PUPR berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur di 10 KSPN | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA CABANG MEDANKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur di 10 KSPN. Demi merealisasikan target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mendatang, pemerintah mengembangkan 10 dari 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). "Adapun infrastruktur itu yang kami dahulukan adalah soal aksesabilitasnya. Dari sisi Kementerian PUPR akan disiapkan jalan baik nasional ataupun lingkungan di kawasan pariwisata tersebut," papar Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan, dalam jumpa media di Jakarta, Jumat (28/10/2016). Ke-10 kawasan terwebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. BPIW melakukan pendekatan wilayah yang dituangkan dalam 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) dengan konsentrasi pada KSPN. "WPS ini juga sebagai basis perencanaan dan pemrograman infrastruktur PUPR secara terpadu untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan meningkatkan daya saing," ucap Rido. Pendekatan wilayah ini digunakan BPIW untuk memadukan pembangunan wilayah dengan "market driven" sehingga semua aspek mulai dari ekonomi, sosial, dan lingkungan bisa terakomodasi untuk membangun infrastruktur berkelanjutan. Di dalam pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR TA 2016, BPIW mendapatkan setidaknya Rp 410,5 miliar dari total Rp 98 triliun. Sedangkan pada APBN 2017 yang sudah disahkan oleh Komis V DPR RI, BPIW mendapatkan anggaran sebanyak Rp 263 miliar dari total Rp 101,496 triliun. Realisasi keuangannya sendiri hingga Oktober 2016 ini telah mencapai 57,75 persen dengan diikuti realisasi fisik sebesar 58,06 persen. Pemerintah Bangun Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Mulai 2017 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan mengungkapkan pembangunan jalan tol ini bagian dari master plan pengembangan lokasi wisata Candi Borobudur hingga 2025. Rido memperkirakan, proses FS selesai sekitar enam bulan. Dengan demikian diharapkan akhir 2017 proses pelelangan dapat dimulai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah bersiap untuk melakukan pra Feasibility Study (FS) pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta. "Tahun depan kita akan mulai, pertama dengan kajian melalui FS, setelah itu nanti akan proses pelelangan, tol ini sekitar 100 kilometer (km)," papar Rido di Kantornya, Jumat (28/10/2016). "Ini sebagai bagian dari tanggung jawab kita dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata, khususnya di Candi Borobudur," ujar dia. Saat ini Kementerian PUPR sendiri juga sudah memiliki peta jalan jangka panjang hingga 2025 mengenai hal-hala apa saja yang akan dikembangkan sesuai dengan peta jalan Kementerian Pariwisata dan pemangku kepentingan lainnya. Sebenarnya dalam master plan, Rido menuturkan, memulai kajian untuk pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta ini baru akan dimulai 2018. Namun dari Kementerian Pariwisata mendorong pembangunan tol ini bisa dipercepat. Seperti diketahui, Kementerian PUPR memiliki anggaran Rp 766 miliar dalam pengembangan kawasan wisata pada 2017. Anggaran itu akan difokuskan untuk pengembangan sarana infrastruktur di tiga kawasan pariwisata yaitu Danau Toba, Candi Borobudur dan Mandalika. Kementerian PUPR Libatkan Bank Dunia Bangun Infrastruktur Wisata | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Medan "Surat dari Sekretariat Jenderal KemenPUPR telah disampaikan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas terkait pengusulan kegiatan penyusunan 'intergrated master plan' untuk tiga destinasi wisata prioritas dalam rencana pinjaman luar negeri," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan di Jakarta, Jumat (28/10). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melibatkan Bank Dunia (World Bank) terkait pinjaman dana dalam membangun infrastruktur pengembangan tiga lokasi wisata. Kementerian PUPR akan mendukung penuh dari segi infrastruktur akses peningkatan sumber daya air, keciptakaryaan, maupun penyediaan perumahan bagi tiga destinasi wisata prioritas tersebut. "Pada pengembangan kawasan Danau Toba saat ini sedang dalam proses pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang ditargetkan selesai pada tahun 2018, dan juga pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi-Siantar-Parapat yang ditargetkan selesai 2019," tutur Rido. Tiga tujuan pengembangan wisata tersebut adalah Kawasan Pariwisata Danau Toba, Borobudur dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini Kementerian PUPR tengah dalam proses pembentukan tim lelang dan proses pengumuman lelang, serta finalisasi term of reference (TOR) untuk kegiatan penyusunan intergrated master plan. Realisasi dukungan ini dikarenakan pada tahun 2015 jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 10,4 juta jiwa. Oleh karena itu, potensi wisata lokal mempunyai potensi untuk ditingkatkan. Pemerintah menargetkan jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 20 juta jiwa pada 2019. Program dukungan pembangunan infrastruktur di sektor pariwisata ini dilakukan Kementerian PUPR melalui empat Ditjen, yaitu Ditjen Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air dan Penyediaan Perumahan. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|