BRI menargetkan 25 digital branch tahun ini | PT Rifan Financindo Berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan, bertransaksi di kantor cabang digital (digital branch) lebih simpel. Dengan begitu dapat pula menghemat waktu transaksi. Melalui digital branch pula nasabah dapat lebih mudah mencari info mengenai produk atau layanan perbankan. "Selama ini kan dilayani CS, kalau di digital branch diganti dengan smart table. Semua info perbankan bisa dijelaskan di smart table," tambah Asmawi. "Kalau mau menabung tinggal datang ke mesin. Lalu kalau mau buka rekening hanya dengan waktu tiga menit bisa punya rekening dan kartu," jelas Direktur Utama BRI Asmawi Syam, saat ditemui seusai peluncuran digital branch di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis, (9/3). Baca: Bikin 25 Kantor Cabang Digital, BRI Guyur Rp 25 Miliar Ia menyatakan, BRI menargetkan 25 digital branch tahun ini. Sebelumnya sudah ada 12 cabang digital yang dibangun, seperti di Bandara Soekarno-Hatta, dan lainnya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri sebelumnya telah mendorong seluruh bank di Tanah Air untuk membuka digital branch. Hal itu demi mengikuti perkembangan era digital, sehingga dapat melayani nasabah lebih paripurna. Ia menjelaskan, biasanya nasabah datang ke kantor cabang konvensional untuk membuka rekening. Kemudian menemui customer service (CS) selama 10 sampai 12 menit, bahkan bisa 15 menit bila antrean panjang. BRI Targetkan 25 BRI Digital di Tahun 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam mengatakan, peresmian ini dalam rangka transformasi outlet BRI di era digitalisasi. BRI Digital Kota Kasablanka merupakan upgrade dari Hybrid Lounge BRI yang sebelumnya sudah ada di Kota Kasablanka sejak tahun 2015. "Full digital branch sekarang sudah ada 12, sampai akhir tahun kira-kira akan ada penambahan sekitar 13 lagi, jadi total 25 BRI Digital,” ujar Asmawi saat peresmian BRI Digital di Jakarta, Kamis (9/3/2017). Selain outlet digital, perseroan juga mempunyai layanan kredit digital, serta layanan channel. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan memiliki 25 outlet BRI Digital hingga penghujung tahun 2017. Sampai sekarang, perseroan telah memiliki 12 outlet BRI Digital yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Setelah sebelumnya meresmikan outlet canggih BRI Digital di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Agustus 2016 lalu, kali ini BRI menghadirkan BRI Digital di Kota Kasablanka. BRI Digital di Kota Kasablanka merupakan outlet BRI Digital yang ke-12. "Kami juga ada yang konvensional, kemudian full digital branch dan di tengah-tengahnya itu ada dual system. Di konvensional, kami tempatkan juga mesin digital tetapi kalau di full digital branch, tidak ada orang yang melayani karena semua dilayani mesin. Konvensional dilayani manusia, sedangkan yang dual sistem itu dilayani manusia dan mesin," jelas Asmawi. Adapun terkait investasi untuk full digital branch, Asmawi mengaku berkisar antara Rp1 miliar-Rp3 miliar tergantung dari mesinnya. "Kalau investasi untuk membuka digital branch ini tergantung mesinnya, kisaran Rp1 miliar sampai Rp2 miliar, ada juga yang Rp3miliar. Dan memang ini lebih mahal dari konvensional," katanya. Kedepan, emiten BUMN ini akan terus memperluas layanan perbankan digital di Indonesia dengan menghadirkan BRI Digital Banking dan branchless banking yang nantinya tidak hanya di Pulau Jawa saja. Lebih lanjut dia menuturkan, digital branch ini diperuntukan bagi generasi milenial atau gen Y yang membutuhkan kecepatan layanan. "Gen Y itu kan tidak mau served by conventional. Dengan digital branch, buka rekening saja hanya tiga menit," imbuhnya. BRI Buka Cabang Tanpa Teller dan Customer Service | PT Rifan Financindo Berjangka Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, mengungkapkan bank pelat merah itu sudah membuka 12 kantor cabang digital banking. Semua cabang tersebut tak lagi menyediakan petugas customer service dan teller alias dilayani oleh mesin. "Kalau di bank konvensional, kita datang ke bank mau tanya-tanya ke customer service, dengan digital banking tak perlu lagi. Bahkan satu mesin bisa melayani 3 orang sekaligus. Bahkan untuk membuka tabungan hanya perlu 3 menit," kata Asmawi di Mal Kasablanca, Jakarta, Kamis (9/3/2017). "Investasi satu cabang digital banking itu Rp 1-2 miliar, tergantung mesinnya. Investasi memang lebih mahal daripada kita buka cabang konvensional, tapi di sisi lain kita enggak perlu tenaga kerja, jadi enggak perlu gaji karyawan. Ini kan penambahan cabang, bukan untuk menggantikan cabang konvensional yang sudah ada, jadi tidak mengurangi karyawan BRI," tambahnya. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tengah fokus menggarap kantor cabang digital banking. Semua pelayanan dari informasi, setor tunai, sampai buka tabungan, semuanya bisa dilakukan melalui mesin dan aplikasi. Selain full branch layanan digital, bank berkode BBRI itu juga sudah membuka 100 layanan digital banking di kantor cabang konvensional, sehingga bisa memberikan pilihan nasabah. Pihaknya menjamin, penggunaan mesin pengganti teller dan customer service ini tidak mengurangi karyawan yang ada saat ini. "Jadi semua yang dikerjakan customer service dan teller, bisa digantikan mesin ini. Tapi tetap ada orang yang bertugas di full branch sebagai asistensi saja. Total tahun ini kita targetkan sudah ada 25 full branch," jelas Asmawi. Layanan yang diberikan meliputi setoran tunai, pembukaan rekening tabungan, dan informasi produk BRI. Menurutnya, selain memang untuk menyasar nasabah usia muda, digital banking bisa jadi salah satu strategi perseroan melakukan efisiensi dari sisi tenaga kerja. PT Rifan Financindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|