Investasi melambat dari kuartal sebelumnya | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan tersebut masih didorong oleh pengeluaran rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,01% YoY, dengan bobot sumbangan sebesar 55,32%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, lanjut dia, didorong oleh pengeluaran pada kelompok kesehatan dan pendidikan, transportasi, serta makanan dan minuman. "Inflasi juga terjaga pada angka 3,07%. Inflasi yang luamayan rendah akan pengaruhi kemampuan daya beli rumah tangga," tambahnya. Meski demikian, pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal ketiga tahun ini sedikit melambat dibandingkan kuartal II yang tercatat sebesar 5,04% YoY. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2016 sebesar 5,02% year on year (YoY). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal kedua 2016 yang sebesar 5,19% YoY, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015 yang hanya 4,73%. Kenaikan konsumsi rumah tangga tersebut tercermin pada penjualan ritel yang tumbuh 11,89% pada kuartal ketiga, terutama untuk komoditas makanan, minuman dan tembakau, perlengkapan rumah tangga, dan barang rekreasi. Selain itu, penjualan mobil juga tercatat meningkat 17,49%, impor barang konsumsi meningkat 11,19% YoY, dan volume transaksi kartu kredit tumbuh 22,7%. Dari sisi investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB), tercatat tumbuh 4,06% YoY, yang juga melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,06%. Hal tersebut menurutnya, dipengaruhi oleh impor barang modal jenis mesin pada kuartal ketiga mengalami penurunan dan penurunan pada realisasi belanja pemerintah. Suhariyanto menjelaskan, penurunan dikarenakan adanya penghematan anggaran pemerintah (self blocking) dan sedikit penurunan pada belanja pegawai YoY karena penyaluran gaji ke-13 tahun ini terjadi pada kuartal kedua sementara tahun lalu terjadi pada kuartal ketiga. Pada kuartal ketiga tahun ini, konsumsi pemerintah tercatat mengalami kontaksi atau minus 2,97% YoY, dibanding kuartal sebelumnya yang masih tumbuh tinggi 6,28% YoY. Sementara itu, konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) tumbuh 6,65% YoY. Sedangkan impor terkontraksi 3,87% YoY karena terkontraksinya impor jasa sebesar 4,49%. Dari sisi ekspor, Suhariyanto mencatat selama kuartal ketiga ekspor terkontraksi 3,69% YoY. BPS mencatat ekspor barang terkontraksi 7,65%, tetapi ekspor jasa tumbuh 7,93% seiring dengan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Kuarta III/2016 Turun Jadi 5,02% | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang AxaKepala BPS Suhariyanto mengatakan, ada beberapa faktor yang memengaruhi, salah satunya kondisi ekonomi global triwulan III masih belum stabil dengan tingkat pertumbuhan yang tidak merata. Selain itu, dari sisi domestik, inflasi secara quartal to quartal (QtQ) sebesar 0,9%. Namun, untuk year on yearnya masih cukup terkendali di tengah belanja pemerintah yang masih melemah. Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2016 sebesar 5,02% atau turun dari kuartal II/2016 yang tumbuh 5,18%. Namun masih lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal sama tahun lalu sebesar 4,79%. "Misalnya, negara mitra dagang Indonesia yang juga masih melambat ekonominya. Seperti Tiongkok pertumbuhannya stagnan di 6,7%. Singapura juga melambat dari 2,0% ke 0,6%, Korsel melambat dari 3,3% menjadi 2,7% dan Amerika Serikat menguat dari 1,3% ke 1,5%," kata dia di kantornya, Senin (7/11/2016). "Dari sisi penjualan mobil wholesale pada triwulan III mencapi 251.340 unit atau naik 5,08% secara year on year namun turun sebesar 5,09% secara QtQ," imbuh dia. "Selain itu, menguatnya permintaan masyarakat diindikasi oleh penjualan ritel yang tumbuh 11,89% (yoy) di triwulan III, lebih tinggi dibanding tahun lalu periode sama. Dan pertumbuhan permintaan kredit baru dan penyaluran dana pihak ketiga merupakan pendorong pertumbuhan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi," tutupnya. Faktor lain yang memengaruhi yakni, produksi emas pda kuartal III sebesar 14,81 juta ton atau naik 5,22% (yoy) dan 2,86% (QtQ). Jumalah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada kuartal III/2016 juga mengalami kenaikan mencapai 3,0 tujuh juta kunjungan atau naik 13,36% (yoy) dan 14,86% (QtQ). Ekonomi RI Tumbuh 5,02% di Kuartal III-2016 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa "Dengan memperhatikan apa yang terjadi di pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi ini sudah bagus," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto, di kantornya, Senin (7/1/2016). "Perlu ditingkatkan dari sisi tingginya (pertumbuhan ekonomi) maupun kualitasnya," katanya. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% di kuartal III-2016. Pertumbuhannya sedikit melambat dari kuartal II-2016 yang sebesar 5,18%. Jika dilihat dari periode Januari-September 2016 maka pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04%. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan kuartal III-2015 sebesar 4,79%. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|