Kurs rupiah berada di level Rp 13.900 per dollar AS | PT Rifan Financindo BerjangkaBerdasarkan catatan Bank Mandiri, tidak ada korelasi antara suku bunga rata-rata deposito di pasar dengan suku bunga acuan. Hal ini bisa dilihat dari pergerakan LPS rate yang tidak terkait terkait dengan suku bunga deposito average di pasar. Sehingga dengan naiknya suku bunga acuan BI ini pasar tidak perlu khawatir suku bunga dana dan kredit akan naik terlalu cepat. Diperkirakan efeknya nanti ke suku bunga kredit setelah pada kuartal 4 2018. Bank Mandiri memperkirakan pada jangka menengah rupiah bisa sedikit menguat pada level Rp 13.700 sampai Rp 13.900 per dollar AS. Menurut Tiko, jika pelemahan rupiah ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berimbas ke keluarnya investor asing dari obligasi Indonesia. Hal ini nanti akan memberikan efek negatif di pasar. Terkait pelemahan rupiah ini Bank Mandiri menyarankan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuannya pada satu dua bulan mendatang. Hal ini untuk meminimalisasi gap antara suku bunga BI dan The Fed yang terus naik. Menurut Tiko, dengan kenaikan suku bunga acuan ini, tidak serta merta bisa menaikkan suku bunga kredit. Hal ini karena biaya dana dan bunga deposito bank sudah mengalami kenaikan sebelumnya. Kurs rupiah berada di level Rp 13.900 per dollar AS. Hal ini berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Selasa (24/4/2018). Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang pelemahan rupiah ini disebabkan karena dua faktor. Pertama adalah karena banyaknya pembayaran dividen pada Maret April 2018. "Kedua adalah karena keluarnya investor dari bursa saham atau sell off," kata Tiko sapaan akrabnya, dalam paparan kinerja, Selasa (24/4). Untuk mengatasi risiko valas ini bank meminta debitur terutama terkait valas untuk melakukan hedging atau meminimalisasi paparan risiko valas. Bank Mandiri Perkuat Struktur Dana Murah | PT Rifan Financindo BerjangkaPada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin menyampaikan pertumbuhan dana tabungan rupiah tercatat tumbuh 10,4% menjadi Rp285,8 triliun. Namun tabungan dalam valas turun cukup signifikan sebesar 12% dari Rp28,5 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp25,1 triliun pada kuartal I/2018. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya transaksi dalam dollar Amerika Serikat di dalam negeri. Selain itu giro rupiah turut mengalami pertumbuhan sebesar 6,2% menjadi Rp124,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp117,6 triliun. Giro valas tumbuh tipis 1,5% menjadi Rp61,4 triliun. "Sementara itu untuk dana deposito, deposito rupiah tumbuh 3,3% menjadi Rp246,3 triliun pada kuartal I/2018 meski demikian deposito valas turun 4,2% menjadi Rp25,8 triliun," ujar Siddik. "Kami fokus pada peningkatan dana murah dan menekan jumlah deposito mahal untuk menjaga cost of fund kami agar semakin menurun," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/4/2018). Himpunan dana murah perseroan tercatat bertambah Rp31,5 triliun atau setara dengan kenaikan 6,8% yoy menjadi Rp497,18 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan menjadi Rp310,9 triliun, dan kenaikan giro menjadi Rp186,2 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah (CASA). Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan tahun ini perseroan akan lebih fokus pada peningkatan dana murah untuk mempertahankan cost of fund kuartal I/2018 sebesar 2,6%. Bos Bank Mandiri: RI Sudah Lebih Siap Menghadapi Gejolak Rupiah | PT Rifan Financindo Berjangka |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|