Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS diturunkan oleh IMF | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 85,40 poin atau 0,47 % menjadi ditutup pada 18.168,45. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 10,71 poin atau 0,50 % menjadi berakhir di 2.150,49, dan indeks komposit Nasdaq turun 11,22 poin atau 0,21 % menjadi 5.289,66. Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah menutup perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Wall Street tersengat pernyataan para petinggi The Fed yang bernada hawkish. Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pada Senin bahwa bank sentral tidak harus menunda menaikkan suku bunganya. Para pedagang juga terus memantau laporan pekerjaan non pertanian yang akan diumumkan pada Jumat (7/10) untuk petunjuk lebih lanjut tentang langkah bank sentral berikutnya. Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang dirilis pada Selasa, Wall Street berfokus pada pembicara Fed untuk indikasi lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya. Di pasar luar negeri, ekuitas Eropa membukukan keuntungan yang kuat pada Selasa di tengah berkurangnya kekhawatiran tentang Deutsche Bank. Indeks acuan DAX di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, menambahkan 1,03 %, sedangkan indeks FTSE 100 Inggris melonjak 1,30 %. Gubernur Fed Richmond Jeffrey Lacker, anggota non-voting komite kebijakan The Fed, mengatakan ada alasan yang kuat untuk menaikkan suku bunga, menurut Reuters. Di Asia, pada Selasa pasar saham Tokyo ditutup menguat karena pelemahan yen mendukung saham-saham eksportir, dengan indeks Nikkei-225 naik 0,83 %, sementara pasar saham Tiongkok masih ditutup untuk libur publik. Rencana Kenaikan Bunga The Fed Kembali Tekan Wall Street | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan Wall Street adalah aksi jual yang dilakukan oleh pelaku pasar karena melihat adanya peluang dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga. S&P 500 juga melemah 10,71 poin atau 0,5 persen ke angka 2.150,49. Sedangkan Nasdaq Composite tergelincir 11,22 poin atau 0,2 persen ke level 5.289,66. Mengutip Wall Street Journal, Rabu (5/10/2016), Dow Jones Industrial Average bergerak antara keuntungan dan kerugian di awal perdagangan. Namun akhirnya ditutup turun 85 poin atau 0,5 persen ke level 18.168,45. Pejabat The Fed Jeffrey Lacker sebelumnya mengatakan bahwa Bank Sentral AS sedang menimbang untuk menaikkan suku bunga secepatnya karena untuk mencegah kenaikan angka inflasi yang terlalu tinggi dan juga mengurangi risiko lain yang bisa terjadi jika suku bunga terus rendah. Pernyataan dari Jeffrey Lacker ini menyusul pernyataan dari Loretta Mester, pejabat The Fed lain, yang mengungkapkan bahwa sudah saatnya suku bunga Bank Sentral AS disesuaikan. Menurut analis Securities Seaport kata Ted Weisberg, pelaku pasar sepertinya berbalik arah dari semula mendukung rencana dari The Fed untuk menahan suku bunga menjadi mendorong kenaikan suku bunga secepatnya. "Kenaikan suku bunga ini bukan khabar baik bagi Wall Street. Akan ada sektor yang beruntung tapi juga ada sektor yang buntung," jelas dia. Ke depan, geral Wall Street akan sangat terpengaruh dari data tenaga kerja yang bakal keluar dan juga kinerja emiten pada kuartal III 2016. Dalam pengambilan suara pertemuan The Fed September kemarin, Loretta Mester memberikan suaranya untuk opsi segera menaikkan suku bunga. Namun saat itu sebagian besar pejabat The Fed lebih memilih untuk menahan suku bunga. Rencana The Fed Lemahkan Wall Street | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Saham di bursa Wall Street Amerika Serikat berakhir melemah pada perdagangan Selasa waktu New York, dipicu kekhawatiran investor terhadap rencana The Federal Reserve, atau Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. Sekitar 7,2 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, sejalan dengan 7,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. Sekitar 7,2 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, sejalan dengan 7,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. (asp) Sementara itu, Dana Moneter Internasional, atau IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan untuk ekonomi AS menjadi 1,6 persen dari 2,2 persen. Indeks saham Dow Jones industrial average ditutup turun 0,47 persen menjadi 18.168,45 dan indeks S & P 500 melemah 0,5 persen ke level 2.150,49. Sedangkan Nasdaq Composite, terkoreksi 0,21 persen di posisi 5.289,66. Dilansir dari laman Reuters, Rabu 5 Oktober 2016, ini adalah sesi kedua kerugian yang dialami Wall Street, di mana investor sudah berada di ambang ketidakpastian menjelang pemilihan Presiden AS pada 8 November mendatang. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|