jalan tol Bawen - Yogyakarta dapat beroperasi pada 2019 | PT Rifan Financindo Berjangka PusatKepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menyatakan, jumlah tersebut dihitung dari 1,5 kali dari panjang tol dikali investasi per kilometer (km) nya, yaitu sekitar Rp100 miliar. Ruas panjang tol ini dibangun sepanjang 71,5 kilometer (km), sehingga total investasi yang harus dikeluarkan sebesar Rp10,72 triliun. "Harusnya sih 2017 kami dorong updating document, sehingga kalau bisa akhir tahun 2017 kami lelang lah," terang dia. Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) telah menghitung investasi yang harus dikeluarkan dalam proyek pembangunan jalan tol Bawen - Yogyakarta sekitar Rp10,72 triliun. Sementara itu, lanjutan studi kelayakan ruas jalan tol yang masuk dalam master plan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) hingga 2025 ini akan dimulai lagi tahun depan, dengan target lelang akhir 2017. Namun, target tersebut dipercepat karena jalan tol tersebut diprediksi menjadi pemicu untuk percepatan pengembangan pariwisata Candi Borobudur. "Kalau 2017 lelang, ya 2018 harusnya bisa jalan. Panjang ruas jalan tolnya 71,5 km," terang dia. Asal tahu saja, target lanjutan studi kelayakan ini dipercepat dari target semula yang direncanakan dilakukan pada tahun 2018. BPJT menargetkan proses konstruksi dapat mulai dilakukan pada tahun 2018. Sehingga, jalan tol Bawen - Yogyakarta dapat beroperasi pada 2019. Bangun Jalan Tol 1.000 Km, RI Tawarkan 2 Proyek ke Investor | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemerintah telah merealisasikan pembangunan jalan tol sepanjang 176 km dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, targetnya 1.000 km sampai dengan periode 2019. Herry memastikan, pemerintah sudah memasuki penawaran tender. Ada enam proyek yang dilelang dan empat di antaranya telah diumumkan pemenangnya. Sementara dua proyek jalan tol lain bakal ditenderkan tahun depan. Guna mengejar target pembangunan jalan tol 1.000 kilometer (km) hingga 2019, pemerintah akan melelang dua proyek jalan bebas hambatan pada tahun depan. Dua proyek itu adalah tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 120 Km dan Bawen-Yogyakarta 71,56 km. "Saat ini ada 30 proyek jalan tol yang sedang dalam tahap konstruksi sepanjang 1.300 km, termasuk proyek Trans Jawa dan Sumatera," ia menerangkan di Jakarta, Rabu (9/11/2016). Proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta, kata dia, memiliki panjang 71,56 km dengan nilai investasi sekitar Rp 12 triliun-13 triliun. Tol ini bagian dari proyek jalan bebas hambatan Semarang-Solo yang masih dalam tahap konstruksi. Tol tersebut akan mendukung pengembangan destinasi wisata Candi Borobudur. "Ada dua proyek jalan tol yang akan ditender di 2017, yakni tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang dan Bawen-Yogyakarta," jelas Herry. Sementara tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 120 km, diakui Herry, akan tersambung dengan tol Jagorawi dari Jakarta ke Sukabumi yang sedang dibangun. Jakarta-Bandung terhubung tol Cikampek dan Cipularang. Herry bilang, studi kelayakan (feasibility study/FS) jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang telah dimulai sejak 2009, sehingga perlu ada revisi. "Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang ini bisa jadi alternatif kalau terjadi kemacetan lalu lintas atau kepadatan trafik di Sukabumi yang banyak dikunjungi wisatawan," terangnya. "Sebelum penawaran tender di akhir 2017 semoga bisa direvisi. Kami juga sudah koordinasi dengan Bank Dunia untuk melihat kemungkinan menerima skema dukungan dari mereka bahwa proyek ini memang sudah siap dan bisa dikerjasamakan dengan institusi multilateral seperti Bank Dunia," paparnya. "Akuisisi jalan tol Trans Jawa dan bagian dari Trans Sumatera rute Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 135 Km akan selesai di Desember ini," dia menandaskan. Menurut Herry, salah satu tantangan Indonesia dalam membangun jalan tol adalah akuisisi lahan. Ada skema swasta menalangi dulu dana pembebasan lahan, lalu pemerintah menggantinya. Tarif Tol Naik, Operator Bangun Ruas Baru | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum Herry Trisaputra Zuna mengatakan, rencana pembangunan jalan tol Jakarta- Cikampek Elevated atau Jakarta- Cikampek II merupakan tindak lanjut dari kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek yang mengalami kenaikan tarif pada 22 Oktober 2016. ”Penyesuaian tarif itu salah satunya dimaksudkan supaya operator bisa memiliki investasi untuk pembangunan jalan tol baru. Jadi, harus dimaknai juga bahwa penyesuaian tarif dilakukan agar operator bisa membangun jalan tol baru mengurai ruas tol yang sudah melebihi kapasitas,” ungkap dia di Jakarta. Kenaikan tarif tol setiap dua tahun sekali yang ditetapkan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mewajibkan operator jalan tol melakukan investasi baru. Menurut dia, operator dalam hal ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk dibebani tanggung jawab untuk membangun ruas baru dari kenaikan tarif tersebut. Sebagai informasi, BPJT telah mengumumkan pemenang lelang investasi pada proyek tol Jakarta-Cikampek Elevated kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa pada awal Oktober 2016. Herry menuturkan, pembangunan jalan tol baru melalui penyesuaian tarif akan mempertimbangkan ruas tol baru kepada masing-masing operator jalan tol di Indonesia. Saat ini, kata Herry, proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated sudah berada dalam tahapan usulan pemenang. Selanjutnya, di akhir November penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) akan diteken. ”Dua bulan berikutnya akan berbentuk PT baru. Pembangunan awal akan dilakukan di antara Karawang barat sampai Cikunir,” kata dia. ”Jadi, semua arahnya ke sana nanti seperti pembangunan baru untuk Jakarta-Cikampek II ini, nantinya akan ada ruas tol Jagorawi II, Jakarta-Tangerang II mempertimbangkan ruas eksisting yang volumenya sudah sangat padat,” ungkap dia. Khusus untuk ruas Krian- Lugundi-Blunder, Kamal-Teluk Naga-Balaraja serta Jakarta- Cikampek II merupakan proyek unsolicited atau proyek atas prakarsa. Sebagai informasi, BPJT telah membuka tender jalan tol baru di antaranya untuk ruas Serang-Panimbang, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Krian- Legundi-Bunder, Semanan-Balaraja, Kamal-Teluk-Balaraja, Akses Tanjung Priok, Jakarta Cukampek II (elevated) serta Jakarta-Cikampek II selatan. Terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said mengatakan, pembangunan ruas tol baru merupakan tanggung jawab pemerintah. Menurut dia, pembangunan jalan tol tidak harus melihat adanya bukaan ruas baru, melainkan harus mempertimbangkan pelayanan jalan tol kepada para penggunanya. ”Kita sudah usulkan dalam program legislasi nasional sehingga akan dibahas dalam waktu dekat. Undang-undang jalan yang berkaitan dengan jalan tol saya kira sudah tidak sesuai lagi. Harus ada batasan-batasan di mana masyarakat bisa merasa nyaman ketika berkendara di jalan tol, bukan malah merasakan kemacetan,” pungkas dia. Dia menambahkan, pihaknya di Komisi V telah mengusulkan perubahan undang-undang yang berkaitan dengan jalan tol. Selama ini, kata dia, perencanaan ruas baru jalan tol tidak selalu menyelesaikan persoalan kepadatan kendaraan. ”Hanya memindahkan kemacetan. Saya kira pemerintah harus berpikir keras supaya pelayanan jalan tol bisa dinikmati dengan nyaman oleh penggunanya. Makanya, perlu koordinasi semua stakeholder. Misalnya, ada pembatasan kendaraan melalui kenaikan pajak kendaraan dan sebagainya, termasuk memaksimalkan moda transportasi massal di dalam kota,” ujar dia. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|