Kementerian Perdagangan RI dan Pemerintah Pelestina sepakat melakukan kerja sama dagang bebas | PT Rifan Financindo BerjangkaSelain dua produk tadi nantinya akan produk lain yang akan dikirim dari Indonesia ke Palestina. Saat ini pihaknya tengah membuat daftar kebutuhan apa saja yang dibutuhkan Palestina untuk dikirim dari Indonesia. "Kita akan menanyakan jadwal. Juni ini kedua tim udah masuk dalam ngomongin soal perjanjian. Di tahun ini diharapkan sudah bsia melakukan kerja sama ini. Juli, Agustus dan Oktober kita siap dulu. Ada beberapa tempat apakah ini dilakukan di Palestina atau Indonesia apakah di Jakarta atau di Yogyakarta," kata dia. Sebagai informasi, Indonesia dan Palestina resmi menjalin kerja sama di bidang perdagangan. Hal ini ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-11 di Buenos Aires, Argentina pada 12 Desember 2017. Langah kerja sama ini ditindaklanjuti lebih serius dan berlanjut dengan skema bebas tarif. Hal ini merupakan dukungan secara real Indonesia untuk membuat ekonomi di Palestina berkembang. "Awal dari perjanjian ini masuk 2 komoditi kurma dan Olive Oil. Tapi pada dasarnya kami membuka pintu untuk seluruh produk palestina zero tarif," kata dia. Kementerian Perdagangan RI dan Pemerintah Pelestina sepakat melakukan kerja sama dagang bebas tarif dalam skema impor dan ekspor. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, sebagai bentuk realisasi dari skema bebas tarif yang sudah disepakati dalam pertemuan sebelumnya di Buenos Aires, Argentina. Sebagai tahap awal realisasinya, telah disepakati kurma dan minyak zaitun Palestina tidak dikenakan bea masuk alias bebas tarif saat masuk ke Indonesia. "Kami membahas mengenai implementasi perjanjian yang telah ditandatangani dengan Menteri Ekonomi Palestina dan Indonesia kemarin di Buenos Aires. Palestina Indonesia sama-sama menerapkan bebas tarif baik barang Indonesia yang masuk ke Palestina maupun sebaliknya," kata dia di Gedung Kementerian Perdagangan, Rabu (23/5/2018). ( Baca : Bertemu MUI, Sri Mulyani Bicara APBN hingga Utang ) Perjanjian Dagang Indonesia-Palestina, Ada Risiko Produk Israel Masuk? | PT Rifan Financindo BerjangkaEnggar mengungkapkan, kementeriannya tidak menghitung potensi keuntungan Indonesia dalam perjanjian dagang ini. Karena, kata dia, perjanjian ini bukan semata urusan dagang melainkan juga wujud dukungan Indonesia terhadap Palestina lewat ekonomi. Selama ini, Indonesia dan Palestina sama-sama telah melaksanakan kegiatan perdagangan di luar perjanjian dagang yang baru diwujudkan ini. Dari data Kemendag, nilai ekspor Indonesia ke Palestina terakhir sebesar 2,05 juta dollar AS dengan varian produk kopi, teh, pasta, roti, sabun, dan parfum. Sementara nilai impor produk dari Palestina, yaitu kurma, bernilai 341.000 dollar AS. Harapannya, dalam perjanjian dagang ini kedua negara sepakat mengantisipasi "penumpang gelap" yang mengatasnamakan produk Palestina masuk ke Indonesia. Untuk memastikan hal tersebut, Indonesia dan Palestina sama-sama akan menyusun daftar barang apa yang mereka butuhkan dalam perjanjian dagang ini. Sebagai tahap awal, Indonesia akan menerima produk berupa kurma dan minyak zaitun dari Palestina. "Satu hal yang pasti, Palestina menyatakan butuh banyak sekali barang dari kita, jadi itu akan dimasukkan ke dalam list dan kami juga akan membuat daftar produk yang kami tawarkan untuk masuk ke sana," tutur Enggar. Indonesia dan Palestina telah menyepakati perjanjian dagang dan kebijakan tanpa tarif untuk ekspor dan impor di antara kedua negara. Namun, bagaimana menjamin bukan produk Israel yang masuk ke Indonesia? "Sekarang Israel bilang itu tanahnya dia, Palestina bilang itu tanah mereka. Kalau bicara itu, nanti kami seleksi. Jadi, produk yang dikirim oleh Palestina itu yang kami terima," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat ditemui di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018). Demi memastikan produk yang masuk hanya dari Palestina, lanjut Enggar, dia juga berkomunikasi langsung dengan kementerian yang membidangi kerja sama ini di Palestina. Sebagai langkah awal, Indonesia akan menerima produk dari Palestina, yaitu kurma dan minyak zaitun. Dalam waktu dekat, baik Indonesia maupun Palestina akan menyusun daftar produk apa yang dibutuhkan masing-masing negara dalam perjanjian perdagangan ini, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dagang yang lebih luas lagi. "Sama-sama tidak dikenakan tarif, sehingga masyarakat Palestina akan dapat harga yang murah karena tidak dikenakan bea masuk," tutur Enggar. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun pada saat bersamaan menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia terhadap negaranya. Zuhair memastikan perjanjian perdagangan ini akan menguatkan hubungan baik antara Indonesia dengan Palestina yang telah terjalin cukup lama hingga saat ini. Sesuai perintah Presiden, kami buka pintu untuk seluruh produk Palestina dan tarifnya Rp 0," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melalui konferensi pers di kantornya, Rabu (23/5/2018). Enggar menjelaskan, perjanjian dagang dengan Palestina ini merupakan kelanjutan dari pertemuannya dengan Palestina dalam Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Buenos Aires, Argentina, Desember 2017 lalu. Dari sana, Kemendag langsung membuat draft dan mengurus kelengkapan lain hingga Presiden Joko Widodo mengesahkan perjanjian perdagangan dengan Palestina. Kementerian Perdagangan meresmikan perjanjian dagang dengan Palestina sebagai bentuk dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina dari segi ekonomi. Melalui perjanjian dagang tersebut, ekspor dan impor produk maupun komoditas antara Indonesia dengan Palestina juga diatur tanpa dikenakan tarif sama sekali. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|