76 persen mitra diklaim merasa puas dan sangat puas dengan penghasilan mereka | cerita pt rifan financindo berjangka Peneliti utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi menjelaskan, riset dilakukan di 15 lokasi Jabodetabek, khusus terhadap pengemudi roda empat gabungan yang tersebar di 11 kota. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia (PUSKAKOM) mengenai manfaat aplikasi social on-demand terhadap pekerja dan penggunaan jasa perusahaan, didapati bahwa penghasilan bulanan pengemudi Gojek melampaui gaji karyawan. Riset yang dilakukan oleh Puskakom dan Gojek dilakukan sejak 6-11 April 2017. Dalam studi tersebut Puskakom menggunakan teknik pure random sampling berbasis aplikasi terhadap 3.213 responden Go-ride, 2.801 responden Gocar dan 4.048 pengguna aktif dalam 3 bulan terakhir. Kepuasan serupa diklaim Alfindra juga dirasakan oleh mitra dengan jumlah penghasilan yang diperoleh setiap bulan. Sekira 76 persen mitra diklaim merasa puas dan sangat puas dengan penghasilan mereka saat ini. Sementara itu, 88 persen lainnya merasa puas-sangat puas menjadi mitra perusahaan penyedia transportasi berbasis aplikasi tersebut. Kepuasan itu lantaran 80-83 persen responden merasa kualitas hidup mereka meningkat saat bermitra dengan Gojek. Di samping itu, 85 persen mitra Go-Ride memanfaatkan fasilitas insitusional financial seperti program cicilan rumah yang ditawarkan perusahaan. "Di Gojek kami ada satu program yang kami sebut Swadaya, di mana para mitra bisa mendapatkan akses ke layanan perbankan iseperti asuransi kesehatan, tabungan pendidikan maupun tabungan haji dan salah satu program yang terbaru yakni akses untuk mendapatkan kredit rumah KPR, tambah Monica Oudang, HR Director GO-JEK Indonesia. Terlebih, Monica menegaskan manfaat tersebut sangat terasa imbasnya bagi 85 mitra Gojek yang memiliki tingkat pendidikat setara SMP-SMA. "Kelompok ini (lulusan SMP-SMA)tercatat sebagai kelompok pengangguran tertinggi, tetapi kini sudah bisa menjangkau layanan-layanan tersebut," imbuh Monica. Dari hasil riset PUSKAKOM menemukan bahwa 87 persen mitra GO-Ride bekerja secara full time, 33 persen dari driver dulunya adalah pengojek pangkalan. Hanya 26 persen driver Gojek yang sebelumnya bekerja di sektor swasta. Dari sisi penghasilan bulanan, penghasilan, sekira 77 persen pengemudi Goride mengantongi pendapatan di atas UMP Nasional Rp1.997.817 menurut BPS 2016. Hasil yang lebih besar dikantongi pengemudi GoCar di mana 50 persen mitra pengemudi mendapatkan penghasilan di atas rata-rata UMP DKI Jakarta yakni Rp3.335.750. Selain mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari pekerja swasta, Alfindra menegaskan ada hal lain yang mendorong mereka bisa memanfaatkan layanan perbankan, asuransi, hingga waktu yang lebih fleksibel. Sedangkan pengemudi yang memilih bekerja secara full-time diklaim mendapatkan hasil lebih besar dari mereka yang bekerja paruh waktu. "Dari sisi manfaat, 48 persen mengaku bisa mengatur waktu kerja, 30 persen punya lebih banyak waktu bersama keluarga, 28 persen bisa menabung, 19 persen bisa pakai HP dan aplikasi," ungkap Alfindra disela pemaparannya di Jakarta, Senin (8/5). Selain itu, 30 hingga 32 persen pengemudi Gojek mengaku memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga, lantaran bebas memilih jam kerja. Berapa Gaji Pengemudi Go-Jek dalam Sebulan? | cerita pt rifan financindo berjangka Sekadar informasi, riset Puskakom UI adalah penelitian berbasis aplikasi yang memakai metode sampling pencuplikan acak murni (pure random sampling) ke mitra pengemudi Go-Ride (3.213 responden), Go-Car (2.801 responden), dan pelanggan (4.048 responden) yang aktif dalam tiga bulan terakhir. Sampel mewakili populasi pengemudi dan pelanggan di 15 lokasi, di mana 50 persen berasal dari wilayah Jabodetabek sebagai wilayah dengan jumlah pengemudi dan pelanggan terbanyak. Tak hanya mengantongi gaji di atas UMP Nasional, menjadi mitra Go-Jek ternyata juga mendorong pengemudi untuk bisa memanfaatkan layanan perbankan dan juga memiliki asuransi. "Dari sisi manfaat, 48 persen pengemudi mengatakan bisa mengatur waktu kerja, 30 persen punya lebih banyak waktu bersama keluarga, 28 persen bisa menabung, 19 persen bisa pakai ponsel dan aplikasi," lanjutnya. Hasil riset Pusat Kajian Komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi (Puskakom) UI, menunjukkan mayoritas pengemudi Go-Jek bekerja full time dengan persentase 97 persen. Lalu, kira-kira berapa rata-rata penghasilan mereka dalam sebulan? Seperti dijelaskan pelaku riset Puskakom UI Alfindra Primaldhi, pengemudi Go-Jek full time, penghasilannya bisa di atas rata-rata UMP Nasional dengan kisaran Rp 1.997.819. "77 persen mitra pengemudi itu penghasilannya di atas Rp 2 jutaan," ungkap Alfindra. Fakta Menarik Orang Memilih Transportasi Online | cerita pt rifan financindo berjangka Survei Puskakom UI ini merupakan studi kasus terhadap Go-Jek melalui kuesioner yang dikirim ke peserta secara acak pada 6-11 April lalu, yaitu mitra Go-Ride 3.212 orang, mitra Go-Car 2.801 orang dan pelanggan yang aktif selama tiga bulan terakhir. Berdasarkan survei ini, kebanyakan mitra pengemudi mereka adalah laki-laki (Go-Ride 99 persen, Go-Car 98 persen) berusia lebih dari 35 tahun (Go-Ride 69 persen, Go-Car 64 persen). Kebanyakan pengemudi adalah tulang punggung keluarga (Go-Car 95 persen, Go-Ride 97 persen), dengan jumlah tanggungan 2 hingga 4 orang. Mereka menjadi pengemudi secara penuh waktu (Go-Car 68 persen, Go-Ride 87 persen), sebelumnya bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan (33 persen) dan pegawai swasta (32 persen). Konsumen pengguna aplikasi on demand berjumlah 69 persen dari total peserta survei 4.048 orang, sedangkan laki-laki di angka 31 persen. Menurut data Puskakom UI, para konsumen merasa aman (95 persen) dan nyaman (98 persen) ketika menggunakan transportasi berbasis aplikasi, antara lain karena mengetahui identitas pengemudi dan rute terlacak. Rata-rata pengguna aplikasi berada pada usia produktif, yaitu 20 tahunan (56 persen) dan 30an (28 persen), dengan mayoritas tingkat pendidikan S1 (54 persen). Hampir seluruh konsumen yang disurvei, 91 persen, menyatakan produktivitas mereka meningkat karena ada aplikasi on demand, namun Puskakom UI tidak merinci bentuk peningkatan tersebut. Kebutuhan konsumen terhadap layanan transportasi berbasis dalam jaringan cukup tinggi, yaitu 83 persen untuk ojek dan 50 persen untuk roda empat. Selebihnya, mereka menggunakan jasa transportasi online untuk memesan makanan (69 persen) dan mengirim barang (35 persen). Pusat Kajian Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia menemukan fakta-fakta menarik tentang aplikasi on demand untuk transportasi online, salah satunya perempuan adalah pemesan terbanyak transportasi online. "Karena rasa aman dan nyaman," kata peneliti utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi, saat pemaparan hasil survei mereka di Jakarta, Senin (8/5). cerita pt rifan financindo berjangka Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|