Stok minyak mentah di AS naik 614.000 barel dalam sepekan | PT Rifan Financindo BerjangkaHarga minyak mentah dunia kembali merosot pada perdagangan Kamis (29/12/2016) waktu setempat atau Jumat (30/12/2016) waktu Indonesia, setelah ada laporan kenaikan persediaan minyak di Amerika Serikat (AS). Volume yang diperdagangkan sangat tipis, karena musim liburan. Namun analis mencatat, harga minyak distilasi dan bensin berjangka bisa naik pada hari Jumat. "Pasar minyak tengah menunggu berita fundamental agar harga terdongkrak," kata analis energi berjangka di Citi Futures, Tim Evans, dikutip dari CNBC, Jumat (30/12/2016). Harga acuan West Texas Intermediate (WTI) turun 29 sen di 53,77 dollar AS, sementara harga acuan Brent turun 8 sen di 56,44 dollar AS per barel. Sebelumnya, kedua acuan minyak mentah dunia tersebut mengalami kenaikan besar pada bulan ini setelah OPEC dan produsen non-OPEC sepakat memangkas produksi, untuk menyeimbangkan pasokan. "Jika kondisi ini terus berlangsung, akan terjadi uptrend di awal Januari. Bagaimanapun, harga mungkin akan lebih tinggi," imbuhnya. "Pasar berada dalam kondisi yang baik meskipun gagal untuk membuat kemajuan signifikan tahun ini," kata Tamas Varga, analis broker PVM Oil Associates. Stok minyak mentah di AS naik 614.000 barel dalam sepekan yang berakhir 23 Desember, terlihat impor produk turun, berdasarkan laporan Administrasi Informasi Energi (EIA). Sementara itu, di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk patokan kontrak West Texas Intermediate, acuan minyak mentah AS, persediaan naik 172.000 barel, kata EIA. Analis yang disurvei Reuters sebelum laporan memperkirakan persediaan minyak mentah di AS akan turun 2,1 juta barel. Adapun stok minyak distilasi, yang termasuk diesel dan minyak pemanas, turun 1,9 juta barel, dibandingkan ekspektasi yang mengharapkan kenaikan 1,8 juta barel. Tetapi, stok bensin turun 1,6 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters, yang sebelumnya memperkirakan ada kenaikan 1,3 juta barel. "Brent akan terdampak positif, (jika) sebagian besar OPEC dan non-OPEC menaati pemotongan selama enam bulan ke depan," kata analis investasi Philips Futures, Jonathan Chan. Sebelumnya, dilansir dari kantor berita KUNA, Menteri Minyak Kuwait Essam Al-Marzouq mengatakan, sebuah Komite dari OPEC dan produsen minyak di luar kartel itu akan bertemu di Wina pada 21-22 Januari 2017 untuk membahas tindaklanjut perjanjian produksi. Harga Minyak Dunia Turun karena Persediaan AS Meningkat | PT Rifan Financindo BerjangkaPersediaan minyak mentah naik 0,6 juta barel pekan lalu menjadi 486,1 juta barel, atau meningkat naik 6,8 persen dari waktu yang sama tahun lalu, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Kamis. Harga minyak dunia turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena Amerika Serikat melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah pekan lalu. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun USD0,08 menjadi ditutup pada USD56,14 per barel di London ICE Futures Exchange Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun USD0,29 menjadi menetap di USD53,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Pasokan Meningkat, Harga Minyak Melorot | PT Rifan Financindo BerjangkaMenurut Energy Information Administration (EIA) AS, seperti dilansir Reuters, persediaan minyak meningkat 614 ribu barel, pekan lalu. Ini berbanding terbalik dengan pendapat analis yang memproyeksi akan terjadi penurunan persediaan minyak hingga 2,1 juta barel. Harga minyak mentah berjangka melorot pada perdagangan hari ini, Kamis (30/12), waktu Amerika Serikat (AS), setelah terjadi lonjakan pasokan minyak AS secara tak terduga selama dua pekan berturut-turut. Hasilnya, harga minyak West Texas Intermediates (WTI) berjangka turun US$0,29 per barel ke angka US$53,77 per barel. Sedangkan, harga Brent turun US$0,08 per barel ke posisi US$56,14 per barel. Laporan EIA menunjukkan bahwa hub pengiriman minyak berjangka di Cushing, Negara Bagian Oklahoma, meningkat 172 ribu barel pada pekan yang sama. Padahal, harga minyak harusnya bisa kembali positif menjelang pemangkasan produksi organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), dan non-OPEC mulai 1 Januari mendatang. Namun demikian, faktor pelemahan harga ditolong oleh volume perdagangan yang terbilang sepi karena investor tengah berlibur. Tim panitia yang terdiri dari negara OPEC dan non-OPEC akan bertemu di Wina, Austria, rencananya akan bertemu pada 21-22 Januari mendatang untuk membicarakan kepatuhan terhadap kesepakatan sebelumnya. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|