Yamaha Indonesia telah mengekspor lebih dari 1 juta unit | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa Ekspor perdana skuter bongsor itu turut dihadiri oleh Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan. Ekspor XMax ini juga mengukuhkan Yamaha Indonesia sebagai perusahaan sepeda motor terbesar di Indonesia dalam hal volume ekspor. Sejak 1997, produsen motor berlogo garpu tala itu telah mengekspor lebih dari 1 juta unit. Yamaha Indonesia melepas ekspor skuter XMax 300 cc ke Eropa, pada Selasa 18 April 2017). Pelepasan dilakukan di Kantor Pusat PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Pulogadung, Jakarta Timur. Ini merupakan ekspor pertama kalinya XMax oleh Yamaha Indonesia ke pasar Eropa. Selama ini, Yamaha telah mengekspor berbagai model sepeda motor, seperti YZF-R25, R3, dan NMax ke Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan negara lainnya. XMax mulai diekspor pada April 2017. Hingga akhir tahun ini target ekspor XMax mencapai 24 ribu unit dengan tujuan negara-negara Eropa, yakni Italia, Inggris, dan Prancis. Selain itu, XMax juga akan dikirim ke beberapa negara Asia seperti Taiwan, Jepang, Turki, dan China, serta Australia. Tak hanya itu, ekspor ini juga memberikan kontribusi kepada Pemerintah dan perekonomian Indonesia yang sedang memerlukan pertumbuhan ekspor lebih. "Ini hanyalah satu bagian dari sejarah bisnis ekspor Yamaha Indonesia dan kami bertekad kuat memperluas kegiatan ekspor untuk masa yang akan datang," kata Executive Vice President and COO PT YIMM, Dyonisius Beti. 'Kalau Sudah Tembus ke Eropa, ke Negara Lain Jadi Mudah' | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa Menurut GM Aftersales and Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), M Abidin, pasar Eropa memiliki standar yang tinggi. Awalnya, ekspor Yamaha belum sampai Benua Biru. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) telah mengekspor beberapa model sepeda motor ke banyak negara di dunia. Salah satu negara tujuan ekspornya adalah ke negara-negara di Eropa. "Awalnya itu 1997 itu bukan model global. Itu motor-motor seperti bebek, terutama ke Amerika Selatan sama Afrika, belum sampai Eropa. Eropa itu kan standarnya tinggi sekali. Pertama yang kita perbaiki itu standar buku manual, terus spesifikasi euro standar. Buku manual itu ada code wording, itu enggak sembarangan. Setiap negara itu memiliki standar sendiri. Sampai manual pun begitu, service manual pun begitu. Semua wording-wording safety harus tepat. Termasuk juga produknya. Produknya juga harus pas regulasinya mereka. Kalau dia Euro4, kita harus suplai yang Euro4," kata Abidin di Jakarta. Permintaan pasar di Eropa, kata Abidin, sudah lumayan. Tapi, untuk ekspor, Yamaha Indonesia harus bisa me-manage risiko. "Pertama, sumber daya manusia kita siap enggak. Terus kalau ada market handling kita harus ready. Contohnya kemarin R25 yang domestik cuma 25 ribu, ekspor 100 ribu lebih. Itu kan juga sangat rumit handling-nya," ujar Abidin. Kini, beberapa model yang diproduksi YIMM sudah sampai ke Eropa. "Kalau kita sudah masuk ke Eropa, untuk masuk ke negara-negara lain jadi mudah," ujarnya. Yamaha akan Luncurkan NMAX Versi Baru | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa Soal XMAX, General Manager After Sales and Public Relation YIMM, M Abidin, mengatakan, meski XMAX versi Eropa dan versi lokal sama-sama diproduksi di dalam negeri, namun akan ada sedikit perbedaan spesifikasi. Selain kapasitas mesinnya lebih besar, 50cc, standar emisi XMAX yang diekspor sudah Euro 4. “Sedangkan, XMAX 250 masih Euro 3. Yang dijual di Eropa juga menggunakan mata kucing (komponen yang berfungsi memantulkan cahaya),” tuturnya. Soal warna, XMAX 300 tersedia tiga pilihan, yaitu Quasar Bronze, Milky White dan Matt Grey. “Dimensi enggak berbeda, pasar lokal tambah warna kuning,” ujarnya. Wakil Presiden Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti, mengungkapkan, awalnya NMAX ditargetkan bisa terjual sekitar lima ribu unit. Rendahnya target penjualan itu dikarenakan NMAX tergolong dalam skuter matik premium. Saat pertama kali diluncurkan pada Februari 2015 lalu, kehadiran Yamaha NMAX mendapat sambutan yang meriah dari konsumen. Hal itu terlihat dari banyaknya permintaan terhadap skuter matik bongsor tersebut. “Target awalnya untuk domestik hanya lima ribu unit, untuk ekspor lebih besar. Tapi ternyata, permintaan pasar itu lima kali lipat. Jadi, ada 25 ribu unit setiap bulan,” ujar Dyon di Jakarta. Menyusul masih tingginya minat masyarakat terhadap NMAX, Yamaha berencana menghadirkan versi terbaru dari pesaing Honda PCX itu. Apalagi sejak diluncurkan, belum ada penyegaran yang dilakukan terhadap motor tersebut. “Lagi dipikirkan ada (penyegaran), tapi lagi fokus XMAX dulu. Kami ekspor dulu,” katanya. Namun menurutnya, sejak dua sampai tiga bulan terakhir ini, pasar NMAX mengalami penurunan, menjadi sekitar 13 ribuan unit per bulan. Hal itu karena kehadiran motor baru Yamaha, yakni Aerox versi baru. “Kami bersyukur ekonomi bertumbuh dengan baik. Lapisan menengah ke bawah yang dulunya pemakai Mio, sekarang bukan masuk low price category lagi,” jelasnya. Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|