1 dari 4 orang terkaya di Indonesia tidak ikut amnesti pajak | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru Oxfam dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) sebelumnya menyebut kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia setara dengan gabungan kekayaan 100 juta penduduk miskin. Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres), Sofjan Wanandi menyatakan ada 1 dari 4 orang terkaya di Indonesia memilih tidak ikut program pengampunan pajak (tax amnesty). Alasannya miliarder tersebut selama ini sudah melaporkan harta kekayaannya dan membayar pajak dengan benar. "Memang ada 1 dari 4 (orang terkaya) itu merasa sudah bayar semua, sudah terbuka, dan membayar (pajak) besar sekali. Dia tidak mau minta (tax amnesty) karena merasa sudah menyelesaikan dengan benar," kata Sofjan saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (1/3/2017). Berdasarkan data 50 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes pada 2016, 4 orang terkaya yang berada di peringkat teratas, antara lain: 1. R. Budi dan Michael Hartono, Pemilik Bank BCA dan Djarum. Nilai kekayaan mencapai US$ 17,1 miliar 2. Susilo Wonowidjojo, Pemilik PT Gudang Garam. Nilai kekayaan sebesar US$ 7,1 miliar 3. Anthoni Salim, Pemilik PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Nilai kekayaan sebesar US$ 5,7 miliar 4. Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinarmas Grup. Nilai kekayaan sebesar US$ 5,6 miliar Jika ditotal, harta kekayaan 4 taipan ini mencapai US$ 35,5 miliar. Sofjan bahkan memastikan, tiga orang terkaya sisanya sudah ikut program tax amnesty. Malahan, sambungnya, di antara mereka ada yang membayar uang tebusan atau pinalti lumayan besar. Untuk identitasnya, mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) itu merahasiakannya. "Saya sudah tanya satu-satu, mereka sudah ikut tax amnesty. Malah ada yang bayar cukup besar sekali (tebusan). Siapa? rahasia," Sofjan menerangkan. Seperti diketahui, Oxfam dan INFID telah merilis laporan ketimpangan "Menuju Indonesia yang Lebih Setara." Dalam laporannya dipaparkan, Indonesia berada pada peringkat keenam dalam kategori ketimpangan distribusi kekayaan terburuk di dunia. Masih dari laporan Oxfam dan INFID, pada 2016, kekayaan kolektif dari empat miliarder terkaya tercatat sebesar $ 25 miliar, lebih besar dari total kekayaan 40 persen penduduk termiskin sekitar 100 juta orang. Pada 2016, sebanyak 1 persen individu terkaya dari total penduduknya menguasai hampir separuh (49 persen) total kekayaan. Jumlah miliarder mengalami peningkatan dari hanya satu orang pada 2002 menjadi 20 orang pada 2016, yang kesemuanya adalah kaum laki-laki. Jumlah uang yang diperoleh setiap tahun dari kekayaannya cukup untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia. Ketimpangan khususnya di daerah perkotaan semakin meningkat sehingga menjadi ancaman bagi masalah ketimpangan di masa depan karena Indonesia mengalami pertumbuhan urbanisasi tertinggi di kawasan Asia. Selain itu, tingkat ketimpangan antara daerah pedesaan dan perkotaan juga tinggi. Hanya dalam waktu sehari, orang Indonesia terkaya dapat meraup bunga dari kekayaannya lebih dari seribu kali lipat jumlah pengeluaran rakyat Indonesia termiskin untuk kebutuhan dasar mereka selama setahun penuh. KTA Bank BNI Diprediksi Tumbuh Rp7 Triliun Tahun Ini | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru Sementara, Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, tahun lalu KTA perseroan melonjak drastis. “Produk KTA Bank BNI bernama BNI fleksi. KTA kami pada desember 2016 sebesar Rp9,8 triliun kenaikannya kurang lebih Rp6 triliun dibandingkan tahun 2015 sekitar Rp3 triliun,” tuturnya di Jakarta, Selasa (28 Februari 2017). NI optimistis Kredit Tanpa Agunan (KTA) akan tumbuh Rp7 triliun pada tahun ini. Menurut Anggoro, memfokuskan diri pada customer base yang payroll melalui BNI supaya aman dan Kredit macet (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga. “Kadang kita sudah punya 1,7 juta nasabah payroll di kita, penetrasi flexi itu baru 200 ribu -300 ribu nasabah yang eksisiting yang sudah kita kasih fleksi. Berarti ada 1,5 juta nasabah lagi anggaplah yang eligible separuhnya katakanlah 700 ribu jadi strateginya deepening bukan ekspansi,” tuturnya. Baca: Ini Harga BBM Pertamina, Shell dan Total per 1 Maret 2017 Dengan suku bunga yang beragam, Bank berkode emiten BBNI ini menargetkan tahun ini BNI Fleksi akan tumbuh hingga Rp7 triliun. Dengan itu perusahaan melakukan beberapa strategi agar target tercapai salah satunya adalah melakukan penetratsi kepada nasabah eksisting. Anggoro menuturkan, realisasi penyaluran KTA yang sangat signifikan ini karena upaya perusahaan yang fokus untuk menggarap pada eksisting customer base yang sudah menggunakan payroll BNI. “ Selama ini kan payroll kita sudah banyak, tapi belum banyak program mengenai BNI Fleksi, nah sekarang kita ke BNI flexy dan fokus pada costumer base yang payroll.” Satu dari Empat Orang Terkaya Indonesia Tak Ikut Tax Amnesty | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Pekanbaru Di antara jajaran empat besar orang terkaya Indonesia versi Forbes, ternyata masih ada satu orang yang belum mengikuti amnesti pajak (tax amnesty). Informasi ini diperoleh dari Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Absennya orang terkaya Indonesia dalam program amnesti pajak jadi sorotan setelah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Oxfam dan International NGO Forum on Indonesia Development (lNFlD) menyebut bahwa harta empat orang terkaya Indonesia lebih besar dari kekayaan 100 juta penduduk termiskin. Data harta orang terkaya itu mengacu pada daftar orang terkaya versi Forbes. Sofjan mengaku sudah menemui keempat konglomerat tersebut dan mengajak mereka mengikuti amnesti pajak. Namun, satu di antaranya tidak berminat lantaran mengaku sudah membayar pajak dengan benar. Dalam situsnya, Forbes menempatkan R. Budi Hartono sebagai orang paling tajir dengan nilai kekayaan mencapai US$ 8,1 miliar, diikuti Michael Hartono sebesar US$ 7,9 miliar; Chairul Tanjung US$ 4,9 miliar, dan Sri Prakash Lohia US$ 4,2 miliar. Ini artinya total harta keempat konglomerat tersebut mencapai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 333 triliun “Sebagian besar sudah (mengikuti amnesti pajak). Memang ada satu yang merasa, ‘kan saya sudah bayar semua’. Sudah buka (data ke ditjen pajak) dan bayar besar sekali. Dia tidak mau minta (amnesti) karena sudah menyelesaikan itu secara benar,” katanya usai menghadiri acara Farewell (perpisahan) Amnesti Pajak di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/2). Kenyataan tentang adanya orang terkaya yang belum ikut amnesti pajak juga sempat disinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Kemarin ada studi dari Oxfam, ada yang memiliki harta besar tapi ada yang belum mengikuti amnesti pajak, saya mohon Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ajak teman-temannya," ujar dia, saat menghadiri acara perpisahan amnesti pajak. Menurut Sri Mulyani, dari total uang tebusan yang mencapai Rp 105 triliun, kontribusi wajib pajak orang pribadi non Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hanya sekitar Rp 86 triliun. Ia pun berharap perolehan ini bisa menanjak di sisa satu bulan penyelenggaraan program amnesti pajak. Sekadar informasi, pemerintah akan menutup program tersebut pada 31 Maret mendatang. Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan, jumlah peserta amnesti pajak masih terbilang kecil, yaitu baru 687.455 wajib pajak. Padahal, dari 32,8 juta wajib pajak terdaftar, cuma 12,6 juta yang kedapatan patuh melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak tahunan. “(Jumlah) itu sangat kecil bagi mereka yang sudah wajib dan belum serahkan SPT," kata dia. Adapun, sejauh ini, Sri Mulyani mengungkapkan, pencapaian Indonesia dalam program amnesti pajak tercatat paling tinggi dibanding negara-negara lain yang pernah menerapkan program serupa. Total penyertaan (deklarasi) harta mencapai Rp 4.419 triliun atau setara 34,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jauh di atas rata-rata pencapaian negara lain yang kurang dari 10 persen dari PDB. Pencapaian tersebut juga di atas target pemerintah yang sebesar Rp 4.000 triliun. Jumlah uang tebusan yang sebesar US$ 105 triliun juga diklaim Sri Mulyani lebih tinggi dibanding negara-negara yang pernah melaksanakan program serupa. "Uang tebusan 0,88 persen (dari PDB) masih tertinggi dibanding kompetitor terdekat Chili dan India (yang hanya) 0,6 persen dari PDB," katanya. Meski begitu, perolehan tersebut di bawah target pemerintah yaitu Rp 165 triliun hingga Desember 2016 lalu Rifanfinancindo Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Rifanfinancindo Berjangka
PT Rifan Financindo Berjangka Profil Perusahaan Legalitas Penghargaan Perusahaan Fasilitas dan Layanan Archives
June 2018
PT Rifan Financindo Berjangka
|