Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah | PT Rifan Financindo BerjangkaPada perdagangan kemarin, Rabu (25/4), IHSG anjlok 2,4 persen ke level 6.079 setelah bergerak di antara 6.070-6.220. Hal ini disebabkan rupiah yang masih berada di area Rp13.900 per dolar AS. Tercatat, rupiah sempat menguat hingga Rp13.880 per dolar AS dan melemah di level Rp13.924 per dolar AS sepanjang perdagangan kemarin. Kondisi yang berbeda terjadi pasa bursa saham Wall Street tadi malam, di mana mayoritas indeks ditutup menguat. Lebih rinci, Dow Jones dan S&P500 masing-masing menguat 0,25 persen dan 0,18 persen. Sementara, Nasdaq Composite terkoreksi tipis 0,05 persen. Sependapat, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pelaku pasar masih panik atas kenaikan dolar AS terhadap sejumlah mata uang negara, termasuk rupiah. "Aksi jual asing pun kian membesar dan membuat IHSG terjerembab ke zona merah," kata Reza. Alhasil, pemberitaan terkait aksi korporasi dan kinerja keuangan emiten tak memiliki pengaruh besar bagi laju IHSG. Selain itu, pelaku pasar juga dinilai tak merespons positif berbagai langkah pemerintah untuk meningkatkan investasi dengan tujuan menaikan jumlah cadangan devisa (cadev) Indonesia. "Diperkirakan IHSG berada di kisaran support 5.987-6.000 dan resistance 6.124-6.145," ucap Reza. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/4). Aksi jual akan mewarnai pergerakan indeks akibat kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun. "Kenaikan obligasi AS dengan tenor 10 tahun di luar ekspektasi," kata Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali melalui risetnya. Pelaku pasar juga tengah mengantisipasi upaya yang akan diambil oleh Bank Indonesia (BI) sebagai bentuk antisipasi kenaikan imbal hasil obligasi Indonesia. Dengan serba kekhawatiran ini, Frederik memprediksi IHSG hanya akan bergerak dalam rentang support 6.048 dan resistance 6.174. ( Baca : Presiden Jokowi Minta Mitsubishi Motors Penuhi 4 Permintaan ) IHSG Sesi Pagi Dibuka Merayap Naik, Bursa Asia Mixed | PT Rifan Financindo BerjangkaSementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun Rp125 ke level Rp8.100, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)menyusut Rp125 menjadi Rp7.025 serta PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) berkurang Rp100 menjadi Rp18.000. Dilansir CNBC hari ini, Pasar Asia sebagian besar naik di awal perdagangan pada Kamis, sementara beberapa lainnya masih tertekan. Hal ini menjadi sinyal mengikuti kenaikan moderat Wall Street, di mana Dow Jones berakhir lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam enam sesi. Indeks Nikkei Jepang bertambah sedikit hanya 0,42%, sedangkan Topix diperdagangkan mendekati mendatar. Di seberang Selat Korea, indeks Kospi juga meningkat sebesar 0,45%. Lain halnya dengan bursa utama Australia yang bergerak flat terseret sektor keuangan dengan penurunan 0,55% serta kejatuhan saham perbankan utama. Pada perdagangan kemarin, IHSG berakhir meluncur lebih rendah 149,78 poin atau 2,40% ke level 6.079,85. Anjloknya indeks dipicu oleh tren melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sehingga memicu aksi jual saham Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp33 miliar dengan 10 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp9,32 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp24,19 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp14,86 miliar. Tercatat 18 saham naik, 10 turun dan 17 stagnan. Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp200 menjadi Rp71.000, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bertambah Rp450 menjadi Rp46.450 dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meningkat Rp325 ke posisi Rp10.775. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (26/4/2017) dibuka merayap ke zona hijau dengan tambahan 4,03 poin atau 0,07% ke level 6.083,8. Kenaikan tipis bursa saham Tanah Air mengiringi pasar saham Asia yang bergerak mixed. IHSG Makin Terpuruk Imbas Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS | PT Rifan Financindo Berjangka"Adanya sejumlah sentimen positif, baik dari berita-berita emiten terkait aksi-aksi korporasi maupun langkah Pemerintah untuk meningkatkan investasi agar cadangan devisa meningkat dan upaya BI dalam melakukan intervensi tampaknya tidak banyak direspons positif pelaku pasar," kata dia Aksi jual asing pun kian membesar dan membuat IHSG terjerembab ke zona merah. Meski masih terdapat peluang pelemahan namun, kembali diharapkan agar pelemahan dapat lebih terbatas di mana pelaku pasar dapat mengurangi kepanikan berlebihannya agar IHSG dapat segera kembali menemukan momentum pembalikan arah naiknya," ujarnya dalam riset tertulis, Kamis (26/4/2018). Reza melanjutkan, melonjaknya imbal hasil obligasi AS yang berimbas pada terapresiasinya USD membuat pergerakan Rupiah kembali mengalami pelemahan. Begitu pun dengan pasar obligasi yang juga merana karena imbas terapresiasinya USD dan imbal hasil obligasi AS tersebut. Pelaku pasar pun berlebihan panik sehingga membuat IHSG terhempas sehingga pelemahan pun kembali berlanjut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan pelemahan. IHSG akan berada di kisaran support 5.987-6.000 dan resisten 6.124-6.145. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG masih tidak mampu menyerap sejumlah sentimen positif sehingga melanjutkan pelemahannya seiring masih paniknya pelaku pasar dalam merespon sentimen yang ada. Rifanfinancindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|