Menko mengusulkan Galang Batang, Bintan dan Pulau Asam, Karimun, Kepulauan Riau untuk menjadi KEKMenteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pihaknya mengusulkan Galang Batang, Bintan dan Pulau Asam, Karimun, Kepulauan Riau untuk mejadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sedangkan usulan KEK Karimun masih perlu dibahas secara lebih mendalam lagi. Usulan KEK Karimun luas lahannya 351 ha dengan pengusul PT Nusatama Properta Panbill. "Rencana bisnisnya adalah oil and gas, cold storage, dan ship yard," kata Darmin. ”Sebetulnya KEK Bintan ini juga sudah siap. Tetapi ada satu-dua hal yang perlu dibereskan dulu, setelah itu langsung kita usulkan juga ke Presiden,” ujar Darmin, Senin (30/1/2017). Hanya, katanya, Bintan perlu menyelesaikan sejumlah masalah sebelum bisa diajukan ke presiden untuk berstatus KEK. Usulan KEK Bintan memiliki luas lahan 2.590 ha. Pengusulnya adalah PT Bintan Alumina Indonesia. "Nilai investasi untuk pembangunan pabrik pengolahan alumina sekitar Rp 36,25 triliun dengan perkiraan tenaga kerja yang bisa diserap 23.200 orang," jelas Darmin. Rencana bisnisnya adalah pengolahan dan pemurnian bijih bauksit (refining) menjadi alumina, pengolahan alumina menjadi aluminium ingot (smelting), pengembangan PLTU, dan pengembangan pelabuhan bongkar muat. Alasan Menteri Darmin Belum Setuju Dua KEK Ini Dibangun | PT Rifan Financindo Berjangka Pemerintah menerima dua usul pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) baru di Bintan, Kepulauan Riau, dan Karimun Jawa, Jawa Tengah. Namun Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution belum menyetujui usul tersebut karena beberapa syarat belum rampung. Sementara itu, persoalan pembangunan KEK Tula Asem di Karimun Jawa terkait dengan permasalahan lahan. Karena itu, dia meminta permasalahan itu dibereskan sebelum pembangunan disetujui. "Masih ada persoalan hutan apa itu. Saya bilang, dibereskan dulu deh, karena itu menyangkut tanah," tutur Darmin. Nantinya, KEK Galang Batang akan dibangun di atas lahan seluas 2.590 hektare. Nilai investasi proyek itu mencapai Rp 36,25 triliun untuk enam tahun. Proyeksi tenaga kerja di sana mencapai 23.200. Adapun pengusul KEK tersebut, menurut Darmin, adalah pihak swasta, PT Bintan Alumina Indonesia. "Untuk Bintan, KEK Galang Batang, urusan lahan dan yang penting-penting sudah. Ada tiga-empat syarat yang tidak terlalu penting belum terpenuhi. Kami akan naikkan (ke Presiden Joko Widodo) setelah yang belum itu selesai," kata Darmin di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 30 Januari 2017. Darmin berujar, di KEK Galang Batang akan dibangun pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi alumina (refining) dan pengolahan alumina menjadi aluminium ingot (smelting). Selain itu, akan dibangun pembangkit listrik tenaga uap dan pelabuhan bongkar-muat. Tiga Kawasan Ekonomi Khusus Segera Dibangun Tahun Ini | PT Rifan Financindo Berjangka Pemerintah menargetkan pembentukan tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) di Arun Lhokseumawe, Bintan, dan Karimun terealisasi tahun ini. Nilai investasi dari KEK Arun Lhokseumawe dan Bintan diperkirakan mencapai Rp 86,8 triliun. Sedangkan KEK di Pulau Asam, Karimun nilainya belum ditetapkan. Sebagai informasi, KEK Arun Lhokseumawe akan dibangun dengan luas 2.622 hektare. Nilai investasi proyek tersebut mencapai US$ 3,8 miliar atau Rp 50,5 triliun untuk 10 tahun. Pengusul dan pengelola proyek tersebut yaitu konsorsium PT. Pertamina (Persero), PT. Pupuk Iskandar Muda, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), dan perusahaan daerah pembangunan Aceh (PDPA). Konsorsium akan membangun fasilitas infrastruktur pendukung sektor energi, industri petrokimia yang ramah lingkungan, pelabuhan dan logistik, serta pengembangan agro industri pendukung ketahanan pangan. Selain itu mempercepat revitalisasi aset kilang gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) Arun. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, investor meminta penyediaan pelabuhan untuk ekspor dan perpanjangan landasan bandara di KEK Arun Lhokseumawe. Sedangkan untuk KEK di Bintan, investor hanya meminta pembangunan pelabuhan untuk keperluan ekspor. “Yang satu lagi (KEK Karimun) belum dibahas,” ujar Budi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerangkan, KEK Arun Lhokseumawe sudah memenuhi seluruh persyaratan sehingga pihaknya akan segera menyerahkan proposalnya kepada Presiden Joko Widodo. Sedangkan KEK Bintan tinggal melengkapi tiga atau empat dokumen lagi. Tinggal KEK Karimun yang masih terkendala oleh persoalan lahan. “Pulau Asam di Karimun belum, masih ada persoalan hutan. Itu saya bilang dibereskan dulu deh, karena menyangkut tanah,” kata Darmin usai Rapat Koordinasi (Rakor) di kantornya, Jakarta, Senin (30/1) malam. Sementara itu, KEK Bintan akan dibangun di kawasan seluas 2.590 ha dengan nilai investasi Rp 36,3 triliun untuk enam tahun. Pengusul dan pengelola dari pembangunan KEK Bintan ini adalah PT. Bintan Alumina Indonesia. Rencananya, dalam kawasan KEK ini juga akan dibangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) untuk pertambangan. Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|