(BRI) menganggarkan dana Rp160 miliar untuk kebutuhan migrasi kartu debit dari jenis magnetigstripe ke chip | PT Rifan Financindo BerjangkaDi sisi lain, selain pergantian kartu, BRI terus mengembangkan teknologi terkini untuk mitigasi resiko skimming. Pasalnya, kata dia, tak bisa pungkiri kejahatan teknologi terus berkembang sehingga pihaknya harus lebih jauh mengantisipasi. "Salah satunya kita gunakan big data juga. Kalau ada yang terdeteksi lakukan transaksi dua kali saja di daerah yang berbeda dengan waktu berdekatan itu kita langsung warning. Kita akan block," Lanjutnya, perkembangan teknologi dilakukan untuk menekan fraud dari skimming agar tak memberi dampak yang besar. "Teknologi ini terus dikembangkan, supaya nasabah dan masyarakat bisa terus merasa nyaman saat bertransaksi," tuturnya. "Kartu debit ini berbeda dengan kartu kredit yang bisa dikirimkan langsung ke rumah, karena menyangkut dana nasabah. Jadi kami imbau masyarakat datang langsung ke bank," jelasnya. Dia menyatakan, saat ini perusahaan memfokuskan migrasi bagi nasabah di Pulau Jawa, hal ini karena secara porsi pulau ini memiliki nasabah paling banyak. "Pulau di luar Jawa juga, tapi saat ini kita fokusnya tahun ini di Jawa. Dan kalau kebanyakan transaksi di domestik itu juga masuk prioritas (pergantian kartu)," imbuhnya. "Kita atur lebih detail lagi, akan dijadwalkan untuk para nasabah datang, kita akan hubungi secara personal untuk datang ke kantor. Ini untuk bisa tertata dengan baik," kata dia. Pasalnya, dengan jumlah nasabah BRI yang besar akan sulit bila tak dilakukan penjadwalan bagi nasabah mengganti kartunya. Kata dia, ini akan menjadi penumpukan nasabah di kantor dan malah membuat lama prosesnya. Oleh sebab itu, pihaknya juga meminta nasabah mau berperan aktif untuk datang ke kantor bila pihak bank menghubungi. "Kita anggarkan dana untuk tahun 2018 ini Rp160 miliar buat pergantian ke chip," ujar Indra saat berbincang dengan media di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (4/8/2018). Dia menyebutkan, BRI memiliki sekitar 50 juta kartu aktif, di mana 15 juta ditargetkan selesai migrasi di tahun ini. Hingga saat ini, bank plat merah ini sudah berhasil lakukan migrasi sebanyak 5% atau sekitar 2,5 juta kartu yang sudah berganti ke chip. Indra menyatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat proses migrasi, sehingga tahun 2019 ditargetkan seluruh kartu debit BRI sudah berganti ke teknologi baru tersebut. Direktur Digital Banking dan TI Bank BRI Indra Utoyo menyatakan, anggaran yang ditetapkan tersebut untuk migrasi 30% kartu debit yang ditetapkan BI bagi bank di 2018. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menganggarkan dana Rp160 miliar untuk kebutuhan migrasi kartu debit dari jenis magnetigstripe ke chip. Seperti diketahui, pergantian kartu ini sebagai bentuk mitigasi risiko terhadap kejahatan skimming. Dimana Bank Indonesia (BI) menargetkan hingga 2021 perbankan sudah melakukan migrasi total ke kartu jenis chip. BRI Imbau Nasabahnya Segera Migrasi Kartu ATM ke Teknologi Chip | PT Rifan Financindo Berjangka "Kita atur lebih detail lagi, akan dijadwalkan untuk para nasabah datang, kita akan hubungi secara personal untuk datang ke kantor. Ini untuk bisa tertata dengan baik." Dia mengungkapkan, BRI saat ini terus mengembangkan teknologi terkini untuk mitigasi risiko skimming. Lantaran teknologi yang digunakan para pelaku juga selalu berkembang. "Salah satunya kita gunakan big data juga. Kalau ada yang terdeteksi lakukan transaksi dua kali saja di daerah yang berbeda dengan waktu berdekatan itu kita langsung warning. Kita akan block." Selain itu, perkembangan teknologi dilakukan untuk menekan fraud dari skimming agar tak memberi dampak yang besar. "Teknologi ini terus dikembangkan, supaya nasabah dan masyarakat bisa terus merasa nyaman saat bertransaksi,” tutur dia. Nasabah yang melakukan migrasi kartu ke teknologi chip tidak akan dikenakan biaya. Namun penggantian kartu harus dilakukan sendiri oleh nasabah di kantor cabang terdekat. Solichin mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam proses migrasi kartu. Salah satu adalah banyak nasabah yang sudah merasa nyaman dengan kartu yang saat ini sudah mereka pakai. Oleh sebab itu, dia merasa perlu meningkatkan kesadaran nasabah melalui edukasi. Selain itu, banyaknya jumlah nasabah BRI yang tersebar di seluruh wilayah di tanah air juga menjadi kendala dalam hal distribusi dan penyediaan kartu. Direktur Kepatuhan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Achmad Solichin Lutfiyanto mengajak semua nasabah agar segera melakukan migrasi kartu ATM dan Debit dari pita magnetik (magnetic stripe) ke teknologi chip. Dia menjelaskan, salah satu keuntungan kartu dengan teknologi chip adalah tidak mudah menjadi sasaran kejahatan skimming. "Kartu dengan chip saat di-skimming minimal butuh waktu 10 menit, tidak akan keburu," kata Solichin, di kantornya, Jumat (4/5/2018). Akan tetapi, hingga saat ini baru sekitar lima persen nasabah yang melakukan migrasi kartu. "Salah satu kendala migrasi kartu adalah kurangnya kesadaran nasabah," ujar dia. Dari 50 juta kartu debit, BRI target 15 juta bisa migrasi ke teknologi chip tahun ini | PT Rifan Financindo BerjangkaMengenai proses migrasi tersebut, Indra mengaku akan menyampaikan secara bertahap melalui pesan singkat nomor handphone yang terdaftar. Dengan demikian nasabah yang tidak menerima diminta untuk menunggu. Dalam proses migrasi ini sendiri, BRI harus menyediakan kartu di beberapa kota yang menjadi target migrasi. Maka dari itu, prosesnya dilakukan secara bertahap. "Jadi memang kendalanya, selain nasabah kita itu banyak juga mengenai ketersediaan kartu yang akan kita gunakan. Karena tidak banyak yang produksi dan tersertifikasi," tambahnya. ( Baca : Jelang Lebaran, Pinjaman Karyawan Diprediksi Naik Hingga 30 Persen ) "Jadi yang perlu dimigrasi itu kurang lebih 50 jutaan kartu. Untuk tahun ini kita akan selesaikan 30 persennya, atau sekitar 15 juta kartu," kata dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jumat (4/5/2018). Sampai hari ini, migrasi tersebut sudah berjalan sekitar 5 persen atau sekitar 2,5 juta kartu debit nasabahnya. Dia optimis hingga akhir tahun ini bisa merealisasikan target tersebut. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Indra Utoyo menjelaskan, tahun ini ditargetkan akan ada 15 juta kartu debit yang akan dimigrasi dengan menggunakan chip. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI terus berupaya mempercepat migrasi kartu debit (ATM) dari menggunakan magnetic menjadi chip. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi resiko skimming yang sampai saat ini masih terus diwaspadai. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|