IHSG berpeluang untuk kembali menguat | pt rifan financindo berjangka pekanbaru Mengutip Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2017 naik 3,2 persen ke level 47,33 dollar AS per barel. Dari sisi global, rilis data AS yang mengumumkan penjualan ritel yang diperkirakan positif 0,6 persen (MoM) dari sebelumnya yang turun 0,2 persen bakal menjadi obat kuat yang mengerek IHSG ke zona hijau. Sehingga dia memprediksi IHSG berpeluang kembali menguat pada level support 5.621 dan resistance 5.702. Pada saat yang sama, investor juga akan menanti pidato Pejabat The Fed pada Jumat mendatang terkait rencana kenaikan tingkat suku bunga yang bersifat hawkish terhadap dollar AS. Sehingga, Nafan menduga, IHSG pada Jumat akan melemah tipis di level support 5.620 dan 5.587, serta resistance di level 5.702 dan 5.752 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,77% ke level 5.653,008 pada Rabu (10/5). Bahkan sembilan dari sepuluh sektor penggerak IHSG, mencatatkan pelemahan. Adapun sektor komoditas memimpin penguatan sebesar 3,04 persen. Kendati begitu,seluruh bursa Asia bergerak di zona hijau pada Kamis (11/5). Penguatan ini pun terjadi seiring harga minyak yang kembali rebound setelah melemah selama beberapa waktu. Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas bilang, rilis data US Crude Oil Inventories yang mengalami penurunan tajam sebesar 5,2 juta barel mendapat respons positif oleh pelaku pasar. Para pelaku pasar pun merespons positif kebijakan Bank Sentral Australia dalam menetapkan tingkat suku bunga acuan di level 1,75 persen. Kendati begitu, Bima Setiaji, Analis NH Korindo Sekuritas bilang rilis data domestik maupun global tetap akan menjadi sentimen yang akan memengaruhi laju IHSG pada Jumat (12/5/2017) ini. Bima bilang, defisit neraca ekonomi Indonesia yang diperkirakan menjadi 1,5 miliar dollar AS dari sebelumnya 1,8 miliar dollar AS pada data yang akan dirilis Jumat besok akan membuat IHSG berpeluang untuk kembali menguat. Riset Saham First Asia Capital: IHSG Berpeluang Naik ke Level 5.630 - 5680 | pt rifan financindo berjangka pekanbaru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat. IHSG bergerak di level support 5.630 dan level resistance 5680. Menutup perdagangan, IHSG berakhir dengan 91 saham menguat, 249 saham melemah dan 94 saham stagnan. Sore ini, telah terjadi transaksi sebesar R7,59 triliun dari 9,71 miliar lembar saham diperdagangkan. Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan IHSG bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dan berpeluang rebound. Harga minyak mentah dan harga komoditas logam menjadi katalis penguatan IHSG. "Adapun saham - saham rekomendasi kami adalah TLKM, PGAS, ICBP, ASII, BBNI, INCO, KLBF, TOTL, BMTR, dan ELSA," pungkasnya. "Peluang penguatan IHSG juga terimbas dari pergerakan pasar saham emerging market yang mencatatkan penguatan tadi malam," terangnya sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (12/5/2017). Sementara itu, bursa saham Indonesia ditutup anjlok pada perdagangan hari Rabu, ditutup turun 44,05 poin atau 0,77% ke level 5.653,01. IHSG Berpotensi Koreksi Terbatas, Cermati Saham Pilihan Ini | pt rifan financindo berjangka pekanbaru Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan mencoba bergerak menguat dengan kisaran 5.653-5.700. "Secara teknikal IHSG break out moving average (MA) 7 dan menguji support MA25. Dengan penguhian MA25 seperti pada pergerakan sebelumnya IHSG akan mencoba rebound," ujar Lanjar. Untuk pilihan saham, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan XL Axiata Tbk (EXCL). Sedangkan Lanjar memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan EXCL. Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, laju IHSG berpeluang tertekan menjelang akhir pekan ini usai libur. Namun tekanan IHSG masih wajar lantaran didukung data ekonomi yaitu data penjualan ritel yang membaik. Meski demikian, harga komoditas masih mempengaruhi laju IHSG terutama harga batu bara. William menuturkan, dengan ada pergantian musim dapat pengaruhi permintaan dari komoditas tersebut. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.623-5.718 pada Jumat pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Jumat (12/5/2017). pt rifan financindo berjangka pekanbaru Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|