Investor gugup menanti pemilihan umum AS | PT Rifan Financindo Berjangka Pada awal kuartal keempat tahun ini, bursa saham Amerika Serikat Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa dinihari WIB. Ini dipicu oleh sektor keuangan, konsumen dan utilitas menarik S&P 500 ke posisi yang lebih rendah. Saham Tesla Motors (TSLA.O) melonjak 4,74 persen setelah produsen mobil listrik mengatakan pengiriman kuartal ketiga naik 70 persen menjadi 24.500 mobil. Sekitar 5,9 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, jauh di bawah 7,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. Saham di luar AS yang terdaftar dari Deutsche tergelincir 0,85 persen karena harapan investor memudar terhadap kesepakatan cepat dengan otoritas AS atas kesalahan penjualan sekuritas berbasis mortgage. "Akan ada negosiasi yang menurunkan penalti yang tapi pasar sedikit overhang," kata Tim Ghriskey, Kepala Investasi Solaris Group di Bedford Hills, New York. Bank-bank besar memperpanjang penurunan baru-baru ini karena investor khawatir tentang stabilitas Deutsche Bank dan juga Wells Fargo & (WFC.N) terkait penanganan pelanggaran penjualan. Indeks utama bergerak fluktuatif dalam beberapa hari terakhir, hal ini karena investor gugup tentang hasil yang ketat dalam memperebutkan posisi presiden AS menjelang pemilihan 8 November. Dilansir dari laman Reuters, Selasa 4 Oktober 2016, indeks saham Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 18.253,85 poin, S&P 500 kehilangan 0,33 persen menjadi 2.161,2. Nasdaq Composite .IXIC tergelincir 0,21 persen menjadi 5.300,87 poin. Bursa Saham di Wall Street Tertekan | PT Rifan Financindo Berjangka Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufaktur AS dari Markit yang disesuaikan secara musiman sedikit menurun menjadi 51,5 pada September dari angka Agustus di 52,0. Kondisi ini merupakan peningkatan terlemah dalam kondisi bisnis secara keseluruhan sejak Juni. Trio indeks utama Wall Street kompak melemah di tengah laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sedikit menurun. Sementara indeks pembelian manajer September tercatat 51,5 persen, meningkat 2,1 persen dari angka Agustus pada 49,4 persen, menurut Institute for Supply Management (ISM). Penekanan tersebut menyeret pelemahan pada sektor keuangan, konsumen, dan utilitas sehingga menarik indeks S & P 500 ke level yang lebih rendah. Selain itu, investor saham AS sedang gugup terhadap hasil perlombaan ketat menjelang pemilihan calon presiden ke Gedung Putih pada 8 November. Bank-bank besar pun memperpanjang penurunan baru-baru ini karena investor khawatir tentang stabilitas Deutsche Bank dan juga penanganan pelanggaran Wells Fargo. Indeks keuangan S & P 500 .SPSY menurun 0,43 persen terseret oleh saham Wells Fargo sebesar 1,02 persen ke level terendah sejak Desember 2013. Reuters melansir, indeks Dow Jones industrial average turun 0,3 persen atau 54,30 poin menjadi 18.253,85, indeks S & P 500 kehilangan 0,33 persen atau 7,07 poin menjadi 2.161,2, serta Nasdaq Composite tergelincir 0,21 persen atau 11,13 poin menjadi 5.300,87. Adapun sekitar 5,9 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, jauh di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebesar 7,1 miliar lembar, demikian menurut data Thomson Reuters. Awal Pekan, Wall Street Ditutup Melemah | PT Rifan Financindo Berjangka Indeks Dow Jones melemah 54 poin atau 0,3 persen di posisi 18.254. Sementara itu indeks Standard & Poor's 500 turun 7 poin atau 0,3 persen di level 2.161 dan indeks Nasdaq melemah 11 poin atau 0,2 persen menjadi 5.301. Pada akhir pekan lalu, para investor memperoleh data ketenagakerjaan, yang cukup dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed. Di samping itu, ada juga isu politik yang tetap dipantau pemodal, yakni pemilihan Presiden AS. Saham-saham di bursa AS diperdagangkan melemah di sesi penutupan perdagangan awal pekan Oktober, Senin atau Selasa dini hari (4/10/2016). Sejumlah isu ekonomi yang menjadi perhatian investor di antaranya adalah data manufaktur AS yang diperkirakan kembali mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan September. Pada bulan lalu, indeks ini menguat 51,5 dari bulan sebelumnya 49,4 pada Agustus. Di akhir kuartal III 2016, pasar finansial sempat mengalami volatilitas di tengah meruapnya pertanyaan mengenai kondisi keuangan bank Jerman, Deutsche Bank, yang didenda 14 miliar dollar AS karena dianggap ikut bertanggung jawab menyebabkan krisis finansial. Hingga saat ini negosiasi masih berjalan antara bank tersebut dengan Departemen Kehakiman AS. Saham-saham di bursa AS relatif menguat sepanjang kuartal III 2016. Indeks Dow Jones mencatatkan gain 2,1 persen, sedangkan S&P 500 3,3 persen dan indeks Nasdaq naik hingga 9,7 persen. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|