emas Comex terpantau berada di atas US$1.300 per ounce | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang MedanHarga emas Comex kontrak Desember turun hanya 0,21% atau 2,70 poin ke US$1.305,50 per ounce pada pukul 12.19 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,77% atau 10,10 poin di posisi 1.298,10 per ounce. Hasil rapat kebijakan The Fed (FOMC meeting) menyatakan diperlukannya beberapa bukti lebih lanjut bahwa data inflasi dan kepegawaian sesuai dengan ekspektasi target sehingga memungkinkan langkah kenaikan tersebut, setelah memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan ketujuh berturut-turut. Pergerakan harga emas Comex terpantau berada di atas US$1.300 per ounce pada perdagangan hari ini, Kamis (3/11/2016), seiring mengetatnya persaingan menuju kursi Presiden AS pekan depan serta melihat prospek kebijakan moneter AS setelah The Fed memutuskan tidak mengubah suku bunga acuannya. Seperti dilansir Bloomberg hari ini, para investor emas mencari arah kemungkinan hasil jajak pendapat AS, yang apabila dimenangkan oleh Donald Trump akan mendorong harga emas. Di sisi lain, langkah kenaikan suku bunga The Fed (Fed Funds Rate/FFR) pada Desember berpotensi mengikis pergerakannya. Sejalan dengan emas, pelemahan harga perak kontrak Desember menipis hingga hanya sebesar 0,47% atau 0,088 poin ke US$18,605 per ounce pada pukul 12.19 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan tajam 1,03% atau 0,193 poin di posisi 18,500. “Emas menguat akibat meningkatnya pembelian aset safe haven di saat jajak pendapat Pilpres AS terus menunjukkan menguatnya posisi Trump. Pasar saham yang lesu juga membantu memperbaiki minat investor, meski hasil rapat FOMC mengisyaratkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat,” papar Australia & New Zealand Banking Group Ltd. dalam risetnya. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,22% atau 0,211 poin ke level 97,187 pada pukul 12.20 WIB setelah sebelumnya naik tipis di posisi 97,412. Ketidakpastian Bikin Harga Emas Melonjak | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan Mengutip Wall Street Journal, Rabu (2/11/2016), harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,2 persen ke level US$ 1.288 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak 3 Oktober dan keuntungan satu hari terbesar sejak 6 September. Patokan harga emas dalam dolar AS, dengan penurunan nilai tukar dolar AS ini membuat pelaku pasar yang membeli emas dengan mata uang lain akan untung karena lebih murah. Harga emas naik ke level tertinggi dalam empat pekan terakhir pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Kenaikan harga emas ini terjadi karena pelemahan nilai tukar dolar AS dan juga ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS. Wall Street Journal (WSJ) Index turun 0,4 persen ke level 88,21. WSJ Index adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Kepala Analis Logam Mulai HSBC James Stell menjelaskan, kemenangan bagi salah satu kandidat baik dari Partai Republik yaitu Donald Trump maupun kandidat dari Demokrat Hillary Clinton akan memberikan dampak positif bagi emas. Namun memang, jika Trump yang menang harga emas akan lebih menarik lagi. Keuntungan dari pelemahan nilai tukar dolar AS tersebut bertambah dengan adanya ketidakpastian pasar terkait dampak ekonomi dari pemilihan presiden AS pada 8 November nanti. Selain itu, investor saat ini juga sedang mengamati pertemuan dari Bank Sentral AS. Pada Rabu waktu setempat Bank Sentral AS akan mengumumkan kebijakan moneter yang mungkin hasilnya bakal mempengaruhi harga emas. "Pemilu AS ini merupakan saat yang saat penting untuk menentukan kebijakan perekonomian AS secara jangka panjang. Kebijakan tersebut tentu saja akan memberikan dampak kepada harga emas," jelas dia. Investor melihat bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada tahun ini. Hal tersebut karena beberapa data ekonomi yang telah keluar cukup mendukung langkah kebijakan moneter tersebut. "Ketidakpastian pemilihan AS, goyangan di pasar saham dan rencana kenaikan suku bunga AS ini membuat harga emas lebih mudah untuk melonjak," jelas Direktur Perdagangan Kitco Metals Peter Hug. Namun, pelaku pasar berharap kenaikan suku bunga tidak pada bulan ini melainkan pada akhir tahun nanti atau pada Desember. Pelemahan Dolar Picu Kenaikan Harga Emas | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember melonjak US$ 14,9 atau 1,17 persen, menjadi US$ 1.288,00 per ounce. Sebuah laporan Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS pada Selasa menunjukkan indeks manufaktur ISM di level 51,9 pada bulan Oktober. Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB (2/11) didorong pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar AS turun 0,63 persen menjadi 97,74 pada pukul 18.45 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor. Para analis mencatat meski indeks sedikit di atas konsensus, pelemahan pesanan baru memberikan dukungan terhadap logam mulia. Analis mencatat meski indeks manufaktur ISM telah menurun, indeks manufaktur PMI ini menunjukkan akumulasi kenaikan ke tingkat terbaik sejak Juli. Namun kenaikan logam mulia tertahan karena indeks pembelian manajer ISM yang juga dirilis pada Selasa menunjukkan penguatan tak terduga, dengan indeks naik menjadi 53,4, angka yang menunjukkan permintaan domestik bertambah melalui pesanan ekspor. Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah dimulai pada Selasa dan pedagang sedang menunggu pengumuman FOMC pada Rabu. Perak untuk pengiriman Desember naik 62,2 sen, atau 3,50 persen, menjadi US$ 18,418 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$ 19,3 atau 1,97 persen, menjadi US$ 997,90 per ounce. Para investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CMEGroup ini, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga 0,50 ke 0,75 adalah 7 persen untuk pertemuan November, dan 74 persen pada pertemuan Desember. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|