BI prediksi pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran lima persen | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, proyeksi tersebut sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah pada kuartal terakhir yang mulai bergeliat. Ini akan mengkompensasi, sumbangan belanja di kuartal III-2016 yang sempat terkontraksi. Secara fundamental, menurut Perry, kondisi perekonomian Indonesia sudah jauh lebih baik. Situasi tersebut, tentu akan semakin meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha, tentang perekonomian Indonesia yang mulai pulih. Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2016 berada di angka 5,1 persen. Sehingga secara kumulatif sepanjang tahun ini, pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap berkisar di angka lima persen. "Insya Allah memberikan sumbangan besar yang lebih besar di sektor publik kepada pertumbuhan ekonomi," ujar Perry, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 9 November 2016. "Ini membuat aliran modal asing dan PMA (penanaman modal asing) berlanjut," katanya. "Portofolio asing sampai saat ini hampir Rp160 triliun di obligasi pemerintah. Jadi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik," tuturnya. Belum lagi, dampak dari program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Bank sentral memperkirakan, dana repatriasi dari para wajib pajak hingga akhir pelaksanaan periode kedua menembus angka Rp100 triliun. BI percaya diri pertumbuhan Q4 tembus 5,1% | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, mesin pendorong utama pertumbuhan kuartal keempat tahun ini yaitu dari ekspansi belanja pemerintah. Konsumsi pemerintah di sektor infrastruktur, lanjut dia, akan memberikan sumbangan besar di sektor publik terhadap pertumbuhan ekonomi. "Kami perkirakan semula harga komoditas turun 4% (tahun ini), saat ini justru tumbuh positif 0,8%. Itu akan mendorong ekspor dan akan menyumbang dari sektor eksternal terhadap ekonomi," kata Perry di kantornya, Rabu (9/11). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun ini lebih tinggi dibanding kuartal ketiga yang sebesar 5,02% year on year (YoY). BI meyakini, pertumbuhan di periode tiga bulan terakhir di tahun ini bisa mencapai angka 5,1%. Selain itu, BI juga melihat kinerja ekspor akhir tahun akan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan sejalan dengan harga sejumlah komoditas yang mulai meningkat. Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun akan berada di kisaran 5% YoY. Proyeksi tersebut lebih baik dibandingkan dengan proyeksi BI sebelumnya. Saat itu, ia memproyeksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga berada kisaran 5,14% dan kuartal keempat di bawah 5%. Dengan angka tersebut, saat itu BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun di kisaran 5%-5,4%. Di sektor keuangan, pembiayaan non-bank mengimbangi pertumbuhan kredit yang saat ini masih stagnan. Ia melihat, pembiayaan non-bank melalui penerbitan obligasi korporasi dan medium term note (MTN) atau sertifikasi deposit juga terus mengalmi peningkatan. Gubernur BI Agus Martowardojo Agustus lalu memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini melambat dibandingkan kuartal kedua lalu yang sebesar 5,18%. Ia juga memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal keempat lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal ketiga akibat pemangkasan anggaran pemerintah. BANK INDONESIA: PDB Kuartal IV Masih Bisa Tembus 5,1 Persen | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekspor juga berpeluang mengalami perbaikan karena sejumlah harga pada beberapa komoditas mengalami kenaikan. Sebelumnya, BI memperkirakan harga komoditas tahun ini akan turun ke 4%, namun hingga kini justru tumbuh positif 0,8%. Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir tahun ini masih bisa menembus di kisaran 5,1%. Aksi ekspansi yang lebih masif di kuartal IV/2016 oleh pemerintah akan memberi sumbangan yang lebih besar ke sektor publik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. "Itu akan mendorong ekspor dan akan menyumbang dari sektor eksternal terhadap ekonomi," katanya, di Jakarta, Rabu (9/11/2016). "Jadi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik. Inflasi akan lebih baik. Defisit transaksi berjalan juga ada perbaikan bahkan lebih baik dari yang kami perkirkan," ucapnya. Selain itu, dari sektor keuangan terlihat terjadi peningkatan pembiayaan nonbank seperti penerbitan korporasi saham atau sertifikasi deposit. Permintaan kredit di kuartal terakhir tahun ini juga diprediksi lebih cepat. Dia memperkirakan kredit dampak tumbuh 7%-9% hingga akhir tahun. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|