Seluruh sektor mengalami kenaikan penyerapan tenaga kerja | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STc Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, penurunan tersebut tercermin dari adanya peningkatan jumlah angkatan kerja sebesar 125,44 juta orang, atau naik sebanyak 3,06 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan, jumlah penduduk kerja meningkat sebanyak 3,59 juta orang. Berdasarkan data otoritas statistik, hampir seluruh sektor mengalami kenaikan penyerapan tenaga kerja. Misalnya, di sektor jasa kemasyarakatan sebanyak 1,52 juta orang atau naik 8,47 persen, kemudian sektor perdagangan sebanyak 1,01 juta orang, atau naik 3,93 persen. Badan Pusat Statistik melaporkan, tingkat pengangguran terbuka Indonesia pada Agustus 2016 mencapai 5,16 persen (7,03 juta orang) atau menurun 0,57 poin (530 ribu orang), terhadap TPT Agustus 2015 yang sebesar 6,18 persen (7,56 juta orang). “Sedangkan jumlah penganggur turun sebanyak 530 ribu orang,” kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 7 November 2016. Serta sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebanyak 500 ribu orang atau 9,78 persen. Kecuk menambahkan, fenomena angkutan umum berbasis aplikasi seperti Go-Jek dan sejenisnya, telah membantu meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor transportasi. “Iya. Go-Jek berpengaruh,” katanya. Sedangkan TPT terendah, berada di provinsi Bali yaitu sebesar 1,89 persen. Kemudian disusul dengan Bangka Belitung sebesar 2,60 persen, Yogya dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 2,72 persen, dan Gorontalo 2,76 persen. Jika melihat lebih jauh, TPT tertinggi menurut provinsi tercatat di provinsi Banten sebesar 8,92 persen. Kemudian disusul dengan Jawa Barat sebesar 8,69 persen, Kalimantan Timur sebesar 7,95 persen, Kepulauan Riau sebesar 7,69 persen, dan Aceh sebesar 7,57 persen. BPS: Tingkat Pengangguran Turun 530 Ribu Orang | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STc Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan jumlah penganguran karena hampir semua sektor mengalami kenaikan penyerapan tenaga kerja, kecuali sektor konstruksi yang turun sebanyak 230 ribu orang (2,80 persen). Tidak luput, banyak ibu rumah tangga (RT) yang tadinya berhenti bekerja, sekarang sudah bekerja kembali. Pada Agustus 2016, keadaan ketanagakerjaan mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal itu terlihat dari data jumlah angkatan kerja yang mencapai 125,44 juta orang atau naik sebanyak 3,06 juta orang dibanding Agustus 2015 yang hanya mencapai 128,30 juta orang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran mengalami penurunan sebanyak 530 ribu orang, dari 7,56 juta orang di Agustus 2015 (yoy) menjadi 7,03 juta orang penganggur di Agustus 2016. "Kenaikan jumlah tenaga kerja terutama di sektor jasa kemasyarakatan sebanyak 1,52 juta orang (8,47 persen), sektor perdagangan sebanyak 1,01 juta orang (3,93 persen), dan sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebanyak 500 ribu orang (9,78 persen)," jelas Suhariyanto, ditemui di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (7/11/2016). Adapun posisi jumlah penduduk bekerja naik 3,59 juta orang, dari 114,82 juta orang di Agustus 2015 menjadi 118,41 juta orang per Agustus 2016. "Pada Agustus 2016, TPAK laki-laki sebesar 81,97 persen sementara TPAK perempuan hanya sebesar 50,77 persen. Dibanding kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,74 persen poin sedangkan TPAK perempuan mengalami kenaikan 1,90 persen," pungkas Suhariyanto. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menggambarkan persentase penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) yang berpartisipasi aktif di pasar kerjam TPAK pada Agustus 2016 sebesar 66,34 persen diartikan bahwa dari 100 penduduk usia kerja terdaftar sekitar 66 orang yang berpartisipasi aktif di pasar kerja. Partisipasi di pasar kerja masih menunjukkan adanya kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan. BPS Nilai Ojek Online Kurangi Angka Pengangguran | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Jakarta STc Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, berkurangnya tingkat pengangguran di Indonesia, lantaran adanya fenomena terbukanya lapangan kerja baru di sektor transportasi yakni ojek online. "Di beberapa kota besar, ojek online sudah sangat banyak. Memang adanya angkutan ojek motor dan angkutan bermotor itu, punya andil. Di DKI kenaikannya tertinggi untuk transportasi ojek online," tutur dia di kantornya, Jakarta, Senin (7/11/2016). Menurutnya, fenomena ojek online ini selain membantu masyarakat juga membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja. Seperti diketahui, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2016 mencapai 7,03 juta orang. Jumlah ini turun 530.000 orang dibanding periode sama tahun lalu. "Misalnya Bali dan Bangka Belitung (Babel). Di sana pariwisatanya jalan sekali. Ketika pariwisata berkembang ada angkatan kerja terserap, cakupannya luas," tutupnya. Meski demikian, Suhariyanto juga mengatakan, untuk beberapa daerah, bahkan sektor pariwisata malah berkembang untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Terutama untuk beberapa daerah yang terkenal akan destinasi wisatanya. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|