penciptaan lapangan kerja bisa mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan | PT Rifan Financindo Berjangka PusatMenteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang P.S. Brodjonegoro berpesan kepada para calon pimpinan kepala negara dan daerah menjadikan penciptaan lapangan kerja dan investasi sebagai visi dan misi dalam kampanye. Pasalnya, penciptaan lapangan kerja bisa mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan. Dia menjadikan contoh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (AS), yang selalu menjadikan upaya menekan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja sebagai agenda kampanye calon kepala negara/negara bagian. Bambang membagikan pengalamannya saat menuntut ilmu di salah satu negara bagian AS, Illinois. Kala itu, pemerintah negara bagian ingin melakukan investasi untuk membangun bangunan penjara. "Kalau orang bekerja maka kemampuan untuk bisa keluar dari kemiskinan lebih cepat dan bisa mengurangi potensi ketimpangan," tutur Bambang dalam diskusi panel di Kantor Bappenas, Selasa (1/11). Setelah terpilih, lanjut Bambang, visi dan misi itu kemudian bisa dijadikan salah satu pertimbangan utama dalam membuat kebijakan. Kunci penciptaan lapangan kerja, katanya, bisa tercapai jika ada investasi. Karenanya, setiap kepala daerah di Indonesia jangan sampai resisten terhadap masuknya investasi. "Yang mengejutkan saya, ternyata banyak dari pemerintah county atau district (setingkat kabupaten) yang berebut untuk menjadi lokasi penjara," ujarnya. Sebagai informasi, pemerintah menargetkan bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 6,18 persen pada tahun 2015 menjadi 4-5 persen pada tahun 2019. Artinya, setiap tahunnya harus ada sekitar 10 juta sampai 11 juta lapangan kerja baru selama lima tahun atau 2 juta lapangan kerja baru per tahun. (ags) Tidak hanya yang terkait dengan operasional penjara, tetapi juga efek berganda yang tercipta. "Jadi bagaimana kepala daerah setiap mengambil kebijakan selalu berpikir berapa lapangan kerja yang bisa diciptakan," ujarnya. Alasannya, kata Bambang, setiap kepala daerah telah memikirkan besarnya potensi penciptaan lapangan kerja baru yang muncul dari pembangunan penjara itu. "Ketika ada penjara, kepala distrik berpikir, kalau ada orang yang dipenjara pasti akan ada yang menengok. Kalau yang menengok dari jauh maka perlu hotel, perlu makan, kalau bawa mobil perlu isi bensin," ujarnya. Bappenas: AS Berebut Bangun Penjara Demi Lapangan Kerja | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Menteri PPN atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, mungkin fenomena itu tidak akan terjadi di Indonesia. Sebab, akan menjadi kesan negatif kalau ada daerah yang jadi tempat tinggal para pelaku kriminal. Bambang menceritakan hal tersebut berdasarkan pengalamannya ketika masih kuliah di Illinois, negara di wilayah barat tengah Amerika Serikat. Waktu itu, negara bagian memberi kesempatan kepada para Pemkot untuk mendirikan dua penjara tersebut. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) di Amerika Serikat (AS) berlomba membuka lapangan kerja. Bahkan antar Pemkot sampai harus berebut membangun jatah penjara yang akan dilakukan gubernur negara bagian. "Wali kota kalau di Indonesia mau enggak jadi tempat penjara? Kesannya kriminal tapi yang mengejutkan saya banyak district di Amerika yang berlomba jadi tempat dibangun dua penjara, berebut dua penjara (yang akan dibangun negara bagian)," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/11/2016). "Negara bagian waktu saya kuliah akan bangun dua penjara baru. Menariknya, mereka memutuskan punya anggaran bangun dua penjara baru kemudian negara bagian beri kesempatan ke district jadi lokasi dari penjara tersebut," kata dia. "Mereka lihat negara bukan hanya negara tapi berapa pekerja yang muncul di sana bukan hanya jumlah sipir atau di dalam penjara tapi multiplier kalau penjara ada yang ditahan, ada keluarga yang nengok. Ketika keluarga nengok, enggak bisa dua hari, tempat jauh, perlu hotel, makan di restoran, bawa mobil perlu isi bensin. Restoran, hotel, pom bensin, dan lain-lain ada 200 kesempatan kerja baru," pungkasnya. Menurutnya, alasan para Pemkot ngotot dapat jatah mendirikan penjara untuk membuka lapangan kerja lebih banyak di tempatnya. Jika ada penjara di satu wilayah maka akan banyak efek ganda yang muncul dari sisi peningkatan jumlah tenaga kerja. Penciptaan Lapangan Kerja Jadi Isu Utama Peningkatan Kesejahteraan | PT Rifan Financindo Berjangka Pusat Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, dari tiga indikator pembangunan seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan yang saling berkaitan, maka masalah utama yang menjadi inti dari indikator-indikator tersebut adalah pengangguran. Sebab orang yang memiliki pekerjaan akan mendorong orang tersebut keluar dari kemiskinan dan mempercepat pula keluar dari ketimpangan. Dia melanjutkan, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, isu pengangguran menjadi hal yang paling utama untuk segera diselesaikan. Sebab dengan begitu, kesejahteraan masyarakatnya akan lebih cepat tercapai disamping menggenjot pertumbuhan ekonomi. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas tengah mengangkat indikator penciptaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi isu penting bagi kemajuan suatu negara selain pertumbuhan ekonomi. "Sebaliknya kalau dia tidak bekerja, maka pendapatannya turun, posisinya jadi lebih miskin. Dengan begitu potensi ketimpangan semakin besar, terutama ketimpangan bagi orang yang tidak bekerja dengan orang-orang yang bekerja," ujar Bambang dalam diskusi panel di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jalan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016). "Maka penting bagi kita untuk menciptakan lapangan pekerjaan 2 juta per tahun. Artinya ada sebanyak 10 juta dalam lima tahun. Maka itu, tantangannya adalah menciptakan job opportunity lewat investasi," pungkas Bambang. Maka dari itu, peran investor untuk mewujudkan rencana pemerintah mengurangi angka penganguran menjadi sangat penting. Sebab dalam setahun, pemerintah bertekad untuk menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 2 juta pertahunnya. "Negara hadir untuk mengurangi masalah kemiskinan dan ketimpangan dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," papar dia. Masalah pengangguran bisa diselesaikan dengan dorongan pemerintah lewat penciptaan lapangan pekerjaan. Negara berperan penting di sini dengan mendorong investor menanamkan modalnya sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|