AGII menawarkan 766,66 juta saham di bei | menawarkan 766,66 juta sahamAneka Gas berdiri sejak 1961 dan merupakan perusahaan gas industri pertama di Indonesia, yang sebelumnya milik Pemerintah Belanda. Pada 1971, Aneka Gas pernah menjadi BUMN, tetapi Indonesia kembali menjualnya ke perusahaan asing pada 1998. Saat ini, Aneka Gas menjadi perusahaan nasional di bawah naungan Samator Group. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan 766,66 juta saham di harga Rp1.100 per saham. Menurut dia, manajemen perseroan melihat bahwa ada potensi dari AGII sebagai perusahaan gas industri nasional yang mampu bersaing dengan tiga perusahaan multinasional lain. "Ditambah lagi dengan bisnis model yang kami miliki," tambahnya. Perusahaan yang berada di bawah naungan Samator Group ini akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi sebesar 40 persen, pembayaran utang 40 persen, dan modal kerja sebesar 20 persen. Pada saat pembukaan, saham perseroan langsung melesat 80 poin ke posisi Rp1.180 per saham, sempat di harga terendah Rp1.070 per saham, dan harga tertinggi Rp1.210 per saham. Sementara harga saat ini bertengger di Rp1.155 per saham. Dengan harga penawaran Rp1.100 per saham, dan saham yang ditawarkan 766,66 juta saham, maka perseroan akan bisa meraup dana segar sebesar Rp843,326 miliar dari proses IPO. "Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan minat investor," kata Wakil Presiden Direktur AGII Rachmat Harsono singkat, usai pembukaan perdagangan saham di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu (28/9/2016). IPO, Forza Land dan Bintang Auto akan Lepas 20% Saham | PT Rifan Financindo Berjangka PT Megah Satu Properti (Forza Land) dan PT Bintang Auto Global berencana melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada kuartal IV-2016. Masing-masing calon emiten baru tersebut akan menawarkan 20% saham ke publik. Bintang Auto Global merupakan dealer mobil Honda yang berbasis di Malang, Jawa Timur. Dua perusahaan ini menambah daftar calon emiten yang berniat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi delapan perusahaan. Forza Land merupakan pengembang properti yang mememiliki sejumlah proyek, seperti One Velvet Residence di kawasan Central business District (CBD) Alam Sutera, Tangerang, Banten. Lalu, hunian vertikal One Casablanca Residence di Jakarta Selatan. Di luar Jawa, perseroan juga menggarap hotel, mall, kondotel, serta villa di Kutai Kalimantan Timur dan Bali. Paramita Bangun Persada mengantongi dana IPO Rp 360 miliar. Perusahaan konstruksi ini menawarkan 300 juta lembar saham baru di harga Rp1.200 per saham. Perseroan akan menggunakan sekitar 40% IPO untuk modal kerja, sekitar 35% untuk pengembangan usaha, dan sekitar 25%% untuk belanja modal, yaitu untuk pembelian mesin dan peralatan berat (excavator, bulldozer, dan crane), serta pengembangan sistem teknologi dan komputerisasi. Adapun empat calon emiten lain yang masih berada dalam pipeline BEI yakni, PT Anugerah Berkah Madani (ABMA Land), PT Mayapada Properti Indonesia, PT Megapower Makmur, dan PT Prodia Widyahusada. “PT Aneka Gas Industri dan PT Paramita Bangun Persada dijadwalkan listing pada Rabu (28/9). Sisanya masih ada enam yang akan IPO saham,” jelas Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (27/9). Aneka Gas Industri meraih dana IPO sebesar Rp 843 miliar dengan melepas 766,66 juta saham pada harga Rp 1.100 per saham. Sebanyak 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka penambahan sumur gas (gas plant), statiun pengisian (filling station), peremajaan pabrik, serta peningkatan sarana dan prasarana distribusi. Sebagai informasi, ABMA Land semula menargetkan bisa listing di BEI pada 15 September 2016. Emiten properti ini melepas 3,33 miliar saham ke publik atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 800-1.250 per saham. “Sejauh ini, ABMA Land masih dalam pipeline. Jadi mereka tergantung efektifnya OJK keluar atau tidak September ini,” jelas Samsul. Kemudian, Prodia Widyahusada berniat melepas 20% sahamnya ke publik melalui IPO. Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai penjamin emisi aksi tersebut. Di sektor pembangkit listrik, BEI diperkirakan bakal kedatangan PT Megapower Makmur. Perseroan bergerak di sektor pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Perseroan merupakan anak usaha dari grup bisnis asal Malaysia, Bina Puri Holdings Bhd. Selanjutnya, Mayapada Properti Indonesia, yang terafiliasi dengan Grup Mayapada berencana melepas 17,6% saham ke publik. Perseroan menggunakan laporan keuangan April 2016 untuk aksi IPO ini. Aset Mayapada Properti mencapai Rp 12,3 triliun, utang Rp 294 miliar, ekuitas Rp 12 triliun, pendapatan Rp 1,2 triliun, dan laba bersih Rp 34,2 miliar. Berdasarkan website resmi Mayapada Properti, perseroan tengah menggarap empat proyek properti, antara lain Mayapada Banua Center di Banjarmasin, proyek mixed used di Batam, proyek residensial di Maja Banten, dan kawasan industri di Lampung. Hingga kini, perseroan telah kedatangan 11 emiten baru dan satu emiten melakukan pencatatan kembali (relisting). Ke-12 emiten itu antara lain PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF), PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA), dan PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA). Selain itu PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), PT Sillo Maritime Tbk (SHIP), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA), dan PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO). Bina Puri menguasai 80% saham Megapower Makmur. Di Indonesia, Bina Puri memiliki pembangkit listrik di delapan daerah dengan total kapasitas mencapai 28 megawatt (MW). Sejak April 2016, manajemen Bina Puri mengumumkan Megapower akan menawarkan 300 juta saham baru tersebut setara 30,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 2 Emiten Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal RI | PT Rifan Financindo Berjangka PT Aneka Gas Industri Tbk telah menawarkan 766,66 juta saham dengan nilai nominal Rp 500. Harga pelaksanaan penawaran saham perdana Rp 1.100 per saham. Total dana yang diraup dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sekitar Rp 843,32 miliar. Perseroan telah menawarkan saham perdananya pada 19-22 September 2016, penjatahan pada 26 September 2016, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 27 September 2016, serta pencatatan saham pada 28 September 2016. Dua emiten akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham pada Rabu pekan ini. Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Rabu (28/9/2016), PT Aneka Gas Industri Tbk dan PT Paramita Bangun Sarana Tbk akan mencatatkan saham perdananya. Perseroan telah melakukan masa penawaran 19-21 September 2016. Masa penjatahan pada 23 September 2016. Sementara itu, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan masing-masing pada 27 September 2016. Untuk pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 September 2016. (Amd/Ahm) Perseroan telah menawarkan 300 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Harga penawaran saham Rp 1.200 per saham. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 360 miliar. Dalam rangka IPO ini, perseroan juga mengadakan program penjatahan saham untuk karyawan atau employee stock allocation program sebesar 0,46 persen. Selain itu juga ada program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan dengan sebanyak-banyaknya sebesar satu persen. Selain itu, pasar modal Indonesia juga akan kedatangan emiten baru yaitu PT Paramita Bangun Sarana Tbk. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|