Mendag meminta seluruh kepala daerah tidak coba-coba mencari celah korupsi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STCMenteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan akan menolak menandatangani permohonan revitalisasi pasar tradisional yang diajukan kepala daerah secara serampangan. "Saya tidak mau ada permintaan Rp 1 miliar untuk renovasi, untuk ngecat pasar dan ganti keramik KW 4. Diperkirakan kira-kira 50 persen (dananya) bisa raib," ujar Mendag saat membuka Festival Pasar Rakyat yang digelar Yayasan Danamon Peduli dan Kompasiana di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (21/12/2016). Sebab, ada potensi dana tersebut masuk ke kantong pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kementerian Perdagangan sudah membuat desain acuan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat secara lengkap mulai dari Detail Engineering Design (DED) hingga desain tiga dimensinya. Mendag meminta seluruh kepala daerah tidak coba-coba mencari celah korupsi dari pemberian dana revitalisasi pasar oleh pemerintah pusat. Desain inilah yang diberikan kepada pemerintah daerah bila berniat membangun atau merevitalisasi pasar. Pada 2016, anggaran pembangunan pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan sebanyak 168 pasar mencapai Rp 1,46 triliun. Ia mengingatkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengaudit semua dana revitalisasi pasar tersebut hingga ke daerah. "Bupati atau wali kota saya sodorkan ini (desain acuan). Kalau anda berpikir ini ada sesuatu bagian dari kontraktor yang bisa diambil, pasti ketahuan. Bangunannya langsung retak dan akan diperiksa BPK kemudian itu akan menjadi temuan," kata Mendag. Sementara untuk Dana Alokasi Khusus mencakup 710 unit pasar rakyat dengan dana mencapai Rp 1 triliun. Target itu lebih kecil dari target yang dipasang oleh pemerintah sebanyak 1.000 pasar rakyat per tahun untuk memenuhi target revitalisasi 5.000 pasar rakyat pada 2019. Pemerintah merencanakan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sebanyak 878 unit pada 2016. Pemerintah Harus Hadir di Pasar Rakyat | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STc Seiring pesatnya kehadiran pusat perbelanjaan modern, pasar tradisional atau pasar rakyat kian tersisihkan. Padahal pasar tradisional merupakan detak jantung ekonomi rakyat di daerah. "Pemerintah tidak perlu hadir di situ (pasar modern), tetapi pemerintah hadir di pasar rakyat," ujar Mendag saat membuka Festival Pasar Rakyat yang digelar Yayasan Danamon Peduli dan Kompasiana di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (21/12/2016). Merespons persoalan itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa pemerintah akan hadir di pasar-pasar rakyat untuk menjaga denyut ekonomi daerah. Mendag mengakui tidak semua kondisi pasar rakyat dalam kondisi layak. Oleh karena itu, ia akan terus melanjutkan program pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat. Menurut ia, pasar rakyat merupakan cerminan kondisi perekonomian masyarakat kelas bawah yang begitu berpengaruh di daerah. Kementerian Perdagangan sudah membuat desain acuan pembangunan pasar rakyat secara lengkap mulai dari Detail Engineering Design (DED) hingga desain tiga dimensinya. Selain persolan fisik, pemerintah juga akan menjaga harga-harga barang di pasar rakyat. Oleh karena itu masalah ketersediaan pasokan serta rantai distribusi yang panjang harus diselesaikan pemerintah. "Kami tidak mau masuk ke pasar (kelas) A, kenapa? Karena pedagangnya sudah kuat. Kami masuk ke pasar C dan D dengan 250-350 pedagang, dan di situlah kami masuk karena di situ pemerintah harus hadir. Kalau tidak rakyat akan susah," kata Enggartiasto. data survei AC Nielsen tahun 2013, pasar rakyat kian menurun, dari 13.550 unit tahun 2007 menjadi hanya 9.950 di tahun 2013. Sebaliknya, pertumbuhan pasar modern cukup drastis. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, 12,5 persen atau 30 juta penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai pedagang di pasar rakyat. Mendag resmikan Pasar Induk Batang | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STc Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meresmikan Pasar Induk Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dimana pembangunan pasar tersebut menggunakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp67 miliar. "Pasar dan pedagang menjadi prioritas. Bangunan harus sehat, tolong pasar ini dirawat," kata Enggartiasto di Batang, Jawa Tengah, Kamis. Dalam sambutannya pada peresmian Pasar Induk Batang tersebut, Enggartiasto mengatakan, meskipun pendanaan pasar tersebut bersumber dari pemerintah daerah, namun pemerintah pusat tetap akan memberikan perhatian untuk pasar-pasar di daerah dan juga para pedagang pasar. Pembangunan pasar rakyat yang dilakukan oleh pemerintah daerah, harus mengadopsi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kewenangan tersebut merupakan wewenang pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat menyediakan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK). "Kebijakan kita dari 44 parameter dalam SNI. Kita minta daerah agar mengacu ke sana terutama untuk parameter fisik," kata Enggartiasto. Pemerintah menjamin bahwa pasokan bahan kebutuhan pokok penting akan tercukupi, khususnya dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2017. Enggartiasto menyatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pelaku usaha untuk menjamin pasokan tersebut. Program revitalisasi pasar rakyat merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Enggartiasto menekankan bahwa penguatan perdagangan dalam negeri yang efisien harus terus dilakukan guna meningkatkan daya saing pasar domestik. Pasar Induk Batang yang memiliki luas kurang lebih sebesar 14.710 meter persegi dan dilakukan selama dua tahun. Pembangunan tersebut menggunakan dana APBD sebilai Rp67 miliar. Pada 2017, pembangunan pasar yang dilakukan Kementerian Perdagangan lebih fokus untuk membenahi pasar rakyat skala kecil, sementara untuk pasar-pasar berskala besar akan menggandeng pihak swasta untuk pembangunan dan pengembangan. Untuk tipe D, luas lahan 500 meter persegi, jumlah pedagang minimal 50 orang dan merupakan pasar mingguan. Sementara pasar tipe A merupakan pasar dengan luas lahan kurang lebih 5.000 meter persegi dengan jumlah pedagang minimal 750 orang dan merupakan pasar harian. Kemendag juga terus berupaya meningkatkan agar citra pasar rakyat mampu tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern dengan menetapkan Prototipe Pasar Tipe A sampai dengan Tipe D. Dalam programnya, Kemendag membangun pasar rakyat melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan. Pembangunan dan revitalisasi tersebut, untuk tipe C dan D (skala kecil). Pasar tipe C merupakan pasar dengan luas lahan kurang lebih sebesar 500 meter persegi dengan jumlah pedagang minimal 50 pedagang dan beroperasi dua kali seminggu. Tercatat, jika pembangunan pasar rakyat sesuai dengan skema rencana pemerintah, maka selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir tahun 2016, sudah melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar sebanyak 1.880 pasar rakyat. Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menargetkan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sebanyak 5.000 pasar untuk periode 2015-1019. Pada 2017 Kemendag akan melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat melalui dana Tugas Pembantuan (TP) untuk 272 pasar Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|