Kenaikan peringkat utang 5 BUMN tersebut diberikan Moody’s setelah menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2 | PT Rifan Financindo BerjangkaMoody’s juga menaikkan peringkat utang Jasa Marga dari Baa3 menjadi Baa2. Kemudian merevisi prospek dari positif menjadi stabil. Terakhir, peringkat utang Pelindo II yang juga naik menjadi Baa2 dari Baa3. Prospek menjadi stabil dari positif. Di sisi lain, penerbitan obligasi berdenominasi mata uang asing milik Pelindo II tidak terpengaruh oleh peningkatan peringkat utang Indonesia. Prospek tetap stabil. Kenaikan peringkat Pelindo II mencerminkan peran strategis sebagai pintu gerbang di sektor maritim Indonesia. Selain itu, perseroan juga menguasai pelabuhan Tanjung Priok yang memiliki kepentingan strategis tinggi. Sedangkan Pelindo II tidak terpengaruhi peningkatan peringkat utang Indonesia karena sebelumnya peringkat perseroan sudah naik yang mencerminkan peran pentingnya di Indonesia. Mengekor kenaikan rating Indonesia, Pertamina juga menikmati kenaikan peringkat menjadi Baa2 dari Baa3. Kenaikan rating Pertamina yang telah ditunjuk menjadi holding migas juga mengerek peringkat utang PGN dari Baa3 menjadi Baa2 dengan prospek stabil dari sebelumnya positif. "Peningkatan peringkat PGN mencerminkan posisi terdepan perusahaan di sektor transmisi dan distribusi gas Indonesia. Harapan kami bahwa PGN akan terus menerima dukungan dari pemerintah Indonesia melalui Pertamina," tambah Tyagi. Kenaikan peringkat utang 5 BUMN tersebut diberikan Moody’s setelah menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2 dengan prospek stabil pada 13 April 2018. Sebelumnya peringkat utang Indonesia di kisaran Baa3 dengan prospek positif. Moody’s menyebutkan, kenaikan peringkat utang PLN, Pelindo II, dan Jasa Marga mengikuti kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2. Sedangkan peringkat utang PGN mengikuti induk usahanya, Pertamina dari Baa3 menjadi Baa2. Rini mengatakan, kenaikan peringkat utang 5 BUMN bukti kemampuan perusahaan pelat merah mencari sumber pendanaan. Sebab, tak hanya menggunakan pendanaan konvensional, tetapi mencari alternatif lain baik dari dalam maupun luar negeri. Analis Senior Moody’s, Abhishek Tyagi, seperti dikutip dari laman Moody's, mengatakan peningkatan peringkat utang PLN mencerminkan posisi strategis perusahaan sebagai satu-satunya penyedia listrik terintegrasi secara vertikal di Indonesia. Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengapresiasi peningkatan peringkat utang tersebut. Menurut dia, hal tersebut mencerminkan kepercayaan investor global terhadap perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur, energi, dan migas. "Ini mencerminkan kepercayaan investor global bahwa proyek strategis nasional seperti proyek listrik 35.000 MW yang digarap PLN, dan mendukung penyediaan energi yang dikelola Pertamina sebagai holding migas,“ kata Rini seperti dikutip dari keterangan pers, Senin (16/4). Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investor Service, menaikkan peringkat utang 5 BUMN, yakni PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Jasa Marga Tbk (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Moody's naikkan rating, investor lebih yakin berinvestasi | PT Rifan Financindo BerjangkaLalu, ada izin emisi yang baru akan diproses pada semester II tahun 2018 untuk kebutuhan ekspansi 2018-2020. Dari izin baru tersebut, setidaknya perseroan akan merilis utang berkisar Rp 3 triliun sampai Rp 5 triliun pada paruh kedua tahun ini. Sementara, OJK mencatat kinerja intermediasi perbankan pada Februari 2018 masih sejalan dengan siklus awal tahun serta laju pertumbuhan ekonomi. Kredit perbankan Februari 2018 tumbuh sebesar 8,22% year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada Januari lalu yakni 7,4%. Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 8,44% yoy, naik tipis dari akhir Desember 2017 yang tumbuh 8,36%. Di sisi lain, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) gross perbankan pada Februari sebesar 2,88%. Permodalan bank masih relatif kuat dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23,5%. BRI juga menyambut positif peningkatan rating oleh Moody's. SEVP Global Treasury BRI Hexana Tri Sasongko menilai, hal ini akan berdampak baik bagi kondisi ekonomi secara makro, terutama korporasi. "Tentu ini kabar yang sangat positif, cost of borrowing turun, credit default juga mestinya ikut turun," tuturnya. Asal tahu saja, BRI masih berniat merilis surat utang pada tahun ini dengan total nilai Rp 10 triliun. Rinciannya, jatah izin Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang belum diterbitkan tahun lalu sebesar Rp 5 triliun-Rp 7 triliun. Direktur Tresuri dan Internasional Bank Mandiri Darmawan Junaidi sependapat, kenaikan rating oleh Moody's dipastikan akan berdampak positif bagi perekonomian serta kinerja pasar modal Bank Mandiri. "Investor akan lebih meyakini investasi di Indonesia dan akan mendukung upaya terjaganya kestabilan perekonomian untuk pertumbuhan," kata Darmawan kepada Kontan.co.id, Senin (16/4). ( Baca : Kenaikan Peringkat 5 BUMN oleh Moody’s Bukti Kepercayaan Investor ) Tahun ini, Bank Mandiri masih punya rencana emisi surat utang berupa obligasi sebesar Rp 3 triliun. Lewat kenaikan rating ini, Bank Mandiri yakin aksi korporasi itu akan lebih diterima dengan baik oleh pasar. Hanya saja, bank berlogo pita emas ini masih akan memantau perkembangan pasar dulu. Setidaknya, pada Juni 2018, bank pelat merah ini akan mengkaji ulang rencana penerbitan obligasi tersebut. ak hanya industri perbankan, Moody's juga telah mengerek peringkat utang Indonesia dari Baa3 dengan outlook positif menjadi Baa2 outlook stabil. Melalui siaran pers pada Sabtu (14/4), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, hal ini akan berdampak positif mendorong pertumbuhan industri jasa keuangan dan stabilitas perekonomian Indonesia. "Peningkatan rating Moody's akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia termasuk di industri jasa keuangan khusus di pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Pihak OJK juga meyakini, perbaikan rating Moody's ini menunjukan kepercayaan akan stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga, di tengah dinamika ekonomi global dan risiko geopolitik yang terjadi saat ini dan ke depan. Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menaikkan peringkat sembilan lembaga keuangan di Indonesia ke level Baa2 dari sebelumnya Baa3. Dalam keterangan resmi Moody's, Jumat (13/4), dari sembilan lembaga keuangan tersebut, tujuh diantaranya merupakan perbankan. Bank yang mendapat kenaikkan peringkat yakni, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Moody's juga merevisi prospek peringkat tujuh bank ini dari positif menjadi stabil. Kenaikan Rating 5 BUMN Bukti Kepercayaan Investor ke RI | PT Rifan Financindo BerjangkaMoody’s menyebutkan, kenaikan peringkat utang PLN, Pelindo II dan Jasa Marga mengikuti kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2. Adapun peringkat utang PGN mengikuti induk usahanya Pertamina dari Baa3 menjadi Baa2. Rini melanjutkan, dukungan pemerintah juga terbukti menjadi dorongan utama bagi keberlangsungan proyek strategis sesuai dengan target yang ditetapkan bersama pemerintah. "Kementerian BUMN juga senantiasa memfasilitasi dan mendukung langsung datang ke lapangan untuk memastikan agar proyek-proyek strategis nasional berjalan sesuai ketetapan timeline dan pelaksanaan yang baik,” ia menerangkan. Termasuk kemampuan BUMN dalam mencari sumber pendanaan yang efektif dan inovatif, tidak hanya pendanaan konvensional, tetapi juga mencari alternatif pendanaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Rini dikutip dari keterangan tertulis, Senin (16/4/2018). Untuk diketahui, kelima BUMN yang mendapat kenaikan peringkat adalah PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) , PT Pertamina (Persero), PT Jasa Marga Tbk (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi keputusan lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investor Service, yang menaikkan peringkat utang lima BUMN. Kenaikan peringkat lima BUMN itu usai Moody's menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2 dengan prospek stabil pada 13 April 2018. Menurut Rini, peningkatan peringkat korporasi dan surat utang beberapa BUMN yang menjadi ujung tombak infrastruktur energi serta infrastruktur transportasi ini mencerminkan kepercayaan kalangan investor global terkait proyek-proyek strategis nasional. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|