kinerja industri keuangan syariah di Indonesia membaik saat ekonomi global melemah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri keuangan syariah di Indonesia masih menunjukkan kinerja yang membaik, di tengah pelemahan ekonomi global. "Dalam laporan keuangan syariah tahun 2015, total aset tumbuh 10% mencapai Rp 617 triliun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan aset-aset industri lainnya. Hal ini juga terjadi di banyak negara di dunia yang mengembangkan ekonomi syariah," jelas Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Sarjito, dalam acara OJK International Conference on Islamic Finance, di Hotel Fairmont Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2016). Kondisi ekonomi global masih belum bergairah, demikian juga harga komoditas di dunia yang masih lesu. Di tengah kondisi ini, industri keuangan syariah diharapkan bisa menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi. Dia berharap, para ahli industri keuangan syariah dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Sehingga dapat memberikan jalan keluar di tengah perlambatan ekonomi global. "Saya berharap dengan bertukarnya informasi dan pengalaman dari para ahli, kita bisa mencari jalan keluar di industri keuangan syariah. Sehingga industri keuangan syariah tetap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global," kata Sarjito. Ke depannya, kontribusi keuangan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi global akan bertambah besar. Hal ini dapat mengurangi dampak dari pelemahan ekonomi global. "Saya percaya, ke depannya industri keuangan syariah sangat menjanjikan. Namun, ini masih akan menghadapi banyak tantangan dan ketidakpastian ke depannya," kata Sarjito. Masa depan keuangan syariah masih menjanjikan | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai masa depan keuangan syariah masih menjanjikan kendati pertumbuhan ekonomi global masih mengalami perlambatan. "Saya yakin masa depan industri keuangan syariah menjanjikan. Meskipun demikian, masih banyak tantangan dan ketidakpastian," kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK, Sarjito, saat Konferensi Keuangan Syariah Internasional, di Jakarta, Kamis. Pertumbuhan tersebut melampaui pertumbuhan aset keuangan konvensional. Tren yang sama juga terjadi pada negara-negara lain yang mengembangkan keuangan syariah. Adapun tantangan dan ketidakpastian tersebut salah satunya yakni sulitnya mengembangkan bisnis di yurisdiksi yang berbeda karena terbentur regulasi lokal dan juga interpretasi terhadap syariah itu sendiri. Industri keuangan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Berdasarkan Laporan Indonesia Islamic Finance, aset industri keuangan syariah tumbuh 10 perse, pada 2015 mencapai Rp617 triliun. Selain itu, lanjut Sarjito, tantangan lainya yakni lemahnya dan rentannya manajemen dan tata kelola keuangan syariah. "Terakhir yakni kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kapasitas memadai dalam keuangan syariah," kata Sarjito. OJK sebut industri keuangan syariah kebal dari gejolak ekonomi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Wakil Ketua OJK, Rahmat Waluyanto mengatakan industri keuangan syariah tetap bertahan dan terus berkembang dengan baik di saat perekonomian melambat dan konsumen mengurangi belanjanya. "Dalam kondisi ini, kami terus mengembangkan industri keuangan syariah dengan meningkatkan SDM keuangan syariah," ujar Rahmat saat acara 'OJK International Conference on Islamic Finance' di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (29/9). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai strategi pengembangan keuangan syariah yang tepat dapat memitigasi risiko dan tantangan industri. Sehingga, dapat membantu pemenuhan kebutuhan keuangan syariah dalam mendorong ekspansi, pertumbuhan dan pengembangan keuangan syariah pada era new normal. Sebagai catatan, market share perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional meningkat 4,60 persen di Juli 2015 menjadi 4,81 persen di Juli 2016. "Diperkirakan akan mencapai 5,13 persen apabila memperhitungkan hasil konversi BPD Aceh menjadi Bank Umum Syariah," pungkasnya. Selain itu, OJK juga akan mendorong keuangan syariah yang inovatif untuk memperdalam pasar, meningkatkan akses ke lembaga keuangan syariah, dan memperbesar konsumen keuangan syariah. "Data OJK, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, industri keuangan syariah Indonesia masih menunjukkan kinerja yang membaik seperti terlihat pada perbankan syariah," katanya. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|