Gubernur harus bisa lebih keras bekerja di lapangan perihal alih fungsi kawasan | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo Sejak dua tahun lalu, tepatnya pada akhir 2012, para pengembang dan konsultan properti mulai menyebut kawasan Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan sebagai pusat bisnis atau Central Bussiness District (CBD) baru. Chairman Indonesia Chapter untuk Eastern Regional Organizational for Planning and Human Settlements (EAROPH) Bernardus Djonoputro justru mengatakan sebaliknya bahwa hal itu harus distop. Bernardus melanjutkan, kawasan TB Simatupang dan ke arah selatan Jakarta harus benar-benar dikendalikan dengan melihat lagi masterplan. "Pertumbuhan Jakarta dan pembangunan kawasan khusus itu bukan ke selatan, tapi ke timur, barat, dan utara, terutama timur dan barat," ujarnya. Disampaikan usai seminar ASEAN Real Estate and Construction Summit di Jakarta, Selasa (25/2/2014), Bernardus bahkan menantang semua konsultan properti, termasuk yang multinasional, untuk menyadari bahwa tindakan mendekati tempat kerja dengan hunian adalah bertolak belakang dengan RTRW. Sayangnya, Bernardus menemukan adanya pengubahan fungsi. Misalnya, kawasan Jakarta Selatan, termasuk Jalan TB Simatupang, bukan diperuntukkan bagi kawasan perkantoran. "Sekarang ini yang jadi masalah kalau terjadi alih fungsi, dari yang seharusnya residensial diubah menjadi kantor. Itu tentu akan sangat berpengaruh ke wilayah kota. Pemerintah Jakarta harusnya semakin mengurangi. Gubernur harus bisa lebih keras bekerja di lapangan untuk mengurangi perubahan fungsi, terutama di pusat kota," ujarnya. Menurut dia, Jakarta sudah memiliki rancangan tata ruang wilayah (RTRW) dan rancangan detail tata ruang (RDTR) yang harus dipatuhi semua penduduk Jakarta, baik itu pelaku bisnis, infrastruktur, maupun masyarakat umum. Sudah ada fungsi masing-masing area disebutkan dalam aturan itu. Pertumbuhan perkantoran di kawasan TB Simatupang sudah seharusnya distop. Daya dukung lahan untuk bisnis, industri, dan berbagai kegiatan lain lebih cocok untuk daerah barat dan timur. Sementara itu, daerah selatan seharusnya hanya menjadi daerah residensial dan resapan. "Saya rasa, gedung-gedung yang sudah berdiri ini adalah sebuah rapor merah pemerintah sekarang dan sebelumnya. Kok bisa mengizinkan sampai seperti itu," ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa para investor perlu bersikap bijaksana. Bila perlu, Pemerintah DKI Jakarta seharusnya menurunkan moratorium agar tidak ada lagi pembangunan di lapisan belakang Jalan TB Simatupang. Menurut Bernardus, biarlah daerah di belakang tepi Jalan TB Simatupang menjadi daerah resapan. "Saya rasa properti developer harus berani memperlihatkan apa yang tertera di dalam rencana Kota Jakarta 2030 sebagai panglima pembangunan dan pengembangan kota. Pengembang harus refer ke situ. Apa yang legal dan yang tidak legal. Jadi, tidak semata-mata tren properti," tandasnya. Bernardus mengatakan, seharusnya pemerintah daerah berhenti memutihkan alih guna lahan. Kalau ada alih guna lahan, hal itu harus diselidiki penyebab di belakang itu. "Pasti ada sesuatu, pasti ada transaksi dan sebagainya. Karena, dalam perencanaannya tidak bisa dialihfungsikan. Harus ada alasan kuat karena alih guna lahan itu harus dikonsultasikan pada dewan yang sudah menandatangani RTRW dan RDTR," ujarnya. Area Kantor CBD Over Supply, Begini Cara Pengelola Atur Strategi | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo Head of Markets Angela Wibawa mengatakan, menariknya dengan membludaknya pasokan area perkantoran, akan memacu para pengelola kantor untuk mengatur strategi demi meningkatkan okupansi atau hunian kantor yang disewakannya. Jones Lang LaSalle (JLL) area perkantoran di kawasan Central Bussines District (CBD) Jakarta mengalami over supply. Tingkat permintaan di pasar perkantoran CBD pada triwulan I-2017 ini mencapai kurang lebih 21.000 meter persegi, sedangkan untuk Non-CBD mencapai kurang lebih 20,000 meter persegi Dia menambahkan, sektor bisnis yang berpotensi mengisi kekosongan hunian perkantoran di tahun ini di antaranya E-Commerce, IT, Insurance, dan professional services. "Jumlah pasokan gedung perkantoran yang akan masuk selama tahun 2017 ini membuat para pelaku bisnis siap melanjutkan kompetisi dengan skema harga yang baru," lanjutnya. Area Perkantoran Over Supply, Pengembang Mulai Hati-Hati | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Solo 2018-2019 akan turun (suplai kantor di Jakarta) dan 2020 akan tumbuh lagi," kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto di World Trade Center 1, Jakarta, Selasa (4/4/2017). Suplai area perkantoran di tahun 2017 tercatat mengalami pertambahan yang cukup signifikan. Namun tren bertumbuhnya area kantor di Jakarta diprediksi akan mulai mengalami penurunan di 2018-2019. Meski demikian, ia mengatakan, area kantor di Sudirman yang masuk sebagai kawasan Central Bussines District (CBD) Jakarta bertambah paling signifikan dibandingkan dengan kawasan lain. Hal menurutnya dipengaruhi oleh beberapa hal. "Seperti saya sampaikan berulang-ulang karena kenaikan KLB (Koefisien Luas Bangunan) di Sudirman jadi banyak gedung-gedung baru yang muncul yang luasannya jauh di atas rata-rata gedung eksisting, kemudian juga banyak gedung lama dirubuhkan untuk dibangun baru yang lebih besar lagi," tambahnya. Ia pun menyebutkan, meski sempat diproyeksikan area kantor di Jakarta pada 2017-2020 akan bertambah signifikan, menurutnya hal tersebut tidak akan terealisasi, mengingat suplai kantor di Jakarta sudah terbilang over. Sehingga jika ditambah lagi akan membuat tingkat okupansi menurun. "Artinya, developer sudah mulai aware, situasi ini sudah tidak ideal buat mereka masuk pasar perkantoran karena okupansi turun, rental turun. Sehingga apa yang sudah direncanakan di 2017-2020 akan mengalami tingkat persaingan cukup tinggi sehingga untuk pastikan gedung berjalan lancar itu agak riskan (berisiko)," terangnya. Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|