(IHSG) bergerak di zona merah usai mencetak rekor tertinggi | PT Rifan Financindo BerjangkaSecara sektoral, sebagian besar melemah kecuali kontruksi, pertambangan dan industri dasar. Sektor saham infrastruktur naik 1,41 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 0,48 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,44 persen. Saham-saham yang mencetak penguatan terbesar adalah ESTI yang naik 21 persen ke level Rp 128. BIPI menguat 11,36 persen ke angka Rp 98. Sedangkan LPPS menguat 6,96 persen ke angka Rp 123. Pada pembukaan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi di 6.641,17 dan terendah 6.619,11. Level intraday merupakan level terjadi pada saat perdagangan saham. Total frekuensi perdagangan saham 39.747 kali dengan volume perdagangan saham 1,1 miliar. Nilai transaksi Rp 745 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 11 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.314. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah usai mencetak rekor tertinggi. Investor menjalankan aksi ambil untung. Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (24/1/2018), IHSG turun 12,06 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.622,38. Indeks saham LQ45 turun 0,40 persen ke posisi 1.128,99. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Ada sebanyak 128 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Selain itu 51 saham lainnya tertekan dan 91 saham diam di tempat. Sektor tambang merajai indeks sektoral bursa saham | PT Rifan Financindo BerjangkaDi antaranya adalah sistem pembayaran yang semakin jelas dan peningkatan nilai kontrak. Sektor ini diprediksi melanjutkan penguatan hingga akhir tahun 2018. Menurut Aditya, pergerakan IHSG pada tahun ini masih akan disetir oleh saham-saham berkapitalisasi pasar besar, terutama yang berada di sektor saham perbankan dan sektor konsumer. Namun, Aditya tak menampik, pertumbuhan kedua sektor ini tak akan setinggi tahun lalu. Hans juga mencontohkan, saham sektor keuangan akan mulai naik terbatas. "Mungkin kenaikan terbatas, karena valuasi agak mahal," tambah Hans. Di sektor konstruksi, properti, dan real estat, Hans merekomendasikan saham BSDE, PWON, WIKA, PTPP, dan WSKT. Sementara itu, di sektor pertambangan Aditya menjagokan saham emiten batubara seperti ADRO, PTBA, HRUM, ITMG. Meski demikian, Hans melihat penguatan sektor pertambangan tak akan berlangsung lama. Ia memperkirakan penguatan sektor pertambangan hanya berlangsung hingga paruh pertama tahun ini. "Setelah itu, akan ada koreksi," prediksi dia. Untuk sektor konstruksi dan properti, Hans dan Aditya sepakat, sektor ini akan digerakkan oleh saham konstruksi BUMN yang mulai bullish. Ada beberapa sentimen positif yang membuat investor melirik saham konstruksi. Batubara menjadi salah satu komoditas yang harganya cukup terkerek. Analis Sinarmas Sekuritas Richard Suherman, dalam risetnya kemarin, juga mencatat, adanya permintaan yang tinggi untuk batubara. Ia memproyeksi, harga batubara akan naik 6% menjadi sebesar US$ 106,0 per ton. Permintaan batubara dari China akan tetap kuat, mengingat cuaca musim dingin yang berada di luar ekspektasi. Sementara itu, peralihan sumber energi China dari batubara ke gas telah menyebabkan pasokan listrik tidak efisien. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, di awal tahun memang banyak sentimen positif yang mendorong pergerakan saham. Ia bilang, jika pertumbuhan earning per share (EPS) stabil, IHSG masih bisa menguat. "Beberapa sentimen, seperti dari regulasi pemerintah, juga akan mempengaruhi," tutur dia. Hans mencatat, secara historis, sektor pertambangan biasanya menguat pada kuartal pertama. Hal ini dipicu oleh harga komoditas yang membaik. "Kenaikan harga komoditas sudah terjadi sejak tahun 2017, sehingga kinerja finansial korporasi juga akan bagus," tutur Hans. Sebaliknya, saham sektor keuangan dan industri dasar yang pada 2017 lalu mencapai performa tertinggi, kini mulai tumbuh melambat. Sektor saham keuangan baru naik 1,95% sepanjang tahun ini. Sedangkan sektor industri dasar tumbuh 3,23% ytd. "Biasanya, sektor saham yang underperform pada tahun lalu cenderung untuk rebound di tahun berikutnya," ujar Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, Selasa (23/1). Bahkan, kenaikan indeks sektor tambang di bulan ini sudah melebihi performa pada 2017 lalu yang tumbuh 15,03%. Sementara itu, sektor konstruksi, properti dan real estat turun 4,53% pada 2017. Beberapa sektor saham tampil mencuri perhatian pada awal tahun ini. Salah satunya adalah sektor pertambangan. Di kala Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 4,4%, indeks sektor tambang sudah melejit 21,1% sejak awal tahun. Sektor saham yang pada tahun lalu banyak ditinggalkan, seperti sektor konstruksi, properti dan real estat, juga mulai unjuk gigi. Sepanjang tahun ini, indeks sektor tersebut tumbuh sejalan dengan IHSG sebesar 4,22%. Sektor konsumer juga masih naik 5,89% year to date (ytd). ( Baca : IHSG Terkoreksi 20 Poin ke 6.615 di Jeda Perdagangan Siang ) IHSG Diprediksi Kembali Lanjutkan Tren Menguat | PT Rifan Financindo Berjangka“Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6.618-6.627 dan resisten 6.668-6.689,” terang Reza dalam risetnya. Reza menambahkan, kembalinya asing mencatatkan net buy terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar yang diiringi positifnya pergerakan bursa saham Asia memberikan sentimen positif pada pergerakan IHSG. Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, menguatnya indeks lantaran masih bertahannya aksi beli membuat laju IHSG mampu bertahan di zona hijaunya dan bahkan kembali menyentuh rekor terbarunya. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG kembali mencatatkan rekor baru sepanjang masa di level 6.635 atau menguat 134 poin setara 2,07 persen. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (24/1/2018) dibuka menguat tipis ke level 6.635,75 poin. PT Rifan Financindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|