BRI Mataram janji akan mengganti dana nasabah yang dibobol | PT Rifan Financindo BerjangkaKepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusri, di Mataram, Senin (24/10), mengaku sudah memanggil dan meminta Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram untuk meneliti dan mengganti seluruh dana nasabah yang hilang akibat pembobolan melalui mesin anjungan tunai mandiri. Ia mengatakan, sebanyak 35 orang nasabah yang sudah melapor ke BRI tidak seluruhnya kehilangan uang, namun sebagian melapor dan meminta rekeningnya diblokir karena khawatir menjadi korban. Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat meminta Bank Rakyat Indonesia mengganti uang nasabah yang dibobol melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM). "Saya juga meminta BRI tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah," katanya. "Tidak semuanya kebobolan, ada di antaranya merasa takut kemudian meminta pihak bank memblokir rekeningnya," ujar Yusri. Nilai dana nasabah yang dibobol bervariasi, mulai dari Rp3 juta hingga belasan juta rupiah. OJK NTB hingga saat ini masih menunggu data resmi dari BRI Cabang Mataram tentang berapa jumlah nasabah yang menjadi korban dan nilai dana yang dibobol. Menurut Yusri, pembobolan rekening tersebut bisa terjadi karena ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab memasang "skimmer" atau alat elektronik berukuran relatif kecil yang berfungsi merekam data ketika nasabah melakukan transaksi di mesin ATM BRI. OJK juga mengimbau masyarakat agar bertransaksi di mesin ATM yang dekat dengan kantor bank atau di mesin ATM yang diawasi secara rutin oleh pihak bank. "Kami juga meyakinkan para nasabah BRI untuk tidak panik karena seluruh dana sudah diamankan oleh bank," katanya. Oleh sebab itu, BRI Cabang Mataram diminta untuk mengamankan seluruh mesin ATM di wilayah kerjanya agar nasabah tetap merasa aman dan nyaman bertransaksi melalui ATM BRI. Sementara itu, Kepala BRI Cabang Mataram Jaya Hardana, mengakui adanya pembobolan dana nasabah melalui mesin ATM. Para nasabah yang menjadi korban juga sudah melapor sejak Sabtu (23/10). "Kami juga akan melaporkan masalah ini ke polisi dan melakukan pemeriksaan ke seluruh mesin ATM," katanya. Jaya juga mengimbau kepada seluruh nasabah yang merasa menjadi korban untuk melapor. BRI Cabang Mataram berjanji akan mengganti seluruh dana nasabah yang dibobol setelah melalui proses pemeriksaan data. Polisi NTB Selidiki Kasus Pembobolan Rekening Nasabah BRI | PT Rifan Financindo Berjangka Sebelumnya dilaporkan sekitar 35 nasabah melaporkan kehilangan uang tabungan dan mendatangi kantor BRI cabang Mataram untuk meminta penjelasan. Para nasabah BRI itu menduga rekeningnya dibobol orang tidak bertanggungjawab. Para nasabah mengaku kehilangan uang bervariasi mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Padahal, mereka mengaku tidak pernah melakukan transaksi sebelumnya. Seperti diutarakan seorang nasabah BRI, Lalu Muhammad Faesal Bawean yang mengaku kehilangan Rp 14 juta. Hasil print out buku tabungannya, kata dia, menunjukkan rekeningnya dibobol lewat ATM sejak Sabtu (22/10), di mana penarikan uangnya dilakukan secara bertahap mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 2,3 juta dengan total penarikan sebanyak Rp 14 juta. "Saldo saya sebelumnya Rp18 juta. Pas saya mau ambil uang di ATM kok tinggal Rp 4 juta, padahal saya tidak pernah transaksi sebelumnya," katanya saat melapor ke BRI Mataram, Senin (24/10). Polda NTB tengah menyelidiki dugaan pembobolan rekening milik nasabah BRI di NTB. Kasubdit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Darsono Setiadji mengatakan, timnya sudah menindaklanjuti dengan bertemu pihak BRI bidang pelaporan untuk aduan nasabah. Timnya telah menanyakan apakah benar hal ini merupakan modus pemasangan skimmer atau alat elektronik yang berfungsi merekam data ketika nasabah melakukan transaksi di mesin ATM BRI. Ia menduga, ada modus baru dalam kejahatan pencurian rekening nasabah dengan carding yang biasa digunakan untuk membobol nomor kartu kredit nasabah. "Kami lihat modusnya sudah bergerak ke carding. Skimming ini merupakan perekaman data secara ilegal, diwujudkan salah satu bentuk kartu baru menjadi carding, kemungkinan seperti itu," ujarnya. "BRI mengatakan masih mencari data kembali dan masih diaudit kembali berapa data nasabah yang menderita kerugian tersebut," ujarnya di Polda NTB, Mataram, Selasa (25/10). Dugaan lain ialah pembobolan dilakukan melalui internet banking, namun pihaknya masih menunggu pelaporan audit dari BRI, karena belum tercatat secara jelas berapa nasabah yang menderita kerugian. Disinggung mengenai dugaan adanya sindikat dalam pembobolan rekening, ia belum berani berspekulasi dan tetap menunggu hasil audit BRI untuk ditindaklajuti secara mendalam. Data Nasabah Dibobol, BRI Mataram Jamin Uang Nasabah Aman | PT Rifan Financindo Berjangka Pemimpin Cabang BRI Mataram, Jaya Hardana mengatakan penggantian uang nasabah ini membutuhkan waktu sekitar 20 hari kerja untuk bisa membuktikan apakah uang transaksi tersebut benar skimming atau transaksi lainnya. "Semua ini butuh waktu untuk pengecekan dan merekap transaksi nasabah," ujarnya di Mataram, NTB, Selasa (25/10). Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Mataram Provinsi NTB menjamin uang nasabah aman apabila terbukti telah menjadi korban kejahatan skimming rekening. Ia mengatakan, BRI harus memastikan alur transaksi melalui rekening nasabah untuk mengetahui alur transaksi keuangan di rekening nasabah dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, ditambah jumlah pelapor semakin bertambah. "Saat ini BRI masih melakukan investigasi dan mendata nasabah yang melakukan pengaduan dan potensi kerugiannya nasabah. Nasabah diharapkan tenang dan tetap percaya pada BRI," katanya. "Kondisi ini jelas merugikan pihak BRI. Namun BRI memastikan dana nasabah aman dan nasabah maupun masyarakat diimbau jangan panik menyikapi hal ini," kata dia. Jaya menyebutkan, investigasi telah dilakukan BRI Kanca Mataram sejak ada pelaporan kehilangan uang oleh nasabah. Pihaknya juga telah membuka layanan pengaduan hingga malam hari yang telah disetujui BRI Pusat. Ia menerangkan, demi mengakomodasi aduan yang masuk, BTI membuka layanan pengaduan hingga pukul 21.00 Wita pada Sabtu dan Ahad lalu. Sedangkan untuk Senin dan Selasa ini, BRI Mataram buka hingga pukul 22.00 Wita. BRI sejauh ini sudah berupaya menindaklanjuti semua pelaporan baik melalui call center BRI 14017 atau nasabah yang mendatangi langsung kantor cabang BRI terdekat. BRI, kata dia, meminta nasabah jangan panik namun bila ada nasabah yang ingin blokir sementara rekeningnya bisa dilakukan di kantor cabang BRI terdekat. Ia mengimbau nasabah juga melakukan penggantian Pin ATM secara berkala sebagai salah satu langkah efektif tekan tindak pembobolan rekening melalui skimming tersebut. "Koordinasi terus berlanjut begitu juga dengan di Mataram sehingga memang beberapa waktu lalu sempat menemukan alat skiming yang terpasang namun langsung bisa dibersihkan," katanya. Jaya menambahkan, program preventif dan pencegahan terus diupayakan baik dalam pengecekan rutin ke mesin ATM maupun mesin transaksi lainnya yang bisa rentan terhadap skiming. Hal ini rutin dilakukan pembersihan dan lainnya untuk antisipasi keamanan mesin transaksi. Selain itu koordinasi dengan BRI Pusat terkait mesin transaksi juga dilakukan setiap saat. Misalnya ada tindakan yang mencurigakan di mesin transaksi informasi akan langsung diberikan ke Cabang Utama BRI untuk ditindaklanjuti di daerah. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|