investor mencermati perkembangan terkini dari pemilu AS | PT Rifan Financindo Berjangka PusatPara investor sedang mencerna sejumlah rencana merger sejumlah korporasi besar di AS serta mencermati perkembangan terkini dari pemilu AS. Bursa saham AS di Wall Street ditutup dengan perubahan terbatas pada Senin waktu setempat, atau Selasa waktu Indonesia. Dengan demikian, menimbulkan ketidakpastian keikutsertaan Hillary Clinton dalam perlombaan menuju Gedung Putih melawan rivalnya, Donald Trump. Bursa saham bergejolak pada Jumat, seiring langkah FBI untuk menginvestigasi lebih banyak email Hillary Clinton, calon presiden dari Partai Demokrat, yang menggunakan email pribadi untuk kepentingan negara yang bersifat rahasia. Indeks Dow Jones ditutup turun 18,77 poin atau turun 0,1 persen ke 18.142,42. Indeks S&P 500 turun 0,26 poin atau turun 0,01 persen ke level 2.126,15. Dan indeks Nasdaq Composite turun 0,97 poin atau turun 0,02 persen ke level 5.189,14. Polling opini menunjukkan jarak pilihan warga atas Hillary kini semakin sempit dengan Trump. Menunjukkan bahwa masalah email ini menggerus kepercayaan publik terhadapnya. Pemilu presiden dan kongres dilaksanakan pada 8 November mendatang. Wall Street Turun Jelang Pertemuan the Fed | PT Rifan Financindo Berjangka PusatIndeks Dow Jones Industrial Average turun 18,77 poin atau 0,10 persen menjadi 18.142,42. Indeks S&P 500 turun tipis 0,26 poin atau 0,01 persen menjadi 2.126,15, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 0,97 poin atau 0,02 persen menjadi 5.189,13. "Enam bulan terakhir pertumbuhan pendapatan dan konsumsi kuat, untuk memperbaiki fondasi ekonomi AS, di mana sekitar dua pertiga dari pertumbuhan adalah belanja rumah tangga," kata ekonom di FTN Financial, Jay Morelock. Bursa saham di Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB (1/11) karena investor menunggu pertemuan kebijakan dua hari bank sentral, Federal Reserve yang dijadwalkan dimulai Selasa. Di sisi ekonomi, Departemen Perdagangan mengatakan pendapatan pribadi AS meningkat US$ 46,7 miliar atau 0,3 persen pada September, gagal memenuhi konsensus pasar sebesar 0,4 persen. Investor terus memantau pertemuan kebijakan Fed sebagai dasar lebih lanjut soal waktu kenaikan suku bunga. Para analis yakin bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunganya dalam pertemuan ini November. Sementara saham Honda Motor Co. naik tipis 0,03 persen menjadi US$ 29,83 per saham, setelah perusahaan menaikkan proyeksi kinerja setahun penuh. Keunggulan Clinton atas rekannya dari Republik, Donald Trump, menyempit signifikan sejak berita tersebut muncul pada Jumat lalu (28/10), menurut jajak pendapat RealClearPolitics. Surel tersebut ditemukan selama penyelidikan terpisah yang melibatkan mantan anggota Kongres Anthony Weiner. Investor juga fokus pada pemilihan AS. Direktur FBI James Comey mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen pada Jumat (28/10) bahwa badan tersebut sedang melakukan penyelidikan atas surat-surat elektronik (surel) terkait presiden calon Demokrat Hillary Clinton. Merger dan Kasus Hillary Clinton Bikin Wall Street Melemah | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 18,77 poin atau 0,1 persen ke posisi 18.142,42 poin. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 0,26 poin atau 0,01 persen menjadi 2.126,15 poin dan Nasdaq Composite turun 0,97 poin, atau 0,02 persen, ke posisi 5.189,14 poin. Jajak pendapat menunjukkan dukungan terhadap Clinton atas Trump kian menyempit sedikit sejak awal pekan lalu. Namun belum diketahui apakah kontroversi email akan terus mengikis dukungan terhadap Clinton. Pemilihan presiden dan kongres AS rencananya akan berlangsung pada 8 November. "Saya tidak akan setengah-terkejut jika akan melihat hal yang lebih dari ini pada minggu depan menjelang pemilu, di mana Anda tidak memiliki investor yang memiliki keyakinan yang kuat pada apa pun dan mereka hanya bermain dengan menunggu dan melihat," kata Chuck Carlson, Chief Executive Officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana. Wall Street berakhir melemah pada penutupan perdagangan di awal pekan ini, dipicu investor yang tengah mencerna langkah merger perusahaan-perusahaan skala besar serta kondisi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang penuh gejolak. Pasar saham tersentak pada Jumat pekan lalu, terkait langkah FBI yang menyelidiki lebih dalam mengenai penggunaan surat elektronik (email) dari calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Hal ini membuat ketidakpastian baru atas calon kandidat Demokrat dalam pemilihan presiden AS melawan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump. Selain soal Pemilihan Presiden AS, pasar juga dipengaruhi rencana merger, salah satunya saham General Electric yang harus tergelincir 0,4 persen setelah konglomerat industri ini mengatakan akan menggabungkan bisnis minyak dan gasnya dengan penyedia layanan ladang minyak Baker Hughes. Akibat ini saham Baker Hughes juga turun 6,3 persen. Pasar juga memantau hasil pertemuan Federal Reserve, yang dimulai pada Selasa. Para pedagang meragukan langkah Fed untuk menaikkan suku bunga pada pekan ini, sebab mereka masih akan mencari tanda-tanda untuk memantapkan harapan akan kenaikan pada pertemuan bank sentral di Desember. Di sisi lain, saham Level 3 Communications naik 3,9 persen setelah CenturyLink mengatakan akan membeli perusahaan tersebut dalam kesepakatan senilai sekitar US$ 24 miliar. Sedangkan saham CenturyLink turun 12,5 persen. Adapun saham yang melemah pada penutupan kali ini antara lain milik Zimmer Biomet Holdings yang jatuh 14 persen setelah laporan kuartalan perusahaan ini keluar. Ini menjadi saham dalam indeks S & P 500 yang mengalami penurunan persentase terbesar. Sekitar 6,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,4 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir. Pada Oktober ini, indeks The S & P 500 berakhir turun 1,9 persen. Ini menjadi bulan negatif berturut-turut bagi indeks dan kinerja bulanan terburuk sejak Januari. Namun, secara keseluruhan indeks S & P 500 naik sekitar 4 persen untuk tahun ini. Kemudian saham Nike turun 3,5 persen menyusul penurunan BofA Merrill Lynch, yang membebani Dow. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|