Dolar jatuh terhadap yen | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru Pasar saham dunia sebagian besar jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB) dan dolar merosot terhadap mata uang safe-haven yen, setelah pembatasan imigran baru AS memicu kekhawatiran tentang dampak kebijakan-kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap perdagangan dan ekonomi global. Dolar jatuh terhadap yen karena investor mencari keamanan ke mata uang Jepang, dan emas sedikit tinggi di tengah meningkatnya ketidakpastian politik. Emas berjangka naik 0,4 persen menjadi menetap di 1.193,20 dolar AS per ounce, sementara dolar merosot 1,18 persen menjadi 113,70 yen. Saham-saham di Wall Street membukukan hari terburuk mereka sepanjang tahun ini setelah perintah eksekutif Trump pada Jumat (27/1), melarang pengungsi Suriah dan menangguhkan perjalanan ke Amerika Serikat dari tujuh negara Islam, menyoroti kembali tentang kebijakan proteksionisnya. Reaksi negatif terhadap perintah eksekutif Trump mendinginkan reli yang telah mengangkat ekuitas AS ke serangkaian rekor tertinggi setelah pemilihan presiden pada November, didorong oleh janji-janji Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai "ukuran ketakutan" Wall Street, naik 1,32 poin menjadi 11,90 dari posisi terendah multi-tahun. pemotongan pajak dan peraturan yang lebih sederhana. Namun, risiko potensial dari beberapa kebijakan Trump telah mengurangi antusiasme. Antusias investor atas harapan dari agenda pro-bisnis Trump, terutama reformasi pajak dan peraturan, telah mendorong reli, kata Rick Meckler, presiden hedge fund LibertyView Capital Management LLC di Jersey City, New Jersey. Indeks saham semua-negara dunia, MSCI, turun 0,62 persen, sedangkan Indeks FTSEurofirst 300 saham-saham pan-Eropa terkemuka ditutup turun 1,06 persen. "Dua hal ini yang paling penting," kata Meckler. "Kita tampak benar-benar terjebak sekarang dalam reformasi imigrasi dan pembatasan perjalanan." Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di First Standard Financial di New York, mengatakan bahwa investor telah difokuskan pada proposal-proposal pro-pertumbuhan Trump dan mengabaikan apapun yang merugikan untuk kegiatan ekonomi, seperti proteksionisme. Indeks saham di Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol semua turun lebih dari satu persen. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 122,65 Saham-saham di Wall Street juga jatuh sekitar satu persen tetapi mengurangi beberapa kerugian mereka di akhir sesi. poin, atau 0,61 persen, menjadi 19.971,13 poin. Indeks S&P 500 yang kehilangan 13,79 poin, atau 0,60 persen, menjadi 2.280,9 poin, dan indeks komposit Nasdaq merosot 47,07 poin atau 0,83 persen menjadi 5.613,71 poin. Euro jatuh ke tingkat terendah 11-hari terhadap dolar setelah Sebelumnya di pasar Asia, Nikkei Jepang turun 0,5 persen dan pasar saham Australia turun 0,9 persen. rilis data inflasi Jerman sedikit lebih lemah dari yang diharapkan. Namun, euro stabil karena investor menilai kembali harga-harga konsumen yang mencapai tertinggi dalam tiga setengah tahun. Euro tidak berubah pada 1,0694 dolar. Imbal hasil (yield) Obligasi 10-tahun AS, yang menjadi acuan, turun 4/32 menjadi 2,4956 persen. Imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman merosot ke serendah 0,436 persen karena angka inflasi. Surat utang (obligasi) negara AS sedikit berubah menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada Selasa (31/1) dan Rabu (1/2) dan pekan sarat dengan data yang berkulminasi dengan laporan pekerjaan pada Jumat (3/2) untuk Januari. Sementara itu, harga minyak turun karena berita kenaikan kegiatan pengeboran mingguan di AS mengangkat kekhawatiran atas meningkatnya produksi, ketika banyak produsen minyak dunia berusaha mematuhi kesepakatan untuk memangkas produksi mereka guna mencoba untuk menopang harga. Harga minyak mentah patokan global Brent turun 23 sen menjadi 55,29 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka AS menetap turun 54 sen pada 52,63 dolar AS per barel. Jumlah rig minyak aktif AS naik ke tertinggi sejak November 2015 pada pekan lalu, menurut data Baker Hughes, menunjukkan pengebor mengambil keuntungan dari harga minyak di atas 50 dolar AS per barel. Pembatasan Imigran Trump Pukul Bursa Saham Dunia | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru Saham-saham di Wall Street membukukan hari terburuk mereka sepanjang tahun ini setelah perintah eksekutif Trump pada Jumat (27/1), melarang pengungsi Suriah dan menangguhkan perjalanan ke Amerika Serikat dari tujuh negara Islam, menyoroti kembali tentang kebijakan proteksionisnya. Pasar saham dunia sebagian besar jatuh pada Senin (30/1) atau Selasa (31/1) pagi WIB setelah pembatasan imigran baru di AS memicu kekhawatiran tentang dampak kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump terhadap perdagangan dan ekonomi global. Reaksi negatif terhadap perintah eksekutif Trump mendinginkan reli yang telah mengangkat ekuitas AS ke serangkaian rekor tertinggi setelah pemilihan presiden pada November, didorong oleh janji-janji pemotongan pajak dan peraturan yang lebih sederhana. Namun, risiko potensial dari beberapa kebijakan Trump telah mengurangi antusiasme. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 122,65 poin, atau 0,61 persen, menjadi 19.971,13 poin. Indeks S&P 500 yang kehilangan 13,79 poin, atau 0,60 persen, menjadi 2.280,9 poin, dan indeks komposit Nasdaq merosot 47,07 poin atau 0,83 persen menjadi 5.613,71 poin. Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai ukuran ketakutan Wall Street, naik 1,32 poin menjadi 11,90 dari posisi terendah multi-tahun. Saham-saham di Wall Street jatuh sekitar satu persen tetapi mengurangi beberapa kerugian mereka di akhir sesi. Indeks saham MSCI turun 0,62 persen, sedangkan Indeks FTSEurofirst 300 saham-saham pan-Eropa terkemuka ditutup turun 1,06 persen. Indeks saham di Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol semua turun lebih dari satu persen. Presiden hedge fund LibertyView Capital Management LLC, Rick Meckler, menuturkan antusias investor atas harapan dari agenda pro-bisnis Trump, terutama reformasi pajak dan peraturan, telah mendorong reli. "Dua hal ini yang paling penting," kata Meckler di Jersey City, New Jersey, seperti dilansir Reuters, Senin (30/1). Di pasar Asia, Indeks Nikkei Jepang turun 0,5 persen. Sementara pasar saham Australia turun 0,9 persen. Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di First Standard Financial di New York, mengatakan bahwa investor telah difokuskan pada proposal-proposal pro-pertumbuhan Trump dan mengabaikan apapun yang merugikan untuk kegiatan ekonomi, seperti proteksionisme. "Kita tampak benar-benar terjebak sekarang dalam reformasi imigrasi dan pembatasan perjalanan," ujarnya menambahkan. BURSA EROPA: Investor Khawatir Kebijakan Trump, Indeks Stoxx Ditutup Melemah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,05% atau 3,83 poin ke level 362,55 setelah bergerak pada kisaran 361,99 – 365,90. Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Senin (30/1/2017) karena investor menimbang potensi dampak politik dari kebijakan presiden AS Donald Trump untuk menghentikan beberapa imigrasi. Saham-saham tambang, energi, finansial dan asuransi, yang menjadi sektor saham dengan kinerja terbaik di kuartal 4/2016, kali ini mendorong pelemahan pada indeks Stoxx 600 Eropa. Perintah eksekutif Trump untuk menghentikan imigrasi dari tujuh negara mayoritas Islam memicu reaksi dari dunia dan perusahaan-perusahaan besar, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa ia mungkin menindaklanjuti dengan kebijakan proteksionis lain yang dapat menekan agenda pro-pertumbuhan. Michael Hewson, analis CMC Markets, mengatakan kekhawatiran investor meningkat bahwa AS mungkin menjadi tempat yang tidak dapat diprediksi untuk melakukan bisnis. "Ini merupakan awal yang mengecewakan pekan ini menjelang akhir Januari, karena investor mencerna perintah eksekutif terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang telah mendorong aksi jual besar-besaran di seluruh bursa Eropa," ujarnya, seperti dikutip Bloomberg. Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|