Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat meski terbatas | Rifanfinancindo Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.304. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan, aneka industri dan infrastruktur.Sedangkan sektor saham pertambangan naik 0,38 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,34 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,22 persen.Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain UNIC naik 24,75 persen ke level Rp 6.225 per saham, saham CSIS melonjak 24,48 persen ke level Rp 890 per saham, dan saham BMTR menanjak 4,69 persen ke level Rp 670 per saham.Sedangkan saham-saham uang tertekan antara lain saham AIMS melemah 15,28 persen ke level Rp 122 per saham, saham AGRS merosot 6,42 persen ke level Rp 204 per saham, dan saham TRST susut 6,25 persen ke level Rp 300 per saham. Analis BNI Securities Richard Jerry menjelaskan, Bursa AS ditutup cenderung flat pada perdagangan Jumat kemarin di mana terlihat dari indeks Dow Jones yang melemah 0,01 persen, sedangkan indeks Nasdaq hanya menguat 0,08 persen.Di Asia, indeks Nikkei ditutup melemah 0,64 persen, didorong melemahnya emiten berbasis minyak dan pertambangan akibat turunnya harga minyak global pada hari Kamis.Namun, IHSG ditutup menguat 0,23 persen ke level 5.716,8, melawan tren bursa di Asia Tenggara. Meningkatnya IHSG didorong oleh menguatnya emiten di sektor pertambangan dan infrastruktur,"Kami memperkirakan IHSG masih berpotensi menguat pada hari ini, dengan saham pilihan kami antara lain BBCA, TLKM, dan BBTN," jelas dia. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat meski terbatas pada awal sesi perdagangan saham. Investor asing kembali melakukan aksi beli.Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (29/5/2017), IHSG naik tipis 11,99 poin atau 0,21 persen menjadi 5.728,80. IHSG terus menguat meski terbatas pada pukul 09.00 WIB dengan kenaikan 13,79 poin atau 0,24 persen ke level 5.730,11. Indeks saham LQ45 mendaki 0,29 persen ke level 957,28. Seluruh indeks saham acuan menguat. Ada sebanyak 89 saham mendaki sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 42 saham melemah dan 105 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.730,84 dan terendah 5.725,08.Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.532 kali dengan volume perdagangan 100 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 87 miliar.Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 1,1 miliar di pasar reguler. Menakar saham syariah di bulan Ramadan | RifanfinancindoAnalis OSO Sekuritas, Riska Afriani berpendapat, peluang saham-saham syariah untuk bergrak menguat masih terbuka, mengingat beberapa saham yang berada dalam indeks JII penguatannya masih terbatas. Padahal JII merupakan kumpulan 30 saham syariah yang memiliki market capital terbesar.Menurutnya ada beberapa saham JII yang masih memiliki upside potential cukup tinggi sehingga dapat menjadi penggerak indeks yaitu, UNTR, INDF, BSDE, WIKA, LPPF, ADRO, PTBA, PTPP, ANTM, AALI, LSIP. Emiten-emiten ini memiliki kinerja yang baik, namun hal ini tidak sejalan dengan pergerakan harga sahamnya. Dia bilang meskipun perfoma ISSI saat ini masih di bawah IHSG, namun tidak menutup kemungkinan perfomanya bisa di atas IHSG ketika investor sudah mulai melirik saham-saham tersebut. Seperti halnya du tahun 2016, pertumbuhan IHSG sebesar 15.32% sementara pertumbuhan ISSI bisa mencapai 18.62%. "Ke depan saya masih optimis tehadap pergerakan saham-saham syariah," ungkapnya.Sementara analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada berpendapat saham-saham syariah yang bakal terkerek di bulan Ramadan ini adalah saham-saham sektor konsumer seperti ICBP, UNVR, MYOR, CPIN, JPFA. Selain itu ada juga sektor farmasi seperti KAEF, KLBF dan lainnya. "Sektor ritel juga banyak diminati oleh pelaku pasar, dan itu masuk dalam saham-saham syariah," ungkap Reza.Performa saham-saham syariah tahun ini masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun diperkirakan saham-saham yang tergabung dalam indeks saham syariah (ISSI) dan Jakarta islamic indeks (JII) akan melebihi capaian IHSG sampai akhir tahun.Tercatat dari awal tahun sampai 26 Mei 2017 indeks saham syariah (ISSI) tumbuh 6,62%, dan Jakarta islamic indeks (JII) tumbuh 6,25%. IHSG masih lebih unggul jika dibandingkan dua indeks tersebut yaitu tumbuh 7,93%. Begitupun dengan LQ45 yang tumbuh 7,90%. Saham-saham penggerak indeks syariah saat ini yaitu, UNVR, INTP, SSMS, UNTR, PWON, TLKM, ADHI, PWON. Dibuka Positif, IHSG Langsung Negatif | RifanfinancindoMembuka perdagangan awal pekan, Senin (29/5/2017), IHSG bertambah 10,884 poin (0,19%) ke level 5.727,699. Indeks LQ45 tumbuh 2,476 poin (0,26%) ke level 956,959.Sayangnya, penguatan IHSG ini tidak bertahan lama. Aksi jual investor asing memaksa IHSG jatuh ke zona merah hanya dalam lima menit perdagangan.Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG berkurang 6,014 poin (0,11%) ke level 5.710,801.
Sementara Indeks LQ45 turun 1,320 poin (0,14%) ke level 953,163.Akhir pekan lalu IHSG melanjutkan penguatan di perdagangan terakhir sebelum puasa. IHSG berakhir positif, naik 13 poin ke 5.716.Bursa-bursa Asia bergerak mix pagi hari ini. Pasar saham Jepang dan China bisa menguat, sementara Hong Kong dan Singapura melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif kemudian jatuh ke zona merah hanya dalam waktu singkat. Aksi jual investor asing jadi penyebabnya.Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.305 dibandingkan posisi sore pekan lalu Rp 13.294.Pada perdagangan preopening, IHSG naik 11,992 poin (0,21%) ke level 5.728,807.Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,015 poin (0,31%) ke level 957,498. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|