rp 22.000 per kg naik Rp 1.000 dari hari sebelumnya. "Masih tinggi, di pasar induk (Kramat Jati) sudah lebih dari Rp 70.000 per kg dan di pedagang eceran sudah tembus Rp 80.000 per kg," ujar Mansuri Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Perdagangan Nomor 63 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Dia mengatakan, dengan terus naiknya harga cabai di pasaran maka perlu dilakukan upaya percepatan distribusi mandiri. "Dikhawatirkan pada tahun baru tembus Rp 100.000 per kg. Kalau mengharapkan dari kementerian sepertinya agak berat," ungkapnya. Hal ini dilakukan untuk meredam gejolak harga pangan di saat hari-hari besar keagamaan. Setelah keluarnya aturan tersebut, ke depan distributor akan diperbolehkan melakukan penyimpanan bahan-bahan pokok di dalam gudang dan akan dioptimalkan apabila harga bahan-bahan pokok bergejolak. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan mengungkapkan, ke depan pemerintah akan membuat dua aturan tambahan tentang distributor bahan pokok dan pendaftaran gudang stok bahan pokok. "Setelah revisi Permen harga acuan, akan diikuti dengan Peraturan Menteri Perdagangan tentang pendaftaran distributor dan pendaftaran gudang. Karena harga acuan menjadi tidak efektif ketika pemerintah tidak menguasai stok," ujar Oke. Menurut Oke, penambahan aturan ini agar pelaksanaan dari kebijakan harga acuan dapat berjalan efektif. Harga Cabai di Malang Terus Melonjak | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Menurut salah seorang pedagang di Pasar Merjosari, Kota Malang, Arifin, Selasa, beberapa hari lalu, harga cabai rawit masih Rp60 ribu per kilogram, selanjutnya secara bertahap naik menjadi Rp65 ribu per kilogram, kemudian Rp75 ribu per kilogram dan terakhir mencapai Rp80 ribu per kilogram. Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di wilayah Malang raya dalam beberapa hari terakhir ini terus naik, bahkan menjelang Tahun Baru 2017, mencapai Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram. "Kenaikan harga cabai rawit dalam beberapa hari terakhir ini dikarenakan pasokan dari pengepul juga menurun. Jumlah pasokan yang didapat pengepul dari petani juga menurun akibat cuaca yang tidak mendukung. Cabai yang dipanen petani banyak yang busuk, bahkan banyak yang rontok sebelum dipanen," kata Arifin di Malang, Jawa Timur. Agung, penjual sembako di PBM mengaku sejak adanya kenaikan harga cabai, dirinya hanya mampu menjual sekitar 40 kilogram cabai per hari, padahal sebelumnya hampir satu kuintal. "Akibat kenaikan harga, konsumen pun mengurangi pembeliannya, sehingga kami mengalami kerugian karena sudah telanjur kulakan dalam jumlah besar," ujarnya. Sementara itu, harga cabai hijau (besar) di Pasar Besar Malang (PBM) mengalami penurunan harga, dari Rp60 ribu/kg menjadi Rp56 ribu hingga Rp55 ribu/kg. Sedangkan cabai merah besar juga turun dari Rp35 ribu/kg menjadi Rp30 ribu/kg. Kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut, biasanya akan turun kembali (harga normal) sekitar sepekan setelah Tahun Baru. ""Biasanya begitu. Kalau kenaikan harga cabai maupun daging ayam potong terjadi sejak beberapa hari lalu sebelum Natal," kata Mila, pedagang di Pasar Oro-oro Dowo Kota Malang. Selain harga cabai yang naik, harga sejumlah komoditas pangan lainnya juga naik, seperti ayam potong yang sebelumnya seharga Rp27 ribu hingga Rp28 ribu/kg menjadi Rp30 ribu/kg, telur ayam ras yang sebelumnya Rp18 ribu hingga Rp19 ribu/kg menjadi Rp20 ribu hingga Rp22 ribu/kg. Wow, Harga Cabai Rawit Tembus Rp100 Ribu/Kg | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Mahalnya harga cabai rawit ini membuat pembeli berpikir ulang untuk membeli dalam jumlah yang banyak. Salah seorang pedagang bumbu di pasar Argosari, Yanti mengaku harga cabai rawit kini mencapai Rp100 ribu per kg. Menjelang pergantian tahun, harga cabai melambung tinggi. Hal ini seperti terjadi di pasar Argosari Gunungkidul, Yogyakartra harga cabai rawit tembus hingga Rp100 ribu per kilogram (kg). Tingginya harga cabai rawit hingga Rp100 ribu per kg tersebut terjadi dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, harga cabai rawit hanya berkisar di kisaran Rp80.000 per kg. Dia tidak mengetahui sampai kapan harga cabai rawit akan bertahan tinggi. Tingginya harga tersebut akibat minimnya pasokan yang masuk ke pasar yang berada di tengah kota tersebut. Akibat mahalnya harga cabai tersebut, dia juga tidak berani menyediakan stok dalam jumlah banyak. "Kalau nyetok banyak takut tidak laku dan bisa membusuk. Nanti rugi," tuturnya di Gunungkidul, Selasa (27/12/2016). Namun, diharapkan harga cabai rawit akan berangsur turun, sehingga penjualannya kembali normal sebelum naik. Selain mengurangi stok, tingginya harga cabai rawit ini membuat penjualannya mengalami penurunan. Selain harga cabai rawit yang melambung, harga cabai merah besar juga tembus di angka Rp60.000 per kg. Sepekan sebelumnya, harga cabai merah besar hanya sekitar Rp50.000 per kg. Sebab, para pembeli juga mengurangi pembelian mereka. Jika sebelumnya pelangganya membeli mulai dari 1-2 kg. Hanya saja saat ini pelanggannya hanya membeli sebanyak 1-2 ons. Sementara, harga telur ayam ras juga mulai menunjukkan kenaikan dari Rp20.000 menjadi Rp21.000 per kg. Dan harga bawang merah sekarang naik dari Rp28.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg. "Saya tidak tahu penyebabnya. Tapi katanya karena hujan jadi yang panen sedikit," tambahnya. Baginya, yang penting bisa menikmati cabai meski hanya sedikit. "Sekarang saya beli 1 ons. Itu saja harganya Rp10.000," ujar Ana. Ana, salah seorang pembeli asal Patuk mengeluhkan harga cabai rawit yang cukup tinggi tersebut. Kendati tinggi, sebagai penggila cabai dia tetap berusaha membelinya. Namun jumlahnya jauh menurun dibanding sebelumnya. Rendahnya pasokan akibat pengaruh cuaca ini menyababkan harga cabai mengalami peningkatan. "Nanti akhir tahun inflasi ada kecenderungan naik," ujarnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristiono memperkirakan, naiknya harga cabai akan tetap memengaruhi inflasi. Sama seperti inflasi bulan lalu, cabai merah berpengaruh besar terhadap inflasi. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|