Meragukan pemangkasan produksi oleh OPEC | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Turunnya harga minyak mentah dunia terus berlanjut meskipun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan negara-negara penghasil lainnya telah berupaya mengurangi produksi berdasarkan kesepakatan untuk mengurangi pasokan hampir 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017. Stok dan produksi AS meragukan apakah pemotongan OPEC sudah cukup. Produksi AS naik menjadi 9,252 juta barel per hari dalam minggu terakhir, tertinggi sejak Agustus 2015. "Mereka menurunkan produksi, kami menambahkan produksi, dan pada akhir hari ini sangat buruk," kata Robert Yawger, pakar strategi energi berjangka di Mizuho Americas. Harga minyak mentah dunia merosot ke level terendah dalam dua minggu terakhir pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis WIB. Hal ini dipicu setelah data AS menunjukkan penurunan yang lebih kecil dari perkiraan pada keseluruhan stok minyak mentah dan kenaikan persediaan bensin yang mengejutkan, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan global yang terlalu tinggi. Dilansir dari laman CNBC, Kamis 20 April 2017, harga minyak mentah AS ditutup turun US$1,97 menjadi US$50,44 per barel, penurunan 3,8 persen. Stok minyak mentah AS turun satu juta barel dalam minggu terakhir, sehingga kurang diantisipasi. Stok bensin membukukan kenaikan kontra-musiman sebesar 1,5 juta barel, meski aktivitas penyulingan lebih ketat. OPEC Bakal Perpanjang Masa Pemangkasan Produksi Minyak | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) berpeluang memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi minyak dunia pada semester II/2017. Chief Executive Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan, dia optimis permintaan minyak dunia akan terus tumbuh dalam jangka panjang. Hal itu tak lepas dari kebijakan pembatasan produksi di sejumlah negara produsen minyak utama pada semester I/2017 ini. “Situasi pasar di masa depan akan lebih menarik. Pertumbuhan permintaan akan menunjukkan konsistensinya,” kata Nasser. Dia memprediksi pada 2018 dan 2019 permintaan akan minyak dunia akan mengalami kenaikan yang stabil. Meksipun dia tak menampik, risiko penurunan permintaan tetap ada di tengah meningkatnya tren penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik. Aramco sendiri berniat untuk makin memperkuat pasarnya di Amerika Serikat (AS) dan Asia. Pasalnya kedua kawasan itu telah menjadi pelanggan terbesar produk Aramco. Asia sendir telah menyumbang 60 persen-70 persen dari ekspor Aramco dan diprediksi akan terus tumbuh di masa Sebelumnya, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menyatakan mayoritas negara produsen minyak, mendukung wacana perpanjangan masa pemangkasan produksi minyak global oleh OPEC dan negara non-OPEC. Menurutnya, pernyataan tersebut muncul dalam sejumlah pertemuan negara anggota Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC). Dia pun menegaskan bahwa Iran siap untuk mendukung wacana tersebut. “Sebagian besar negara ingin OPEC memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi minyak dunia. Jika negara lain menginginkan dan siap mengikuti aturan, Iran tentu akan ikut serta,” katanya, awal pekan ini. Adapun, pemangkasan produksi minyak dunia ditargetkan akan selesai pada Juni. Namun demikian, beberapa sumber yang enggan disebut namanya menyatakan Arab Saudi, Kuwait, dan sejumlah negara anggota OPEC lain akan mendorong perpanjangan pemangkasan produksi tersebut. Pembicaraan mengenai perpanjangan masa pemangkasan minyak ini dijadwalkan akan dibahas dalam pertemuan anggota OPEC pada 25 Mei mendatang. Seperti diketahui, OPEC pada rapat 30 November 2016 telah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph mulai awal 2017. Selanjutnya pada 10 Desember 2016, sejumlah negara produsen minyak mentah lainnya setuju menurunkan suplai baru sejumlah 558.000 bph Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, semua produsen minyak anggota OPEC dan non-OPEC yang ikut dalam kesepakatan pemangkasan produksi minyak global telah menunjukkan komitmennya. Menurutnya tidak ada satupun negara yang melanggar kesepakatan yang ditandatangani pada Desember 2016. “Seluruh negara telah sepakat untuk membawa harga minyak seperti lima tahun lalu. Tingkat kepatuhan negara anggota untuk menaati kesepakatan bersama sangatlah baik,” kata Barkindo, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 19 April 2017. Dia pun mengindikasikan bahwa negara anggota OPEC maupun non-OPEC yang ikut serta dalam kesepakatan tersebut akan melanjutkan aksi pemangkasan produksi minyak dunia pada semester II/2017. Harga Minyak Merosot 3,8 Persen | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Bandung The US Energy Information Administration merilis sejumlah data. Pasokan minyak turun 1 juta barel hingga pekan berakhir 14 April. The American Petroleum Institute melaporan pasokan minyak turun 840 ribu barel. Sementara itu, pasokan minyak naik 1,5 juta barel dari perkiraan turun 2 juta. "Hasil imbal dalam persediaan minyak akhirnya dipengaruhi pasokan bensin," ujar John Macaluso, Analis Tyche Capital Advisors. Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei turun US$ 1,97 atau 3,8 persen menjadi US$ 50,44 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan di London, harga minyak Brent untuk pengiriman Juni melemah 3,6 persen ke level US$ 52,93 per barel. Harga minyak mencatatkan penurunan terbesar dalam satu hari. Penurunan harga minyak didorong pasokan bensin naik secara mingguan untuk pertama kali dalam dua bulan. Selain itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di bawah US$ 51 per barel usai rilis bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. "Tidak ada hal signifikan dari rilis the Federal Reserve. Tak ada hal yang menghentikan the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada Juni, jadi dolar AS reli dan menambah tekanan ke harga minyak," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (20/4/2017). Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|