Bos Sriwijaya Air ikut program tax amnesty pada bulan ini | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan Seperti diketahui, September merupakan akhir periode pertama program tax amnesty dengan tarif terendah yakni 2 persen untuk deklarasi dalam negeri dan repatriasi. Adapun tarif deklarasi luar negeri sebesar 4 persen. Setelah 30 September, program tax amnesty memasuki periode kedua hingga 31 Desember 2016. Tarifnya meningkat jadi 3 persen untuk deklarasi dalam negeri dan repatriasi. Adapun tarif deklarasi luar negeri menjadi 6 persen. Pemilik maskapai penerbangan Sriwijaya Air yakni Chandra Lie dan Hendry Lie akan melaporkan hartanya dalam rangka mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty. Pertemuan malam itu berkaitan dengan sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Chandra Lie dan Hendry Lie pun ternyata menjadi pengusaha yang datang memenuhi undangan Presiden tersebut. Sebagai tindak lanjut pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Chandra Lie dan Hendry Lie langsung memutuskan ikut program tax amnesty pada bulan ini. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah pengusaha untuk makan malam di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9/2016). Sejumlah pengusaha yang hadir antara lain Arifin Panigoro, Franky Welirang, Erwin Aksa, Rosan Roeslani, serta Sugianto Kusuma (Aguan). Tampak juga bos Bakrie Grup Aburizal Bakrie dan bos Media Grup Surya Paloh. Usai bertemu Jokowi, Bos Sriwijaya Air ikut program Tax Amnesty | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan kamis malam (22/9) Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah pengusaha untuk makan malam di Istana Merdeka, Jakarta. Sejumlah pengusaha yang hadir antara lain Arifin Panigoro, Franky Welirang, Erwin Aksa, Rosan Roeslani, serta Sugianto Kusuma. Tampak juga bos Bakrie Grup Aburizal Bakrie dan bos Media Grup Surya Paloh. Sebagai tindak lanjut pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Chandra Lie dan Hendry Lie langsung memutuskan ikut program amnesti pajak pada bulan ini. Pertemuan malam itu berkaitan dengan sosialisasi program pengampunan pajak. Chandra Lie ternyata termasuk pengusaha yang datang memenuhi undangan presiden tersebut. Menjelang berakhirnya periode pertama pengampunan pajak atau Tax Amnesty yang berakhir September ini, para pengusaha makin berbondong-bondong melaporkan asetnya ke kantor pajak dalam waktu dekat. Dari bos Lippo Grup James Riady hingga pemilik klub sepakbola Inter Milan, Boy Thohir sudah melaporkan asetnya ke kantor pajak. "Ya hari ini Pak Chandra saja yang melaporkan hartanya," ujar salah satu staf Sriwijaya Air, Jakarta, Senin (26/9). Kali ini, giliran pemilik maskapai penerbangan Sriwijaya Air yakni Chandra Lie yang bakal menyambangi Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar IV di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Rencananya, pengusaha sektor penerbangan itu akan datang pukul 14.00 WIB. Penuhi Janji ke Jokowi, Pendiri Sriwijaya Air Ikut Tax Amnesty | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan Jelang berakhirnya periode I program pengampunan pajak (tax amnesty) dan tak ingin ketinggalan memanfaatkan tarif tebusan termurah 2 persen, duo pendiri Sriwijaya Air ikut tax amnesty. Mereka adalah Chandra Lie dan Hendry Lie yang rencananya minta pengampunan pajak pada Senin (26/9/2016). Selanjutnya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak Wajib Pajak Besar Mekar Satria Utama bakal menyerahkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak di saat yang sama, usai penyampaian SPH. Dari agenda yang diperoleh, Chandra Lie dan Hendry Lie yang membangun kerajaan bisnis Sriwijaya Air akan menyampaikan Surat Pernyataan Harta (SPH) dalam rangka tax amnesty, siang ini sekitar pukul 14.00 WIB. Pelaporan SPH kakak beradik tersebut berlangsung di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar IV, Gedung Sudirman Direktorat Jenderal (Ditjen Pajak). Keluarga Lie memberanikan diri mendirikan perusahaan Sriwijaya Air dengan modal satu pesawat B737-200 pada 10 November 2003. Pada penerbangan perdananya, pesawat ini melayani rute Jakarta, Pangkal Pinang, Palembang, dan Pontianak. Sekarang ini, Sriwijaya Air merupakan maskapai penerbangan terbesar ketiga di Indonesia dengan total puluhan armada. (Fik/Ahm) Sebagai informasi, Chandra Lie merupakan CEO Sriwijaya Air Group. Saat ini, ia memegang tampuk kepemimpinan PT Sriwijaya Air sebagai Presiden Direktur. Selain Chandra Lie, kerajaan bisnis penerbangan ini dibangun oleh anggota keluarganya, yakni Hendry Lie, Johanes Bundjamin, dan Andy Halim. Untuk diketahui, Chandra Lie berjanji akan ikut tax amnesty pada Senin ini. Pernyataan tersebut disampaikannya usai dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana dalam rangka tax amnesty bersama pengusaha besar lain, Kamis malam 22/9/2016. "Mungkin Senin saya akan serahkan (SPH) ke kantor pajak. Saya ikut keduanya (deklarasi dan repatriasi)," ujar Chandra. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|