Harga minyak Brent menyentuh 71 dolar per barel | PT Rifan Financindo BerjangkaCadangan minyak mentah Amerika Serikat turun 1,1 juta barel in pekan 19 Januari, menjadi 411,58 juta barel, menurut Badan Informasi Energi (EIA), Rabu (24/1). Ini level cadangan terendah sejak 2015 dan di bawah rata-rata lima tahunan sebanyak 420 juta barel. Di pasar valuta asing, dolar Amerika diperdagangkan di level terendah sejak 2014 terhadap mata uang-mata uang utama. “Kombinasi hal itu (pemotongan produksi), pelemahan nilai tukar dolar, dan berkurangnya cadangan minyak AS, mendorong harga (minyak mentah) untk naik,” kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di perusahaan pialang kontrak berjangka, AxiTrader. Pemotongan produksi minyak oleh Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) DAN Rusia, negara penghasil minyak terbesar di dunia, telah menopang kenaikan harga minyak. Kontrak berjangka minyak AS, West Texas Intermediate, merangkak naik ke 66,35 dolar per barel, yang juga harga tertinggi sejak Desember 2014, sebelum turun jadi 66,14 dolar per barel. Harga ini masih 0.8 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya. Harga minyak Brent menyentuh 71 dolar per barel pada perdagangan Kamis (25/1), untuk pertama kali sejak 2014, ditopang oleh pelemahan nilai tukar dolar dan penurunan cadangan minyak Amerika Serikat selama 10 minggu berturut-turut, kantor berita Reuters melaporkan. Kontrak berjangka Brent, harga patokan minyak internasional, sempat mencapai 71,05 dolar per barel, harga tertinggi sejak awal Desember 204, sebelum turun menjadi 70,86 dolar pr barel. Namun masih naik 32 sen atau 0,5 persen dari penutupan terakhir. ( Baca : Jonan Akan Evaluasi Harga BBM Pada Maret 2018 ) Harga BBM Premium Bisa Naik jadi Rp8.925 per Liter | PT Rifan Financindo BerjangkaDari sini, seharusnya harga keekonomian Premium sudah Rp8.925 per liter. Padahal, Premium yang dijual hari ini sekitar Rp6.550 per liter. Ini artinya ada gap yang disubsidi oleh pemerintah," kata Eko di kantornya, Kamis (25/1). Estimasi ini, sambungnya, menunjukkan bahwa pemerintah selama ini menanggung beban dari harga keekonomian yang seharusnya ditanggung masyarakat melalui pemberian subsidi. Namun, beban subsidi itu tak bisa dikurangi pemerintah. Sebab, meski ada kenaikan harga minyak dunia, pemerintah perlu memikirkan pula dampaknya pada daya beli masyarakat bila menaikkan harga Premium. Untuk itu, Eko melihat, pemerintah perlu kembali menambah alokasi anggaran untuk subsidi BBM tersebut. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut, kenaikan harga minyak dunia bisa membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium merangkak ke angka Rp8.925 per liter apabila subsidi tidak ditambah. Artinya, kenaikan harga minyak dunia bisa mengerek harga Premium sekitar 36,25 persen dari posisi saat ini di angka Rp6.550 per liter, yang biasa dibeli masyarakat. Ekonom Indef Eko Listiyanto menjelaskan, perhitungan ini menggunakan simulasi harga keekonomian dalam situs Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas). Dalam formulasinya, digunakan nilai tukar (kurs) rupiah sebesar Rp13.321 per dolar Amerika Serikat (AS) dan harga minyak mentah Brent sebesar US$69,96 per barel. Harga BBM Pertamina Dinilai Terlalu Murah | PT Rifan Financindo BerjangkaEko menuturkan pemerintah pasti akan mengevaluasi harga BBM tiap tiga bulan. Dalam proses tersebut, kemungkinan untuk menaikkan harga BBM tetap ada. Namun waktunya berdekatan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). "Mengumumkan penyesuaian saat itu akan terasa berat," ujarnya. Dia meminta pemerintah segera mengambil pilihan. Indef menawarkan tiga opsi. Salah satunya adalah meneruskan sebagian atau keseluruhan kenaikan harga minyak global kepada konsumen. Artinya menaikkan harga BBM. Pilihan lainnya adalah menugaskan Pertamina menanggung selisih harga minyak dengan konsekuensi menurunnya keuntungan dan setoran dividen. Cara lain, yaitu menambah penanaman modal negara (PMN) sebagai konsekuensi dari penugasan tersebut. Eko mengatakan pemerintah bisa saja memilih salah satu opsi atau mengkombinasikannya. "Yang penting jelas. Sehingga masyarakat, dunia usaha, dan Pertamina bisa membuat perencanaan di 2018," ujarnya. Khusus Premium, Eko mencatat terdapat selisih harga jual hingga Rp 2.350 per liter. Dia mengatakan perbedaan ini akan membuat subsidi energi membengkak. Sayangnya, ujar Eko, pemerintah belum menentukan langkah konkret. "Siapa yang akan menanggung dan berapa jumlahnya," kata dia. Jika Pertamina diminta kembali menanggung selisihnya, ekspansi perusahaan pelat merah itu berpotensi terhambat. Eko mengatakan Pertamina sudah menombok Rp 22 triliun tahun lalu karena perbedaan asumsi harga minyak mentah dengan realisasinya. Pemerintah mengasumsikan harganya sebesar US$ 48 tapi ternyata melonjak hingga US$ 54 per barel. Dengan kenaikan harga minyak hingga US$ 70 per barel, Eko menuturkan sangat mungkin jumlah yang harus ditombok Pertamina bertambah dua kali lipat tahun ini. Eko mengasumsikan harga minyak mentah US$ 70 per barel. Ini didasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM yang mencatat rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga Desember 2017 sebesar US$ 60,90 per barel. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika diasumsikan Rp 13.200. Saat ini, Pertamina menjual Premium senilai Rp 6.550 per liter. Sedangkan Pertamax Rp 8.600 per liter, Pertalite Rp 7.600 per liter, Pertamax Turbo 98 Rp 9.600 per liter, dan Pertamina Dex Rp 9.250 per liter. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual PT Pertamina (Persero) saat ini sudah tak sesuai harga keekonomian. Harga jualnya lebih rendah dibanding harga minyak dunia yang terus melonjak. Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan harga keekonomian untuk Premium seharusnya Rp 8.925 per liter, minyak tanah Rp 7.592 per liter, dan solar Rp 9.058 per liter. "Kami menghitungnya dengan formula nilai tukar rupiah dan asumsi harga minyak dunia," kata dia di kantor Indef, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018. Rifanfinancindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|