pandu wijaya berkomentar nyinyir pada akun Twitter gus mus | PT Rifan Financindo Berjangka Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Fadjroel Rachman menuturkan, Pandu Wijaya adalah pekerja kontrak yang dipekerjakan dalam proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno. Fadjroel juga menuturkan, jika proyek renovasi GBK sudah 100 persen rampung dikerjakan, kontrak kerja Pandu Wijaya pun akan berakhir. "Yang bersangkutan itu bekerja kontrak di proyek kami renovasi GBK, bukan karyawan kantor pusat," ujar Fadjroel Sebagai informasi, Pandu Wijaya adalah pekerja kontrak ADHI yang telah berkomentar nyinyir pada akun Twitter pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin Rembang, Mustofa Bisri atau Gus Mus. "Kalau proyek GBK selesai, yang bersangkutan tidak lagi bekerja di ADHI karena itu surat peringatan dari pimpinan proyek, bukan dari Direktur SDM," tutur Fadjroel. "Saya mewakili komunikasi Adhi Karya untuk meminta maaf kepada Kiai Mustofa Bisri dan Gus Yaqut (Ketum PB Ansor) dan warga Nahdliyin atas ucapan tak sopan karyawan kami. Walaupun Twitter-nya pribadi, (itu) membawa atribut perusahaan," ujar Fadjroel. Selain itu, pihaknya pun telah melayangkan surat peringatan (SP) 3 kepada Pandu Wijaya. Menurut Fadjroel, keputusan menjatuhkan SP 3 merupakan wewenang direksi dan bersifat pembinaan. Karena telah dinilai merugikan nama baik perusahaan, Fadjorel lantas meminta Pandu Wijaya untuk segera menemui Gus Mus. Hal itu dilakukan sebagai bentuk permohonan maaf atas kata-kata yang tidak pantas yang ditujukan kepada Gus Mus oleh Pandu Wijaya melalui akun Twitter-nya. Dihina Akun Pandu Wijaya, Gus Mus: Dia Sudah Menyesal & Minta Maaf | PT Rifan Financindo Berjangka KH Mustofa Bisri meminta agar karyawan PT Adhi Karya, Pandu Wijaya tidak dipecat. Melalui akun twitter @gusmusgusmu, Gus Mus -sapaan KH Mustofa Bisri- menjawab permintaan netizen yang meminta agar Pandu dipecat dari tempatnya bekerja. Sebelumnya Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadroel Rachman juga melontarkan permintaan maaf kepada Gus Mus melalui akun twitternya @fajroeL. "Jangalah. Dia sudah menyesal dan meminta maaf. Al-Musamih kariim...," cuit akun @gusmusgusmu, Jumat (25/11/2016) Pasca peristiwa itu, beredar surat dari PT Adhi Karya mengenai pemberian surat peringatan ketiga tertanggal 24 November 2016 yang ditandatangani manajer proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Wikrama Wardana. "Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA kepada @gusmusgusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami- FR," kata Fadjroel melalui pribadinya, Rabu 23 November 2016. "Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," kicau Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu, 23 November 2016. Komentar Pandu terhadap cuit Gus Mus menjadi pembicaraan netizen karena dianggap kasar. Pandu mengomentari cuitan Gus Mus mengenai adanya rencana salat jumat di jalan raya pada 2 Desember mendatang. Alhasil cuitan Pandu terhadap Gus Mus memancing reaksi keras dari para netizen. Saat ini Pandu langsung menggembok akun Twitternya. Cuitan Gus Mus direspons Pandu dengan menuliskan. "Dulu gak ada aspal gus di padang pasir, wahyu pertama tentang salat jumat jg saat Rasulullah hijrah ke madinah," tulis @panduwijaya_. Gus Mus Maklumi Kesalahan Pandu Wijaya | PT Rifan Financindo Berjangka Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, KH Moh Mustofa Bisri atau Gus Mus, memaklumi kesalahan yang dibuat oleh Pandu Wijaya. Gus Mus menilai bahwa tidak ada yang perlu dimaafkan atas komentar Pandu terhadap pernyataannya. Pernyataan itu disampaikan oleh Gus Mus untuk menanggapi permintaan maaf dari Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, Kamis (24/11/2016). Melalui akun Twitter-nya, Fadjroel secara pribadi maupun mewakili Adhi Karya meminta maaf kepada Gus Mus. "Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," tulis Gus Mus dalam akun resminya di Twitter, Jumat (25/11/2016) pagi. Gus Mus mengatakan, karena Pandu sudah meminta maaf, ia tidak perlu dipecat dari pekerjaannya saat ini. "Janganlah (dipecat). Dia sudah menyesal dan meminta maaf. Al-Musamih kariim...," tulis Gus Mus. Atas kejadian ini, Fadjroel berencana menemui Gus Mus untuk bersilaturahim. Ia juga menyatakan bahwa masalah ini akan diselesaikan oleh pimpinan proyek tempat Pandu bekerja karena Pandu bukan karyawan Adhi Karya, melainkan pegawai kontrak untuk proyek renovasi Gelora Bung Karno. Akibat komentarnya yang kurang pantas terhadap pernyataan Gus Mus, Pandu mendapatkan surat peringatan dari pimpinan proyek tempat dia bekerja. Fadjroel mengapresiasi sikap Gus Mus yang dengan lapang dada menerima hal ini. Ia mengatakan bahwa sikap Gus Mus itu menunjukkan bahwa Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama merupakan sosok berjiwa besar. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|