PT Angkasa Pura 1 melakukan penutupan atap atau topping off terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang | PT Rifan Financindo BerjangkaTerminal baru ini memiliki luas area 58.652 meter persegi hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal lama yang hanya seluas 6.708 meter persegi. Apron baru mempunyai luas 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body dan dua pesawat wide body. Bandara Ahmad Yani ini juga merupakan bandara satu-satunya di Indonesia yang mengusung konsep floating airport dan dipadukan dengan eco green airport. Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, pembangunan bandara Ahmad Yani ini sangat dibutuhkan masyarakat Jawa Tengah untuk mengakomodasi tingginya mobilitas penduduk dan kebutuhan sarana dan infrastruktur udara yang memadahi. "Berarti Jawa Tengah perekonomian membaik sehingga masyarakatnya banyak yang berwisata ke tempat lain ataupun juga ingin datang ke Jawa Tengah," ucapnya. Faik Fahmi mengatakan, dengan pembangunam terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang untuk menjawab solusi permasalahan over kapasitas jumlah penumpang setiap tahunnya. Terminal lama hanya mampu memuat 800 ribu penumpang setiap tahunnya, tetapi realisasinya sampai akhir 2018 sudah melayani 4,4 juta penumpang. Nantinya dengan pembangunan terminal baru ini dapat menampung 6 juta penumpang per tahun. "Memang sesuai master schedul paket 3 ini akan selesai di bulan November, tapi dengan semangat sinergi yang tinggi dengan Waskita dan memperhitungkan ini bisa dilakukan percepatan. Minimal di bulan Mei itu adalah komitmen kita untuk mempercepat proses pembangunan dan selesai sebelum lebaran sehingga dapat melayani penumpang pada masa mudik dan libur lebaran Juni mendatang," katanya. ( Baca : Terminal baru Bandara Ahmad Yani akan beroperasi Mei 2018 ) PT Angkasa Pura 1 melakukan penutupan atap atau topping off terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang, Minggu (11/2). Topping off dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi. Dengan dilakukannya topping off ini direncanakan minimum operasional terminal baru pada Mei 2018 dengan syarat minimum pengoperasian bandara antara lain terminal baru, gedung parkir satu lantai, terminal kargo, masjid, gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. Sedangkan penggoperasian penuh bandara akan dilakukan awal 2019. Pemerintah Gagas Pembangunan Bandara di Purbalingga dan Blora | PT Rifan Financindo BerjangkaBudi menargetkan, untuk pengerjaan pembangunan Bandara Blora ini bisa dilakukan sebelum hari raya. Pasalnya, saat ini untuk tanah Bandara Blora sudah tersedia dan sudah dalam proses desain. Seperti yang diketahui, hari ini Budi Karya Sumadi dan juga Menteri BUMN Rini Soemarno, menghadiri proses peletakan batu terakhir sekaligus pemasangan atap (topping off) untuk pembangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang. Pembangunan proyek senilai Rp 2,07 triliun ini ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2018. Menurut Budi, saat ini untuk kedua lokasi tersebut sedang dalam proses pengkajian. Budi berharap, Bandara Jenderal Besar Sudirman di Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah dapat dikembangkan menjadi bandara komersial. Saat ini bandara tersebut merupakan Pangkalan Udara yang dikelola TNI Angkatan Udara. "Di Wirasaba ini kita lagi proses untuk pertanahan, karena kita ingin ada suatu bandara yang memang mandiri yang bisa menerima penumpang secara banyak," tambah Budi. "Secara teoritis bandara akan ada dalam jangkauan kurang lebih 150-200 kilometer dari bandara yang lain. Jadi bisa saya nyatakan di sini yang mungkin dibangun itu Blora dan Wirasaba (Di Kabupaten Purbalingga, Red.) tanpa mengecilkan hati Pekalongan," tutur Budi dalam acara konferensi pers topping off ceremony terminal baru Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Minggu (11/2). Konektivitas di Jawa Tengah akan semakin meningkat. Pasalnya, setelah pengembangan terminal Bandara Ahmad Yani, Semarang, pemerintah berencana untuk kembali membangun bandar udara di wilayah Purbalingga dan Blora. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, kemungkinan Jawa Tengah untuk memiliki bandara baru itu cukup besar. Asalkan jarak antara bandara yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu dekat. Menhub Budi pastikan bandara Purbalingga dan Blora dibangun pertengahan 2018 | PT Rifan Financindo BerjangkaDia menjelaskan, pembangunan Bandara Jenderal Sudirman di Wirasaba, Purbalingga akan menjadi prioritas utama Kementerian Perhubungan. Bandara ini merupakan pengembangan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara, yang nantinya akan menjadi bandara komersial mandiri. Saat ini, pembangunan masih dalam proses pengadaan tanah. Sedangkan bandara di Blora baru tahap perencanaan desain. "Kalau Blora tanahnya sudah ada, sedang proses desain. Ya kalau Bandara Ahmad Yani ini targetnya sebelum lebaran bisa selesai, Blora dan Purbalingga sebelum lebaran dibangun," tegasnya. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sedang memikirkan cara interkonektivitas bandara dengan moda transportasi lain. "Akan kita hubungkan dengan kereta jadi penumpang turun pesawat mudah menuju tujuan masing-masing," jelas Ganjar. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan membangun bandara di Purbalingga dan Blora. Menurutnya, meningkatnya investasi dan perekonomian Jawa Tengah menuntut adanya sarana transportasi udara yang banyak. "Tapi harus kita kaji, bandara bisa dibangun dengan jarak antara 100 sampai 150 kilometer dari bandara yang sudah ada. Di luar itu ya dimaksimalkan yang ada," katanya pada wartawan usai acara topping off (penutupan atap) terminal bandara di Semarang, Minggu (11/1). PT Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|