Rupiah dibuka dilevel Rp 13.366 per dolar AS | PT Rifan Financindo Berjangka Pada perdagangan Jumat (3/3), rupiah ditutup pada Rp 13.383 per dolar AS, setelah dibuka di posisi Rp 13.365 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.348 - 13. 374 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 17 poin di level Rp 13.366 per dolar AS pada hari ini, Senin (6/3). Pergerakan rupiah terus menguat hingga Rp 13.349 per dolar AS pada pukul 09.20 WIB. Koreksi dolar AS diperkirakan akan menjadi pendorong rupiah untuk menguat. Analis Riset Samuel Sekuritas Rangga Cipta menuturkan, Gubernur bank sentral AS The Fed, Yellen, juga mensinyalkan kenaikan Fed Fund Rate target dalam waktu dekat, sejalan dengan komentar beberapa pejabat tinggi the Fed sebelumnya. Akan tetapi reaksi di pasar justru memperlihatkan dollar index yang terkoreksi bersamaan dengan imbal hasil (yield) surat utang AS. Sementara itu, rupiah kembali melemah di perdagangan Jumat (3/3) pekan lalu sejalan dengan penguatan dolar AS di Asia. Akan tetapi, di tengah harapan kenaikan FFR target, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) terlihat masih mempertahankan tren turunnya. "Koreksi dollar index bisa mencegah pelemahan rupiah yang lebih dalam walaupun volatilitas tinggi jangka pendek, sepertinya tidak terhindarkan,"katanya. Rangga mengungkapkan, faktor global beberapa minggu ke depan cenderung akan mendominasi pegerakan aset berdenominasi rupiah, khususnya pertemuan beberapa bank sentral utama dunia. Baca: Rupiah Menguat Tipis, Kerja Sama Saudi RI Jadi Sentimen Positif Menurut Rangga, koreksi dollar yang juga dibarengi oleh penguatan tajam euro, mungkin berkaitan dengan ekspektasi pertemuan ECB pada Kamis (9/3) pekan ini. "Sentimen pelemahan dolar AS bisa menguntungkan kurs Asia hari ini walaupun sentimen negatif bisa datang dari Cina yang memangkas proyeksi pertumbuhannya di 2017," ujar Rangga, Senin (6/3). Laju Rupiah Menguat ke Level 13.366 Per Dolar AS | PT Rifan Financindo Berjangka Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 17 poin ke level Rp 13.366 dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 13.383 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (6/3/2017) bergerak ke zona hijau. Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, meskipun The Fed akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat, tetapi reaksi di pasar justru memperlihatkan dolar index terkoreksi bersamaan dengan imbal hasil US treasury. Menurut Rangga, sentimen pelemahan mata uang negeri Paman Saham tersebut, dapat menguntungkan kurs Asia termasuk rupiah pada hari ini. "Koreksi dolar AS juga dibarengi oleh penguatan tajam euro, mungkin berkaitan dengan ekspektasi pertemuan ECB pada Kamis minggu ini," ujar Rangga. Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp13.366/USD | PT Rifan Financindo Berjangka Mengutip Bloomberg, Senin 6 Maret 2017, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka di posisi Rp13.366 per USD. Day range nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.366 per USD hingga Rp13.375 per USD dengan year to date return di minus 0,67 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.366 per USD. Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pagi di awal pekan terpantau menguat dibandingkan dengan penutupan sore di akhir pekan lalu. Diperkirakan nilai tukar rupiah akan tercegah melemah seiring dengan adanya koreksi dari pergerakan USD. Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap USD melanjutkan pelemahan dan faktor global mendominasi hal tersebut. Faktor global beberapa minggu ke depan cenderung akan mendominasi pegerakan aset berdenominasi nilai tukar rupiah, khususnya pertemuan beberapa bank sentral utama dunia. Selain itu, Ketua the Fed Janet Yellen sinyalkan kenaikan FFR dan USD bergerak melemah. Yellen juga mensinyalkan kenaikan FFR target dalam waktu dekat, sejalan dengan komentar beberapa pejabat tinggi the Fed sebelumnya. "Koreksi dolar index bisa mencegah pelemahan nilai tukar rupiah yang lebih dalam walaupun volatilitas tinggi jangka pendek, sepertinya tidak terhindarkan," kata Rangga, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta. "Sentimen pelemahan USD bisa menguntungkan kurs Asia hari ini walaupun sentimen negatif bisa datang dari Tiongkok yang memangkas proyeksi pertumbuhannya di 2017," pungkas Rangga. Akan tetapi, lanjut Rangga, reaksi di pasar justru memperlihatkan dolar index yang terkoreksi bersamaan dengan imbal hasil US Treasury. Koreksi USD yang dibarengi oleh penguatan tajam euro, mungkin berkaitan dengan ekspektasi pertemuan ECB di Kamis minggu ini. Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|